Rabu ke sekian
Sejak insiden itu, aku jadi orang pertama yang datang ke kelas. Gak bisa dibiarin nih haters bikim malu orang.
"Iya, sampe sekarang masih belom tau yang nyebar foto hot Koh Jerry. Nomor WAnya katanya gak aktif setelah ngirim foto itu di grup fans kakak senior" trio ulat nangka masuk kekelas sambil bergosip.
"Eh, tumben datang duluan Im" aku bahkan gak ingat siapa nama mereka satu-satu.
"Lagi pengen aja" jawabku.
"Eh, Im cowok mirip Rizki Nazar yang wefie sama kamu itu pacarmu?"
"Kenapa emang?"
"Ganteng ya?. PNS ya?"
Aku mengangguk. Tumben nih mereka baik-baik.
"Tapi tetap ganteng Koh Jerry lah" bela si semok yang kemarin aku wanti.
"BTW, maaf ya kami selama ini sinisin kamu. Kami fikir kamu benci sama Koh Jerry cuma bohongan biar kami illfeel. Trus kamu dan senior yang punya peluang banyak. Nyatanya beritanya emang benar dan kamu emang gak suka dia. Ada pacar juga kan? Baguslah"
"Kalian masih tetap suka sama dia?"
"Ya walaupun tau kebenarannya bahwa dia udah ada tunangan, dia itu tetap aja idola bagiku. Sama seperti aku yang ngidolain V BTS. Cuma Koh Jerry ini kelebihannya bisa dilihat secara langsung, nyata didepan mata"
"BTS, Buku Tahunan Sekolah?"
Mereka kok saling tatap. "Itu makanya kita gak begitu akrab karena kita gak se jalur Im"
Gak ngerti deh!. 🙄
"Tau gak, ternyata tunangannya koh Jerry itu cantik. Wajahnya oriental, sipit-sipit gitu. Sama kayak koh Jerry. Aku lihat mereka makan malam di Dine n Chat malam tadi"
"O, jadi tunangannya Orang Jambi juga?"
Penting ya ngomongin itu?. Aku mengalihkan perhatianku pada orang-orang yang baru datang di susul kedatangan dosen itu.
"Selamat Sore" sapanya langsung duduk. Kenapa rautnya datar gitu. Lagi PMS?. Wkwkwkwk.
"Sore" jawab kami kompakan.
"Koh, kok lesu gitu?. Lagi gak enak badan?" tanya si rambut ikal geng ulat nangka.
"Hihihihi, gak apa-apa kok. Hari ini kita diskusi aja ya?. Setiap kelompok sudah siap presentasinya kan?"
Yes!, kalo diskusi berarti bisa chat sama Kak Agfan dong. Aku menarik kursiku hingga terhalang anak-anak yang duduk per kelompok.
"Kakak udah pulang"
.
"Bentar lagi, mau di jemput?"
.
"Gak usah kak, jauh Telanai ke Mendalo. Im pulang naik ojek aja"
.
Lah dia nelpon. Untung di silent. Agak menunduk aku menjawab panggilan itu. "Assalamualaikum"
"Waalaikum Salam, loh, kenapa bisik-bisik gitu?"
"Im lagi kuliah Kak"
"Duh, maaf kakak ganggu. Kakak jemput atau nggak?"
"Gak usah kak, jauh. Kasian kakak pula kerja harus kesini lagi. Rumah kakak jauh juga. Udah sore nanti bisa-bisa pulangnya magrib"
"Gak apa-apa sih kalo_"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Raim : My Unfavorite Lecturer ✔️
Ngẫu nhiênSecond story Miss Raim and Her Brondong. Mencintai dan membenci secara bersamaan itu menyakitkan. Terlebih bila harus menahan cemburu.