Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan karena yang kuingat hanya – perasaan aneh yang memenuhiku layaknya aku baru saja melihat dejavu.
Mimpi itu –
Sesaat setelah suara tembakan itu terdengar, semua serigala dari Ilios's Pack yang ada disini langsung berlari kearah belakangku seakan menutupi akses siapapun yang hendak melukaiku. Tapi – tidak ada apapun yang terjadi. Seakan siapapun yang menembakkan peluru itu memang sengaja hanya ingin menghabisi manusia ini.
Setelah beberapa saat terdiam dan tidak melakukan apapun akhirnya aku mampu mendapatkan kesadaranku lagi. Aku menoleh dan menatap kearah Serigala milik Aiden. Serigala itu melangkah mendekatiku lalu menundukkan kepalanya seakan memintaku untuk menyentuhnya atau hanya sekedar meraba bulu miliknya – dan aku melakukan itu karena entah mengapa aku ingin menemukan suatu rasa aman dan bantuan darinya dengan menyentuh serigalanya.
Aku melihat Serigala milik Aiden itu memejamkan matanya seakan menunjukkan bahwa Ia menyukai sentuhanku. Tapi sesaat setelah itu Ia membuka matanya dan menatapku – kilatan khawatir terpancar jelas dari kedua mata berwarna coklat itu. Aku memaksakan sebuah senyuman kecil untuk menenangkannya dan sepertinya itu berhasil karena secara perlahan aku bisa melihat kilatan khawatir itu menghilang.
"Kalian tidak apa? Ella – Joziah –" ucap Paman Dave yang datang bersama dengan beberapa anggota pack lainnya,
Aku menghela nafas perlahan lalu mencari sosok serigala Joziah yang ternyata juga menatap kearahku.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Paman Marco sambil berjalan kearahku – tapi aku hanya menggeleng pelan,
Dan aku tidak berbohong akan hal itu – karena aku tidak tahu apa yang terjadi disini. Lalu satu-satunya yang sepertinya tahu mengenai hal ini sudah tergeletak tidak bernyawa di hadapanku.
"Kau yakin kalau kau baik-baik saja?" tanya Paman Marco memastikan dan aku mengangguk karena aku sama sekali tidak terluka atau semacamnya,
Aku bisa melihat bahwa baik Paman Marco, Paman Dave atau beberapa Serigala yang ada disini bahkan sampai Aiden menatap khawatir kearahku dan itu membuatku mengerutkan dahiku,
"Kau terlihat sangat pucat –" ucap Paman Marco yang sepertinya menyadari kebingunganku dan aku mengerjapkan kedua mataku karena aku tidak menduga akan itu sama sekali. Sebab aku merasa baik-baik saja –
"Lebih baik kau dan Aiden kembali ke Pack sekarang – aku dan yang lainnya akan sedikit melakukan patroli disekitar sini lalu kita akan mengintrogasi Rogues itu." Jelas Paman Dave dan aku memutuskan untuk mengikuti anjurannya tersebut.
Aku hanya terdiam dan tenggelam dalam pikiranku selama dalam perjalanan kembali ke Pack. Tapi jujur saja aku bisa merasakan bahwa Aiden sangatlah khawatir dan ingin menanyakan banyak hal padaku – hanya saja Ia menahan itu semua dan memutuskan untuk mengikuti sikap diamku. Dan aku sangat berterima kasih padanya soal itu, karena bagaimanapun aku masih terlalu terkejut akan apa yang terjadi serta tidak tahu apa yang harus kukatakan jika Ia bertanya padaku.
"Aku – akan kembali ke rumah terlebih dahulu – dan sedikit menyegarkan diriku. Lebih baik kau menemui Ayahmu dan membantu mereka melakukan patroli. Setelah itu aku akan menemuimu di Main House." Ucapku sesaat setelah aku dan Aiden sampai di dalam Wilayah Pack.
Aku mendengar suara Serigala milik Aiden menggeram pelan tapi itu terdengar seakan rintihan – dimana itu menunjukkan jelas bahwa Ia menolak permintaanku.
"Kumohon –" ucapku pelan dan akhirnya Aiden mundur selangkah dariku dimana itu adalah tanda bahwa Ia akhirnya menyerah dan mengijinkanku melakukan apa yang hendak kulakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifices | ✓
Lobisomem|HIGHEST RANKING: #29 IN WEREWOLF CATEGORY | "Jika kau tidak mau berkorban untuk mencapai apa yang kau inginkan, maka apa yang kau inginkan itu akan jadi hal yang harus kau korbankan." Kalimat itu adalah hal yang selalu diucapkan oleh Pamanku - Pam...