Part 9

12.5K 440 6
                                    

"Dad,bagaimana keadaan tante Ify?" Tanya Cio khawatir ketika melihat Daddynya sudah kembali ke ruang inapnya.
"Tante Ify baik-baik saja son,kamu tidak perlu khawatir."
"Memangnya tante Ify sakit apa Dad?"
"Sakit...
Ucapan Alvin terpotong ketika ia mendengar suara pintu di buka,sontak Alvin dan Cio melihat ke arah pintu.

"Hai semuanya!" Ucap orang yang buka pintu dengan sebuah cengiran.
"Tante Ify!Tante sakit apa?Tante masih sakit gak?Tante...
"Sttt... tanyanya satu-satu dong sayang."ucap orang tadi yang ternyata adalah Ify.Ia berjalan menghampiri Cio dengan tertatih-tatih.Tentu saat ini tubuhnya masih terasa lemas.

Alvin yang tidak tega melihat Ify berjalan seperti itu,ia pun langsung membantu Ify untuk berjalan.

"Tuh kan kamu masih lemas,harusnya saya tadi menunggu kamu selesai infus dahulu.Jadi saya bisa bantu kamu jalan kesini.Lagipula kalau masih lemas, mengapa kamu kesini?Kamu bisa istirahat dulu di sana atau hubungi saya kalau kamu mau kesini,kalau begitukan kamu jadi tidak kesusahan seperti ini."
"Pak Alvin!" Gumam Ify kaget,saat mendengar ucapan Alvin yang panjang lebar seperti seorang pria yang sedang memarahi kekasihnya karena khawatir dengan keadaan kekasihnya itu.

Sama halnya dengan Ify,Alvin pun kaget mengapa semua ucapan itu bisa keluar begitu saja dari bibirnya.Mengapa ia marah dan bahkan khawatir ketika melihat Ify yang masih lemas berjalan sendiri ke ruang inap Cio.
"Ah maaf fy.Saya hanya masih merasa bersalah sama kamu.Kamu begini kan karena salah saya."
"Cukup Pak,saya sudah bilang bapak tidak perlu merasa bersalah sama saya.Lagipula tidak ada hal serius yang terjadi sama saya."
"Tante Ify jawab pertanyaan aku,tante sakit apa?Tadi tante kenapa?"tanya Cio dengan nada khawatirnya.
"Tadi itu alergi tante kambuh sayang.Tapi sekarang tante sudah baik-baik saja,jadi kamu tidak perlu khawatirkan tante."
"Memangnya tante alergi apa?"
"Tante alergi sama kepiting sayang."
"Wah sama kayak Mommy dong,alergi sama kepiting?"

"Ah iya Sivia juga alergi sama kepiting.Ya Tuhan kenapa begitu banyak kemiripan antara Ify dengan Sivia?" Batin Alvin.

"Oh ya? Mommy kamu juga alergi sama kepiting?"
"Iya Tan,Mommy juga alergi sama yang namanya kepiting.Eh tapi memangnya tadi tante makan kepiting?"
"Ini salah Daddy,son.Sup yang tadi Daddy beli buat tante Ify,ternyata ada kepitingnya."
"Daddy sih gak teliti beli makanannya."
"Enggak Cio,Daddy kamu gak salah kok.Kan Daddy sebelumnya gak tau kalau tante alergi sama kepiting.Jadi ini semua bukan salah Daddy kamu."
"Ya sudah sekarang kan Daddy sudah tahu,jadi lain kali kalau beli makanan harus di lihat dulu ada kepitingnya atau enggak.Kan kasihan tante Ify kalau alerginya kambuh lagi."
"Iya son,kamu sok tua banget sih berani nasihati Daddy."
"Aku cuma kasih tahu Daddy doang."
"Iya-iya Daddy ngerti kok maksud kamu."

Tak lama terdengar suara pintu di ketuk,dan kemudian masuklah seorang pria dan wanita setengah baya .

"Oma,opa!"panggil Cio pada pria dan wanita setengah baya itu,yang sepertinya adalah kakek dan nenek Cio.
"Ma!Pa!" Panggil Alvin pada mama dan papa mertuanya sambil menyalami tangan mereka.Yah yang datang itu adalah orang tua Sivia.
"Halo Cio,cucu oma!Apa kabar sayang?Gimana?Kamu masih merasakan sakit?"Tanya sang oma.
"Sudah baikan kok oma,mungkin sebentar lagi Cio sudah boleh pulang."
"Bagus deh,tapi Cio harus rajin minum obat ya supaya cepat sembuh.Pokoknya jagoan opa harus cepet sembuh,supaya nanti bisa main lagi sama opa." Ucap sang opa.
"Siap opa!" Ucap Cio sambil menirukan gaya hormat kepada opanya.Sedangkan sang opa dan oma hanya tertawa melihat tingkah cucunya.
"Kamu apa kabar vin?" Tanya Tio,papa Sivia.
"Baik pa."
"Oh iya,ngomong-ngomong itu siapa vin,wanita yang ada di samping kamu?" Tanya Tio ketika ia melihat ada wanita asing yang berdiri di samping menantunya.Mendengar suaminya sedang menyakan wanita yang ada di samping Alvin,Winda mama Sivia pun langsung membalikkan tubuhnya.Ia juga sebenarnya sudah melihat keberadaan wanita itu dan penasaran siapa wanita itu?
"Oh ini Ify pah namanya,dia sekretaris baru aku di kantor.Fy,kenalin mereka ini mertua saya,orang tua Sivia."
"Halo pak,bu!Saya Ify sekretarisnya Pak Alvin.Salam kenal!" Ucap Ify memperkenalkan dirinya.Ia menjabat tangan Tio dan Winda,tak lupa dengan senyuman manisnya.
"Saya Tio papa mertua Alvin,dan ini istri saya Winda.Kamu bisa panggil kita om dan tante saja tidak perlu panggil ibu dan bapak."
"Baik kalau begitu om Tio."

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang