Part 32

5K 515 14
                                    


Aku bergegas menuju kamar Jake sesaat setelah mendapat mind-link dari Eli bahwa sahabatku itu sudah sadarkan diri. Dan tidak perlu waktu lama hingga aku mencapai ruangan kamar milik Jake dirawat dua hari ini.

"Jake –" ucapkku sambil membawa diriku berdiri disamping tempat tidur Jake, dimana sahabatku hanya tersenyum kecil kearahku sebagai jawaban dari ucapanku barusan.

"Bagaimana kondisinya?" tanyaku pada Eli,

"Ia akan baik-baik saja. Hanya butuh beristirahat sejenak dan Ia akan kembali seperti semula. Sepertinya meski luka pada badannya memang cukup parah tapi para Vampire itu tidak menggunakan Silver atau semacamnya jadi baik Jake maupun Steve – keduanya masih dapat tertolong." Jelas Eli dan aku menghembuskan nafas lega sesaat setelah mendengarnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku pada Jake tapi Ia hanya mengarahkan tangannya untuk menggenggam tanganku seakan ingin menunjukkan bahwa Ia masih cukup lemah untuk menceritakan sesuatu padaku. Dan aku membalas menggenggam tangannya pelan untuk menjawab bahwa 'Aku mengerti'.

"Steve berarti juga baik-baik saja bukan?" ucapku sambil menoleh kearah Eli, dan Ia langsung mengangguk membenarkan ucapanku.

Aku pun menghela nafas singkat dan menatap kearah Jake yang sudah memejamkan kedua matanya – sepertinya Ia masih memerlukan banyak istirahat. Dan karena itulah aku serta Eli memutuskan untuk meninggalkan ruangan miliknya agar Ia dapat beristirahat dengan tenang. Lagipula kondisi Jake sudah cukup membaik jadi kita sudah tidak perlu lagi menjaganya terus menerus.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Eli sambil mendahuluiku berjalan menuju kamar milikku, dan jujur itu adalah pertanyaan yang paling ingin kuhindari saat ini karena aku sama sekali tidak tahu jawaban apa yang harus kuberikan.

Dan selama perjalanan menuju kamar milikku, Eli hanya terdiam dan tidak mendesakku lebih lanjut, dimana aku sangat bersyukur atas apa yang dilakukannya itu. Tapi tiba-tiba pria itu berhenti melangkah lalu berbalik menatapku.

That look.

Tatapan yang selalu diberikannya padaku ketika aku melakukan sesuatu yang menentang ucapannya meski Ia sudah memberitahuku apa bahayanya atau apa akibat yang harus kuterima – dan semua perkataannya benar-benar terjadi padaku.

Tatapan yang seakan ingin mengatakan 'Aku sudah memperingatimu, kenapa kau tidak pernah mendengarkanku dan selalu memilih jalan yang tidak seharusnya kau lalui?'

Aku hanya bisa menunduk perlahan tanpa memberikan sedikitpun tanggapan atau bantahan karena aku tahu bahwa meski Steve dan Jake sudah membaik tetap saja jika aku tidak bersikeras membantu Ace dan lainnya maka kejadian penyerangan itu tidak akan pernah kita hadapi.

Tapi – Eli tidak mengatakan apapun. Kakakku itu hanya terdiam menatapku untuk beberapa saat hingga akhirnya aku mendengar Ia menghela nafas panjang – tanda bahwa Ia sudah selesai mengolah semua pikirannya akan apa yang ingin dikatakannya padaku.

"Ella –" ucapnya perlahan dan dari nada suaranya pun aku sudah bisa menduga apa yang ingin dikatakannya,

Ia pasti akan memintaku untuk berhenti.

Dan sepertinya aku tidak ada pilihan lain bukan?

" – Aku akan mengikuti apapun yang kau pilih."

.

.

.

Aku langsung mengangkat kepalaku dan menatap terkejut kearah Eli.

Sacrifices | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang