Ella's POV
Aku membuka perlahan pintu kamar yang sekarang kutempati ini dan menggunakan instinct ku untuk memperhatikan sekitar. Dan setelah merasa yakin bahwa tidak ada satupun diantara ketiga vampire itu yang ada didekat kamarku ini maka aku langsung melangkahkan kakiku keluar.
Jujur aku tidak memiliki tujuan khusus untuk berusaha keluar seperti ini, tapi aku memang sempat terpikirkan untuk melarikan diri hanya saja berhubung aku masih belum tahu pasti mengenai tata ruang rumah ini maka menurutku melarikan diri saat ini juga hanya akan berakhir sia-sia jika aku tidak tahu pintu utama dari rumah ini.
Aku berusaha mengingat jalan yang kulewati bersama Blair tapi karena interior yang ada di rumah ini sangatlah mirip antara satu koridor dengan koridor lain – itu hanya membuatku semakin kebingungan.
Dan sepertinya kebingungan itu menghasilkan sesuatu – aku tersesat.
Aku menghela nafas perlahan dan berbalik menuju koridor utama tapi aku melihat salah satu pintu ruangan terbuka. Akupun melirik kearah sekitar untuk memastikan keadaaan, dan setelah itu akupun memberanikan diriku untuk membuka ruangan itu.
Tapi langkahku terhenti ketika melihat apa yang ada didalam ruangan itu.
Tanpa pikir panjang aku langsung berbalik untuk keluar dari ruangan itu – dan sepertinya aku benar-benar salah sudah memasuki ruangan 'misterius' itu.
Sesaat setelah aku beranjak keluar aku melihat sosok pria Vampire yang pernah menyerangku di Pack dulu – Draven. Ia menatap ku seakan Ia bersedia untuk membunuhku saat ini juga.
"Apa yang kau lakukan disini?" ucap pria itu dan aku bisa merasakan bahwa Ia sedang berusaha menahan emosi yang memenuhi dirinya.
"Aku –" ujarku berusaha menjelaskan tapi sebelum aku sempat melanjutkannya – Blair – gadis itu muncul dan bergegas untuk menenangkan Draven,
"Enough." Ucap Blair dan Ia berusaha menarik Draven pergi menjauh, tapi pria itu terus menatapku seakan aku benar-benar makhluk yang tidak pantas untuk ada disini,
Tapi bukankah mereka yang membawaku kemari?
"Dre –" bisik Blair pelan tapi cukup keras untuk terdengar,
"Dia – gadis werewolf – sudah berani memasuki ruangan itu." Ucapnya,
"Aku – tidak sengaja masuk kesana." Ujarku memotong berusaha untuk menjelaskan apa yang terjadi,
"Dan – kau berharap aku akan mempercayaimu?" Ucap Draven sambil tertawa sinis kearahku,
"Tidak. Aku hanya mengatakan apa yang sebenarnya terjadi." Jawabku ketus dan aku bisa melihat kilatan amarah di kedua mata itu,
"Dre – kumohon sadarlah. Jika Ace tahu tentang hal ini, maka kau bisa berakhir dengan amarahnya." Ucap Blair dan gadis itu menoleh sekilas kearahku sebelum akhirnya kembali memaksa pria itu untuk ikut dengannya,
"Aku tidak peduli apa kata Ace – bagaimanapun itu tidak mengubah fakta bahwa Ia – yang adalah werewolf sudah berani memasuki ruangan itu." Ujarnya dengan nada seakan menuduh ku sebagai makhluk yang sangat tidak pantas untuk berada disini,
Dan jujur – itu sedikit mengusik harga diriku.
"Aku tidak sengaja masuk kesana –" ucapku lagi dengan menekankan kata demi kata padanya,
" – Dan aku juga tidak akan mau memasuki ruangan itu lagi. Tidak setelah melihat apa yang ada disana." Tambahku dan aku mendesah kesal karena jika dipikirkan lagi sebenarnya aku tidak benar-benar bersalah disini, tapi pria itu bereaksi seakan aku melakukan sesuatu yang membutuhkan hukuman berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifices | ✓
Lobisomem|HIGHEST RANKING: #29 IN WEREWOLF CATEGORY | "Jika kau tidak mau berkorban untuk mencapai apa yang kau inginkan, maka apa yang kau inginkan itu akan jadi hal yang harus kau korbankan." Kalimat itu adalah hal yang selalu diucapkan oleh Pamanku - Pam...