Duh, apa yang saat ini aku lakukan?
Ini gak lucu banget ciuman di lab sekolah.
"Eh, kayaknya aku harus balik lagi deh ke lapangan" tiba-tiba menarik diri beberapa langkah. Duh, Im bernafaslah dengan normal.
"Yah, baru aja" wajahnya kayak anak kucing, melas gitu.
"Kamu pulang aja dulu ya. Nanti aku pulang dengan Kak Afgan. Nanti takut anak-anak_"
"Baru aja janji tadi"
Ah!.
Suer deh, sebenarnya aku malu setelah sadar apa yang aku lakukan tadi. Aku ini cewek loh, cewek. Tiba-tiba nyosor duluan kayak tadi. Kalo bisa ngilang aku ngilang dulu sebentar. Mana jantung detaknya ngegas gini. 😫
"Ma.."
"Iya, kayaknya belum pernah lihat, anak baru kali. Tadi kulihat dia kearah sini" itu suara orang diluar. Kayak segerombolan anak cewek. Entah ada berapa orang.
"Lah, ini kok ruang lab gak kekunci?"
"... Ti kita mati kita. Bakal ketahuan, bagaimana?" aku kalang kabut. Jerry langsung menyuruhku duduk dilantai dibalik meja lab.
Ini gara-gara Jerry sok sok jadi Brondong. Arg, ini beneran gak lucu kalo ketahuan mesum di lab. Sama anak berseragam SMA pula. Bakal kena pasal berlapis ini!.
"Lah, kamu anak tadi kan?" tanya salah seorang dari mereka. Aku gak bisa lihat mereka, tapi aku tau mereka anak SMA dari sepatu hitam dan ujung rok abu-abu.
"Kenapa?" wajah Jerry dingin seolah gak peduli dengan kedatangan mereka.
"Dari mana dapat kunci Lab?. Kamu sering kesini ya?, anak Ipa?"
Jerry masih pura-pura fokus menatap buku yang entah dapat dari mana. "Bukan urusan kalian" jawabnya ketus.
"Ih ketus banget. Yok, kita ke lapangan aja" kata salah satu dari mereka hingga aku mendengar derap langkah kaki mereka keluar.
"Cowok ganteng dingin kayak gitu keren tau"
"Keren gimana, kita kan gak pernah lihat dia sebelumnya. Kalo bukan anak baru, mungkin aja jelmaan hantu lab" Cerita mereka hingga suara mereka hilang di lorong gedung.
"Udah, mereka udah pergi" Jerry mengulurkan tangan kepadaku untuk berdiri.
"Ganti baju gih sana, nanti pulang mereka lihat kamu lagi"
"Gak bawa baju, hihihi" dia cekikikan.
"Ya ampun, jadi gimana?. Kamu ini benar-benar nekat deh. Gak malu apa udah tua pake seragam SMA?"
"Ya, mereka kan gak tau aku tua" dia menyengir menyombongkan keawetmudaannya.
"Ih, sok banget deh. Yaudah, biar aku bantuin keluar sekolah, sekalian pulang bareng"
"Nanti aja" tolaknya menarik kursi menatap jendela yang menampakkan belakang sekolah. "Disini enak, romantis"
"Romantis apanya?" aku mematung melihatnya duduk di kursi lab.
"Ayo sini" ajaknya menarik kaosku hingga ke dekatnya.
"Gak ada romantis-romantisnya disini tau"
"Romantis" dia memeluk pinggangku masih menatap jendela. "Waktu SMA, kamu anaknya gimana sih?"
"Menurut kamu gimana?" tanyaku menarik beberapa helai rambutnya pelan.
"Kalo dari gaya-gayanya sih dulu disekolah pasti jadi preman. Tukang malak uang jajan adik kelas"
![](https://img.wattpad.com/cover/134422283-288-k546715.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Raim : My Unfavorite Lecturer ✔️
RandomSecond story Miss Raim and Her Brondong. Mencintai dan membenci secara bersamaan itu menyakitkan. Terlebih bila harus menahan cemburu.