Aku terbangun ketika mendengar beberapa suara yang ternyata berasal dari Aiden. Dan Pria itu menatapku sejenak sebelum akhirnya tersenyum.
"Kau sudah tidak apa?" tanyanya pelan dan aku menganggukkan kepalaku padanya,
Dan aku terdiam berusaha menangkap apa yang sedang dilakukannya ketika matahari bahkan belum menunjukkan dirinya.
"Aku dan Eli akan berburu. Bagaimanapun kami sedikit berbeda denganmu." Ucapnya menjelaskan apa yang sedang dilakukannya saat ini.
Aiden dan Eli adalah Werewolf – meski Eli adalah Half-Blood tetap saja sisi Serigalanya lebih dominan dan itu mendorongnya untuk bersikap layaknya Werewolf pada umumnya. Mereka tetap perlu mencari mangsa hewan-hewan kecil yang memang menjadi makanan mereka. Dan jelas itu tidak pernah kulakukan, karena sisi manusiaku lebih dominan. Sehingga aku tidak akan mungkin bisa memakan hewan-hewan itu. Percayalah aku pernah mencobanya dan aku langsung menyesalinya seumur hidupku.
"Istirahatlah lagi. Kau membutuhkannya." Ucap Aiden dan aku menuruti perkataannya dengan kembali memposisikan diriku untuk tertidur.
Tapi aku tidak bisa kembali tidur karena aku mulai memenuhi pikiranku dengan rumitnya perkara yang sedang terjadi. Aku pun kembali membuka mataku sesaat setelah mendengar Aiden melangkah keluar dari kama
'Bi –' panggilku pada sosok serigalaku, yang entah mengapa sejak kemarin sama sekali tidak memunculkan dirinya.
'Hai –' jawabnya singkat dan aku tahu saat itu juga bahwa tanpa sadar Bianca ikut merasakan gejolak emosi yang ada didalam diriku. Bianca terdengar begitu sedih dan tidak stabil, membuatku merasa khawatir akan dirinya.
'Kau tidak apa? Kau terdengar tidak baik-baik saja.' Ucapku padanya sambil membawa diriku terduduk bersandar di dipan tempat tidur ini.
'Entahlah. Kau tahu sendiri bahwa ini semua – melelahkan.' Ucap Bianca dan jujur aku tidak menduga aku akan mendengar jawaban itu darinya.
Melelahkan.
Satu kata yang mungkin terdengar normal mengingat apa yang kita hadapi, tapi aku terkejut karena kata melelahkan juga seakan ingin mengatakan bahwa Ia ingin berhenti.
Bianca seperti ingin memberitahuku bahwa Ia ingin menghentikan apapun yang sedang kulakukan.
'Maaf –'
Hanya itu yang bisa kukatakan padanya. Aku sering melupakan fakta bahwa meski Bianca ada didalam diriku bukan berarti Ia selalu merasakan hal yang sama denganku. Mungkin kali ini Ia merasakan dampak yang lebih parah dibandingkan diriku.
'Kau tahu – aku merasakan sesuatu yang aneh setiap kekuatan Prostasia itu kita gunakan. Awalnya aku memang berpikir itu kurasakan karena itu adalah sesuatu yang asing dan baru, tapi entah mengapa semakin kita sering menggunakannya aku hanya mendapatkan perasaan yang tidak enak.' Jelas Bianca, dan aku memutuskan untuk terdiam membiarkan dirinya menjelaskan apa yang ingin dikatakannya padaku.
'Prostasia itu seakan ingin menarikku keluar.' Tambah Bianca dan aku mengerutkan dahiku ketika mendengar itu,
'Apa maksudmu – dengan menarikmu keluar ?'
'Entahlah. Aku tidak tahu pasti. Tapi aku tahu sesuatu yang cukup buruk bisa terjadi jika kita tidak hati-hati. Dan yang kutakutkan adalah –'
'Apa?' tanyaku pada Bianca karena Ia terdiam cukup lama setelah mengatakan kalimat tadi, seakan Ia ragu untuk menyampaikannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifices | ✓
Manusia Serigala|HIGHEST RANKING: #29 IN WEREWOLF CATEGORY | "Jika kau tidak mau berkorban untuk mencapai apa yang kau inginkan, maka apa yang kau inginkan itu akan jadi hal yang harus kau korbankan." Kalimat itu adalah hal yang selalu diucapkan oleh Pamanku - Pam...