Aku memasuki rumah itu dan tersenyum kecil ketika menyadari bahwa dugaanku mengenai indahnya rumah ini ternyata betul. Tapi jujur saat ini aku tidak terlalu penasaran lagi dengan Interior rumah ini karena apa yang baru saja terjadi diluar sana.
Aku menghela nafas panjang berharap itu dapat membantu menenangkan diriku. Akupun meletakan tas serta backpack milikku lalu Akupun mulai mengitari sekeliling rumah ini.
"Bagaimana bisa kau tidak merasakan ikatan itu?"
Tapi tiba-tiba ucapan pria itu – Aiden – kembali terngiang dalam kepalaku dan membautku kembali mengingat kejadian tadi.
"Argh –" ucapku kesal dan akhirnya memutuskan untuk menanyakan Bianca atau meski Ia tidak banyak membantupun paling tidak Ia bisa mendengarkanku.
'Bi –' ucapku tapi langsung terpotong karena Serigalaku itu langsung menyerangku dengan kalimat miliknya,
'Kau pasti sudah gila – apa yang kau lakukan dengan memaksaku untuk diam sebelum aku memberitahumu hal terpenting?! Kau tahu apa yang sudah kau lakukan tadi? Oke – Apa yang sudah terjadi biarkan berlalu, tapi apa yang akhirnya terjadi antara dirimu dengan Matemu itu?'
'Kau bisa tidak menanyakan semua itu satu persatu? Lagi pula apa yang –' balasku pada Bianca tapi aku langsung terdiam ketika menyadari apa yang sudah dikatakannya,
'Wait – kau bilang apa? Mate?!'
Aku langsung mendudukkan diriku di salah satu sofa yang ada dan tiba-tiba kesadaran akan apa yang terjadi perlahan memenuhi kepalaku.
"Ah – jadi ikatan yang dimaksudnya adalah iaktan – mate?" ucapku berbisik pada diriku sendiri, dan aku langsung menangkup wajahku dengan kedua tanganku,
"Apa yang sudah kulakukan –" ucapku lagi,
"Tapi – kenapa aku tidak merasakan apapun?" tanyaku pada diriku sendiri sambil mengangkat wajahku dan sebuah kerutan terbentuk pada dahiku,
'Itu karena kau menutup akses satu-satunya Serigala yang kau miliki – stupid.' Ujar Bianca membantuku menjawab dan aku hanya bisa terdiam bingung,
'Tapi – bukankah seharusnya aku tetap bisa menyadarinya?'
'Kau adalah Half-Blood dimana sisi Manusiamu lebih dominan – jadi ketika aku kau putuskan atau kau suruh untuk bersembunyi maka aku akan menghilang sementara dari dirimu dan aku tidak akan bisa memberimu kekuatan Serigala atau beberapa hal yang hanya dimiliki oleh diriku.' Jawab Bianca dan aku langsung memegang kepalaku dengan kedua tanganku karena akhirnya menyadari kebodohan apa yang sudah kulakuan,
'Kau – yakin Ia adalah Mate kita?' ucapku pada Bianca, dan aku mendengarnya menggeram pelan karena aku meragukannya,
'Yes – Dia adalah Mate kita. Satu-satunya Mate yang kita punya.'
Aku memejamkan mataku lalu menarik nafas perlahan dan menghembuskannya secara perlahan – Aku mengulangi itu beberapa kali sampai akhirnya aku merasa lebih tenang untuk berpikir.
"Oke – Jadi Aku sudah menemukan Mate ku tapi – Aku terlihat seperti gadis bodoh dimatanya." Ucapku dan aku mendesah kecil karenanya,
"Lalu – Apa yang harus kulakukan?" tanyaku pada diriku sendiri karena tiba-tiba pikiranku terasa kosong.
'Temui dia – sekarang.' Ucap Bianca dan aku menggeleng kecil karena lagi-lagi Bianca memberikan jawaban yang tidak kuharapkan,
'Aku tidak bisa menemuinya begitu saja.' Bantahku padanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifices | ✓
Werewolf|HIGHEST RANKING: #29 IN WEREWOLF CATEGORY | "Jika kau tidak mau berkorban untuk mencapai apa yang kau inginkan, maka apa yang kau inginkan itu akan jadi hal yang harus kau korbankan." Kalimat itu adalah hal yang selalu diucapkan oleh Pamanku - Pam...