Part 8

7.8K 839 28
                                    

note : part kali ini cukup panjang jadi semoga kalian tidak bosan karena kepanjangan XD


Apa yang dikatakan Aiden ternyata benar-benar terjadi. Ia membawaku menemui banyak sekali Anggota Pack selama 2 jam ini. Mulai dari Para tetua bahkan sampai Anggota Pack seperti Dokter Pack dan penanggung jawab lainnya. Tapi entah mengapa melihat bagaimana mereka menyambutku benar-benar membuatku merasa sangat diterima disini.

Sebenarnya jika ditanya apa yang membuatku berpikir dua kali sebelum mengiyakan Ide Ibuku untuk datang disini adalah – Aku takut mereka tidak akan menerima diriku dengan baik. Aku bukanlah Werewolf normal, Aku hanya Half-Blood yang sebenarnya pada tatanan hierarki berada di bawah. Dan karena itulah aku berpikir mungkin mereka akan menganggapku sedikit berbeda atau bahkan secara terang-terangan tidak menerimaku.

Tapi – sepertinya semua kekhawatiranku itu tidak terjadi sedikitpun.

"Terakhir aku akan mengantarmu menemui beberapa Warriors yang paling hebat disini." Ucap Aiden dan aku tersenyum kecil kearahnya,

Ia mengajakku berjalan menuju sebuah Rumah yang berada di sisi Timur.

"Ini rumah siapa?" tanyaku pada Aiden,

"Rumah milik Bibi Lena." Jawabnya dan aku mengangguk kecil,

"Well – ini memang rumah milik Bibi Lena tapi sebenarnya rumah ini lebih pantas disebut sebagai Hideout dari beberapa Warriors." Ucapnya lagi dan aku mengerutkan keningku,

Aiden tersenyum ketika melihat perubahan ekspresiku tapi Ia memberikan isyarat padaku untuk masuk kedalam. Dan ketika aku menginjakkan kakiku kedalam rumah itu, aku tidak bisa menutupi rasa terkejut dan juga kekaguman yang muncul begitu saja.

"Wah –" ucapku tanpa sadar ketika menyadari alasan mengapa rumah Bibi Lena ini sangat cocok dijadikan sebagai Hideout seperti yang dikatakan Aiden.

Saat pertama kali kakimu memasuki rumah ini, kau akan disodorkan sebuah pemandangan dari meja kayu besar yang muat menampung hingga sepuluh orang bahkan lebih. Lalu disisi kanannya akan ada beberapa sofa yang dilengkapi dengan sebuah TV LED, dimana aku sempat melihat bahwa ada banyak peralatan game yang lengkap disana.

Dan untuk hal Interior – harus kuakui Rumah ini memiliki desain yang bagus. Rumah Bibi Lena ini didominasi dengan warna coklat tua yang dipadu padankan dengan warna hitam dibeberapa bagian, membuat kombinasi yang dihasilkan terkesan simpel tapi tetap terlihat berkelas. Lalu aku melihat bahwa tidak banyak aksesoris atau pernak-pernik kecil disini – tapi itu membuat rumah ini terlihat lebih luas dan tidak sempit. Dan menurutku itu akan sangat membantu memberikan kesan lapang meski rumah ini diisi oleh banyak orang.

"Sekarang aku paham kenapa kalian memilih untuk berkumpul disini." Ucapku pada Aiden dan Ia membawaku memasuki rumah itu lebih jauh,

"Tapi – apa benar tidak apa kita asal masuk ke rumah orang seperti ini?" tanyaku setelah berpikir bahwa apa yang kulakukan ini sama saja dengan memasuki rumah orang tanpa ijin,

"Santai saja – Bibi Lena sengaja membuat rumahnya seperti ini agar banyak dari anak anggota pack atau warriors atau siapapun datang dan berkunjung disini." Ucap Aiden,

"Ahh – Apa Bibi Lena tidak merasa terganggu jika seperti itu? Maksudku – semua keluarga pasti membutuhkan waktu khusus untuk berkumpul tanpa adanya orang lain bukan?" tanyaku padanya dan Aiden berbalik untuk menatapku,

"Kau benar-benar tidak tahu apapun?" tanyanya padaku dan aku hanya terdiam menatapnya bingung,

"Bibi Lena – Ia tidak bisa memiliki anak." Ucap Aiden menjelaskan dan aku hanya bisa menatap kearahnya sambil memastikan bahwa aku tidak salah mendengar,

Sacrifices | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang