Hello..
Tebak siapa yang update~~~~Jangan lupa vote and comment!
Harus! Kim maksa!
Kalo gak, Kim cium satu-satu!~~~
Hari Senin yang sibuk ini, nyonya Joo a.k.a Euiwoong kita sudah merasakan sakit kepala, dikarenakan keponakan cantiknya menangis di sekolah. Iya. Park Yuri. Kalian kenal kan?
Alasan si cantik nangis adalah, karena dia rebutan pensil warna sama temannya yang laki-laki.
Yuri nangis bukan karena dia kena pukul atau apa.
Justru dia yang dengan ganasnya menarik rambut teman sekelasnya itu.
Lalu kenapa dia nangis?
Karena temannya itu menangis dengan kencang, dan Yuri langsung merasa bersalah.
Euiwoong yang merupakan wali kelas itu hanya bisa berusaha sabar sambil memegangi perutnya yang dirasa bisa jatuh sewaktu-waktu.
Usia kandungan yang sudah memasuki 6 bulan membuatnya hampir susah bergerak bebas.
Euiwoong membawa kedua anak didiknya yang sedang menangis dengan histeris itu ke ruang guru, setelah sebelumnya meminta guru lain untuk menjaga kelasnya.
"Hei.. Udah dong kalian jangan nangis", ujar Euiwoong setelah mendaratkan pantatnya yang semakin berisi (menurut mr. Joo) di sofa yang ada di ruang guru.
Kedua muridnya yang berbeda jenis kelamin itu duduk di hadapannya, masih sesenggukan.
"Yuri nakal! Daeul benci Yuri!", pekik murid laki-laki itu.
"HUWAAAAA 😭😭😭", makinlah si Yuri menangis dengan kencang.
Euiwoong mengurut pangkal hidungnya pelan.
"Kalau kalian masih nangis, pak guru hukum ya", ancam Euiwoong.
Berhasil.
Kedua anak itu langsung terdiam, walau sisa-sisa isakan masih keluar dari mulut Yuri yang mirip ayahnya itu.
"Park Yuri", panggil Euiwoong dengan nada mengintimidasi.
Yuri semakin menundukkan kepalanya.
Percayalah. Kak Euiwoong dan Pak guru Euiwoong sangat berbeda.
"Kenapa Yuri jambak rambut Daeul?", tanya Euiwoong.
"Hiks hiks",
Yuri menangis lagi.
"Kakak...", panggil Euiwoong dengan halus.
"Ka- hiks.. Tadi hiks.. Da- hiks eul.. Ngambil hiks pensil kakak hiks hiks", jawabnya terbata.
Euiwoong gantian menoleh ke Daeul.
"Lalu Daeul, kenapa ngerebut pensilnya Yuri?", tanya nya.
"Daeul mau pinjem! Tapi Yuri pelit gak mau kasi!", jawab anak laki itu dengan semangat membara.
"Tapi aku masih pakai! Hiks", balas Yuri gak mau kalah.
"Eeehh udah udah. Kim Daeul.. Lain kali, kalau mau pinjem sesuatu, Daeul harus sabar. Gak boleh langsung rebut gitu kalau barangnya masih dipakai. Mengerti?", nasihat Euiwoong pada Daeul.
Daeul mengangguk pelan.
"Mengerti, tidak?", ulang Euiwoong.
"M-Mengerti, pak guru", ucao Daeul pelan.
Euiwoong kembali menatap Yuri.
"Dan untuk Yuri. Jangan suka main tangan. Emtah itu menjambak, memukul. Gak boleh. Manti temannya sakit. Mengerti?",
KAMU SEDANG MEMBACA
Our New WORLD [Produce 101 Season 2]
Fanfiction"Saatnya mencari kebahagiaan kami sendiri..." [WARN] Yaoi MPreg Non Baku