Aku sengaja membiarkan Bibi Lena yang mengijinkan diriku serta dirinya pergi keluar. Karena – seperti yang kukatakan sebelumnya, aku belum siap harus bertemu dengan mereka semua.
Aku memang tahu apa yang terjadi tadi tidak ada kaitannya dengan ku atau bagaimana bisa Joziah selamat pun aku juga tidak tahu. Tapi aku tidak bisa menghentikan pikiran liarku yang membuatku merasa bahwa – sepertinya apa yang terjadi ada kaitannya denganku.
Hanya saja kalau kau bertanya dengan dasar apa aku berpikir seperti itu maka jawabannya adalah – aku juga tidak tahu.
Itu murni intuisi milikku.
"Kau tidak penasaran mengenai apa yang kukatakan hingga akhirnya kau dan diriku boleh keluar?" ucap Bibi Lena membuka pembicaraan tanpa menoleh sedikitpun padaku – Ia fokus menatap kearah jalan karena saat ini Ia sedang memegang setir.
"Entahlah – memang apa yang Bibi katakan?" tanyaku karena sebenarnya aku juga cukup terkejut bagaimana bisa semua anggota pack – terutama yang mengetahui kejadian tadi bisa dengan mudah melepaskanku keluar padahal aku bisa dikatakan sebagai saksi utama bersama Joziah atas kejadian tadi pagi.
"Aku mengatakan bahwa kau terlalu shock bahkan tidak bisa mengatakan apapun selain menangis maka – aku perlu membawamu bersamaku keluar dari pack sejenak – dan tidak boleh ada yang ikut campur karena ini adalah hal yang sangat sensitif bagi wanita." Jelas Bibi Lena dan aku menoleh terkejut pada Bibi itu,
"Bibi –" ucapku tanpa sadar –
Pantas saja mereka membiarkanku pergi begitu saja – bahkan Aiden tidak mencariku atau sekedar mengunjungiku meski Ia tahu aku berada di Rumah Bibi Lena tadi.
"Maaf karena aku harus berbohong tadi – tapi jika aku tidak mengatakannya seperti itu, mereka akan bersikeras membuatmu berada didalam pack karena mereka pasti ingin memastikan kau baik-baik saja setelah kejadian tadi. Bagaimanapun kau adalah The Next Alpha kami – jadi Dave serta Marco pasti ingin menjagamu semampu mereka." Ucap Bibi Lena menjelaskan dan aku menghela nafas pelan,
"Sebenarnya soal – The Next Alpha itu – Aku masih belum yakin akan mengambilnya. Lagi pula dari mana Bibi tahu soal itu?" tanyaku dan Bibi Lena melirik sekilas padaku lalu tersenyum,
"Stella tidak pernah mengirim siapapun kemari jika Ia tidak berada disini. Jadi mendengar kabar bahwa Ia mengirim satu-satunya putri yang dimilikinya untuk tinggal disini selama beberapa bulan – itu sudah menunjukkan bahwa Ia pasti mempersiapkanmu untuk mengambil alih posisinya. Dan Ia memang tidak pernah mengatakan itu pada kami secara langsung – hanya saja baik diriku, Dave dan Marco semua langsung berpikiran seperti itu – bahwa kau datang untuk mempersiapkan diri sebagai The Next Alpha kami."
Aku terdiam mendengar ucapan Bibi Lena. Well – itu sedikit menjelaskan mengapa tidak ada satupun dari anggota pack yang bersikap tidak menyenangkan padaku.
"Tapi tenang saja – kau tidak perlu khawatir atau terlalu mengambil pusing soal ini. Ikutilah apa kata hatimu. Menurutku kau lebih mampu dari yang kau bayangkan dan aku yakin kau pasti bisa menentukan pilihan terbaik ketika saatnya tiba nanti." Ujar Bibi Lena berusaha menenangkanku, dan bersamaan dengan itu mobil yang kami kendarai ini sampai di parkiran Mall besar yang ada di pusat Kota Texas ini.
Aku membawa kakiku turun dari mobil lalu bergegas mengikuti langkah kaki Bibi Lena yang sepertinya terkesan hafal dan sudah terbiasa mengunjungi Mall ini. Sedangkan diriku jelas belum pernah sekalipun kemari.
"Apa ada yang ingin kau beli?" tanya Bibi Lena dan aku mengedikkan bahuku,
"Aku – tidak tahu." Ucapku jujur karena aku bukan tipe gadis yang terbiasa berbelanja, dan jawaban ku itu membuat Bibi Lena tersenyum,
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifices | ✓
Hombres Lobo|HIGHEST RANKING: #29 IN WEREWOLF CATEGORY | "Jika kau tidak mau berkorban untuk mencapai apa yang kau inginkan, maka apa yang kau inginkan itu akan jadi hal yang harus kau korbankan." Kalimat itu adalah hal yang selalu diucapkan oleh Pamanku - Pam...