Aku mempersilahkan pria itu untuk masuk kedalam rumahku ini dan tiba-tiba aku menyadari bahwa yang kulakukan ini cukup – awkward.
"Ehm – Duduklah." Ucapku berusaha menutupi rasa gugup yang mulai memenuhi diriku, tapi tiba-tiba Aiden menarik pelan tanganku dan memaksaku untuk duduk di sofa.
"Kau yang seharusnya duduk – dan lepas cardigan milikmu. Aku harus mengobati tanganmu." Ucapnya dan aku memperhatikannya berjalan kearah salah satu lemari yang berada di dekat dapur.
Akupun memutuskan untuk membuka perlahan cardigan milikku dan aku merutuki keputusanku untuk mengenakan Cardigan ini pagi tadi. Rintihan kecil terucap dari bibirku ketika aku tidak sengaja menarik paksa Cardigan itu dan membuat luka pada tangan kiriku ikut tertarik.
Aku menghela nafas panjang ketika akhirnya aku berhasil melepas Cardigan itu. Dan – Aku menyesal tidak menampar pria sialan yang sudah menyebabkan luka ini.
"Kurasa lukanya terlalu parah bukan?" ucap Aiden tiba-tiba dan Pria itu langsung menarik pelan tanganku untuk membuat diriku duduk mendekat padanya yang sedang berlutut dihadapanku saat ini.
"Kau yakin kita tidak perlu menemui Dokter Pack?" tanyanya padaku dan aku langsung menggeleng pelan,
"Tapi – Lukamu tidak ada perkembangan atau tanda-tanda akan membaik." Ucapnya dan aku menyadari kenapa Ia merasa bahwa lukaku ini parah.
Seorang Werewolf memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka pada tubuh mereka sendiri tapi jelas itu tidak terlalu berfungsi pada diriku yang Half-blood dengan sisi Manusia yang dominan.
"Sebenarnya – Aku bukanlah Werewolf biasa diriku adalah Half-blood." Ucapku perlahan sambil melihat Aiden yang mulai membersihkan luka pada tanganku.
Pria itu melirik sekilas kearahku tapi Ia tidak mengatakan apapun.
"Seperti yang kau ketahui – Ibuku adalah Manusia, sedangkan Ayahku adalah Werewolf. Dan aku terlahir dengan perpaduan keduanya hanya saja – sisi Manusiaku lebih dominan." Dan ucapanku kali ini akhirnya berhasil membuat pria itu berhenti melakukan apa yang sedang dilakukannya, lalu memfokuskan perhatiannya padaku.
"Dan karena itulah ketika aku pertama kali bertemu denganmu – saat itu aku sedang ada sedikit permasalahan dengan Serigala milikku dan akhirnya aku memutuskan untuk menutup akses serigalaku itu pada diriku. Jadi – saat itu bisa dikatakan bahwa aku adalah sepenuhnya manusia – dan manusia tidak bisa merasakan Ikatan Mate –" Jelasku perlahan tapi Pria ini benar-benar pintar memasang poker face dimana itu membuatku tidak tahu apakah Ia merasa kondisiku ini aneh – baik atau apa.
" – Jadi maaf kalau aku sudah terlihat aneh atau sudah melukai perasaanmu." Tambahku dan tiba-tiba Aiden tersenyum.
Kuulangi sekali lagi – pria ini tersenyum dan senyumannya kali ini benar-benar terlihat jelas – dan Ia tersenyum sambil menatap kearahku.
"Jadi kau bersikap seperti kemarin karena kau tidak tahu?" ucapnya sambil menghela nafas kecil.
Aiden akhirnya kembali terdiam dan melanjutkan membalut luka pada tangan kiriku.
"Apa sisi manusiamu juga menyebabkan luka pada tubuhmu sembuh lebih lama dari kebanyakan Werewolf?" ucap Aiden dan aku mengangguk kearahnya,
"Kalau begitu – kau tidak boleh terluka."
Aku mengerjapkan mataku dan menatapnya bingung,
"Aku bisa merasakan bahwa kau mencoba menahan rasa sakitmu." Ujarnya berusaha menjelaskan ucapannya tadi dan itu membuatku menghela nafas perlahan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifices | ✓
Werewolf|HIGHEST RANKING: #29 IN WEREWOLF CATEGORY | "Jika kau tidak mau berkorban untuk mencapai apa yang kau inginkan, maka apa yang kau inginkan itu akan jadi hal yang harus kau korbankan." Kalimat itu adalah hal yang selalu diucapkan oleh Pamanku - Pam...