Jangan lupa vote dan comment ya.
Happy reading^^~~~
Kehamilan Jihoon sudah memasuki bulan ke tiga. Tapi, Jihoon keliatan gembul banget. Trus perutnya besarnya kayak hamil 5 bulan. Yah, mungkin emang bayinya sehat banget, trus Jihoon yang rajin minum vitamin sama susunya. Jadi deh dia gembulnya nambah berkali lipat.
Sekarang udah tengah malem. Jihoon kebangun karena merasakan pergerakan di sampingnya. Pas noleh, ternyata Guanlin masih melek dan terlihat gelisah.
"Yang.. Kamu belum tidur?", tanya Jihoon.
Guanlin menoleh.
"Aku kebangun", jawab Guanlin.
"Kok?", Jihoon merapikan poni Guanlin.
"Aku pingin makan telur ceplok", ucap Guanlin sambil menatap Jihoon dengan wajah berharap.
"Eh? Kamu laper? Yaudah yuk ke dapur.. Aku masakin telur", Jihoon duduk.
Mereka berdua pergi ke dapur sambil pegangan tangan kayak upin ipin mau nyebrang.
Jihoon langsung aja memanaskan minyak goreng di teplon, lalu mengambil telur di kulkas.
Guanlin dengan setia menunggu di meja makan sambil menumpu dagunya dengan kedua tangan.
"Nih", Jihoon menyajikan sebuah telur goreng di hadapan Guanlin.
Guanlin menatap telur goreng itu.
"Iiih itu sarinya pecah, aku gak mau. Mau yang rapi", rengek Guanlin.
Iya, bagian sari telur itu emang pecah, karena pas dibalik tadi, Jihoon menekannya dengan spatula.
"Eh? Kan yang penting bisa dimakan yang", ucap Jihoon.
"Gak mau pokoknya. Gorengin lagi", titah Guanlin.
"Ck.. Tunggu", akhirnya Jihoon menggorengkan Guanlin telur lagi.
5 menit kemudian, kembali Jihoon menyajikan telur matang di hadapan Guanlin.
"Yang.. Goreng lagi", ucap Guanlin setelah melihat telur itu.
Jihoon mengernyit bingung.
"Kenapa lagi?", tanyanya.
"Itu. Sarinya gak di tengah-tengah. Pokoknya aku mau yang rapi. Sarinya harus di tengah", ucap Guanlin.
Jihoon menatap Guanlin dengan wajah datar, namun setelahnya ia tetap menggoreng telur lagi.
Kali ini berhasil. Telur ceploknya rapi, sarinya gak pecah, dan berada di tengah-tengah.
"Hehe~", Guanlin nyengir, lalu mengambil garpu, dan memotong sedikit telurnya.
"Eeeehhh gak pake nasi?", Jihoon menahan tangan Guanlin yang hendak menyuapkan potongan telur itu.
"Apa? Gak mau pake nasi", jawab Guanlin santai lalu memasukkan telur itu ke mulutnya.
Jihoon menggeleng lalu mencuci teplon tadi.
Selesai mencuci, Jihoon melihat Guanlin sudah selesai ngunyah.
"Kenapa berenti? Itu masih banyak telurnya", ucap Jihoon.
"Gak mau. Kamu makan gih", Guanlin mendorong piringnya.
"Kok aku? Kamu yang minta tadi", ucap Jihoon.
"Pokoknya gak mau. Kamu aja yang abisin", Guanlin bersikeras.
"Aku gak lapar! Kamu kenapa sih nyebelin banget?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our New WORLD [Produce 101 Season 2]
Fanfic"Saatnya mencari kebahagiaan kami sendiri..." [WARN] Yaoi MPreg Non Baku