Part 24

6.2K 245 5
                                    

"Daddyyy!" Seru Cio ketika menghampiri Alvin yang baru saja pulang dari rumah sakit.
"Halo son!"balas Alvin.
Ia memeluk tubuh mungil anaknya.
"Daddy lama banget sih sembuhnya,Cio kan sudah kangen sama Daddy."
"Maaf ya son,Daddy jadi gak bisa ada di rumah menemani kamu."
"Iya Dad aku maafin.Tapi yang penting Daddy sudah sembuh,Cio senang banget.Ayo Dad kita masuk!Aku mau main berdua sama Daddy"
Cio menarik tangan Alvin masuk kedalam rumah mereka.Sedangkan Ify yang sedari tadi berdiri di belakang Alvin,juga ikut masuk kedalam.

"Sayang,Daddy kan baru pulang dari rumah sakit jadi gak bisa main dulu sama kamu.Daddy harus istirahat.Mainnya nanti ya." Ucap Ify.
"Yah tante,tapi aku kangen banget sama Daddy."
"Iya tante ngerti,tapi Daddy harus banyak-banyak istirahat.Kamu mau Daddy nanti sakit lagi?"
"Gak mau tante."
"Begini saja,kamu temenin Daddy istirahat di kamar.Bagaimana?Kamu mau?"
"Mau Dad,ya sudah ayo kita ke kamar Daddy!"
"Aku tunggu di luar aja ya."
"Kenapa?Kamu gak mau temenin aku juga?"
"Kan sudah ada Cio."
"Oh ya sudah.Aku sama Cio masuk dulu ya."
"Ya,selamat istirahat."

@Kamar Alvin
"Sini son,tiduran di sebelah Daddy!"
Mendengar perintah Daddynya,Cio pun menurutinya.Ia merebahkan tubuh mungilnya di sebelah Alvin.

Alvin memiringkan tubuhnya ke arah Cio dan tangan kanannya mengusap lembut kening Cio.

"Son,selama Daddy di rumah sakit kamu gak nakal kan?"
"Tidak dong Dad."
"Pintar anak Daddy!Daddy harap kamu selalu jadi anak yang pintar dan nurut sama Daddy ya.Daddy sayang sekali sama Cio,Daddy gak mau kehilangan Cio."
"Pasti Dad,aku akan selalu nurut sama Daddy.Aku juga sayang sama Daddy dan gak mau kehilangan Daddy." Ucap Cio,tangan mungilnya mengusap lembut pipi kanan Alvin.
"Terima kasih sayang,kamu sudah jadi anak Daddy yang baik."
"Sama-sama Daddy."

"Son!"
"Iya Dad."
"Kamu kangen gak sama Mommy?"
"Sedikit sih Dad.Kenapa Dad?Daddy lagi kangen ya sama Mommy?"
"Sangat.Daddy mau nanya sama kamu.Kalau seandainya Mommy masih hidup bagaimana son?"
"Ya gak mungkin lah Dad.Jelas-jelas Mommy sudah meninggal.Kata oma orang meninggal gak bisa hidup lagi."
"Iya sih.Tapi kalau itu benar-benar terjadi,apa kamu senang?"
"Senang banget Dad,itu artinya aku masih punya orang tua yang lengkap.Tapi apa mungkin Mommy bisa hidup lagi?"
"Ada kemungkinan Mommy belum meninggal son."
"Daddy serius?"
"Ya masih belum pasti sih son,tapi Daddy akan cari tahu kepastiannya."
"Mudah-mudahan Mommy benar masih hidup ya Dad."
"Amin."

Tanpa mereka sadari di belakang pintu kamar ada Ify yang berdiri disana.Awalnya ia tidak berniat menguping pembicaraan Alvin dengan Cio.Tetapi ketika ia membuka pintu perlahan untuk mengecek keadaan di dalam,tanpa sengaja ia mendengar Alvin sedang membahas mendiang Sivia dengan Cio.
Pastinya ada hubungannya dengan kejadian waktu di rumah sakit.

"Ternyata kamu masih seyakin itu kalau Kavia adalah Sivia.Apa iya kamu akan meninggalkan aku jika itu benar Sivia?Apa sebenarnya selama ini  belum ada aku di hati kamu vin?"gumam Ify.Hatinya terasa sangat sakit dan ia sangat takut kehilangan Alvin nantinya.Air matanya pun mulai mengalir deras di kedua pipinya.
Ia memutuskan untuk pergi dari rumah Alvin.Ia ingin menenangkan hatinya di rumah.

~Skip~
Hari semakin sore dan Alvin sudah bangun,setelah sebelumnya ia sempat tertidur.Di sebelahnya ada Cio yang masih tidur nyenyak.
Ia teringat akan Ify yang masih ada di luar.Ia pun bangkit dari kasurnya dan berjalan keluar kamar.Ia ingin menemui Ify.

"Ify!"
"Kamu dimana,sayang?"
"Ify!"
Alvin mencari keberadaan Ify dari dapur,kamar mandi, sampai di halaman rumahnya.Tetapi ia tidak menemukan Ify.
"Kemana Ify?Kok dia gak ada?Apa dia sudah pulang?Tapi kalau pulang mengapa dia gak kasih kabar?"
Berbagai pertanyaan muncul di kepala Alvin.
Ia pun memutuskan menghubungi Ify.

Tut..tut..tut..
"....."
"Sayang,kamu dimana?Kok gak ada di rumah?Kamu sudah pulang?"
"....."
"Kamu sedang menangis?" Tanya Alvin ketika mendengar suara Ify seperti orang yang sedang menangis.
"....."
"Tapi suara kamu seperti orang sedang nangis.Jujur sama aku jangan bohong!"
"....."
"Kamu sakit?Ketularan aku ya?Maaf ya sayang.Aku akan kesana sekarang juga."
"....."
"Tapi aku mau lihat keadaan kamu.Aku takut terjadi sesuatu sama kamu."
"....."
"Ya sudah,kamu juga istirahat ya di rumah.Jangan lupa minum obat!"
"...."
"Ya,Bye sayang!"
"....."

Sambungan telepon pun terputus.Tapi entah mengapa ia merasa Ify sedang berbohong padanya.Ia yakin kalau Ify sedang menangis di rumahnya.

"Daddy sudah bangun?" Tanya Cio yang tiba sudah ada di depan Alvin.
"Sudah.Son,Daddy mau pergi dulu ya.Kamu di rumah sama bi Jum.Oke son?"
"Oke Dad,Daddy hati-hati di jalan ya."
"Iya son,kamu juga di rumah hati-hati."
"Bye Dad!"
"Bye!"

~Skip~
@Rumah Ify
Sesampainya di rumah,Ify langsung masuk ke kamar.Ia menjatuhkan tubuhnya di kasur dan menangis.Ia meluapkan kesedihannya dengan menangis.Mungkin ini terdengar Ify terlalu cengeng,tetapi memang dengan menangis dengan sepuasnya ia bisa menenangkan hatinya.

Di saat ia asyik menangis,tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda ada panggilan masuk.Ia pun mengambil ponselnya dari dalam tasnya yang masih ada di sampingnya.
Ia melihat siapa yang meneleponnya,dan ternyata adalah orang yang menyebabkan ia menangis saat ini.

"Halo!"
"....."
"Iya,maaf ya aku gak bilang kamu dulu.Tadi kamu tidurnya nyenyak banget."
"....."
"Enggak kok vin."
"....."
"Aku gak bohong sayang.Aku lagi flu saja."
"....."
"Gak usah vin,cuma flu.Nanti aku minum obat juga sembuh.Kamu istirahat saja ya di rumah.Oh ya tadi aku sempat masak bubur,kamu makan ya.Buburnya ada di meja makan."
"....."
"Aku tidak apa-apa,Alvin.Kamu tidak usah kesini."
"....."
"Iya.Teleponnya aku tutup ya."
"....."
"Bye!"

"Maaf vin,aku harus bohong sama kamu.Aku gak mau kamu tahu kalau aku sedang menangisi kamu." Gumam Ify.

Ify memejamkan kedua matanya karena ia sudah lelah menangis.
Baru beberapa menit Ify memejamkan matanya,tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya.
Ia pun langsung membersihkan sisa airmatanya di kedua pipinya lalu berjalan menuju pintu rumah.

"Alvin!Kamu kenapa kesini?" Tanya Ify kaget karena tiba-tiba Alvin sudah berdiri di hadapannya.
"Tuh kan benar kamu lagi nangis." Ucap Alvin yang tidak mengindahkan pertanyaan Ify.
"Siapa yang nangis?"
"Sudah lah sayang,kamu tidak usah bohong lagi.Mata kamu bengkak dan hidung kamu merah.Kenapa?Apa karena masalah kemarin waktu di rumah sakit?Aku benar-benar minta maaf sama kamu.Aku kan sudah janji,kalau aku tidak akan mencari wanita yang mirip Sivia itu dan percaya kalau dia bukan Sivia.Mengapa kamu masih menangisinya?"

"Bohong!"

"Kamu serius kan?Kamu gak akan ingkar janji?"
"Iya sayang aku serius,aku tidak akan ingkar janji."
"Ya sudah aku pegang janji kamu."
"Jangan nangis lagi ya!Aku sedih melihat wajah cantik kamu jadi jelek seperti ini karena menangis."
Ify hanya menganggukkan kepalanya dan memeluk tubuh Alvin erat.
"Aku takut kehilangan kamu,aku sangat mencintai kamu."
"Kamu tenang saja sayang,aku gak akan kemana-mana.Aku akan selalu ada di samping kamu."
"Terima kasih,vin."

~Skip~
Alvin sudah kembali bekerja di kantornya.Saat ini ia sedang mengecek e-mail-e-mail yang masuk di laptopnya.

Ia membuka satu e-mail yang membuatnya penasaran dengan isinya.Pasalnya ia tidak mengenal orang yang mengirim e-mail tersebut dan sepertinya orang tersebut menggunakan nama samaran.

Setelah e-mail tersebut berhasil terbuka ia pun mulai membacanya.

SIVIA MASIH HIDUP.
CARI PASANGAN SUAMI ISTRI
STEVEN ORLANDO DAN TASYA ARTA!
MEREKA TAHU KEBENARANYA.
SIVIA MASIH HIDUP.
ISTRIMU MASIH HIDUP,TUAN SINDHUNATA.

"Siapa yang mengirim e-mail ini?Mengapa ia bilang kalau Sivia masih hidup?Apa ini semua benar?Aku harus cari pasangan suami istri itu untuk tahu kebenarannya.Maaf fy,aku terpaksa melanggar janji aku sama kamu." Ucap Alvin.

Haiiiiii 🖐🖐😁😁
Apa kabar readers?
Author mau kasih tahu kabar baik nih wkwk.Sekarang author sudah mulai sibuk kuliah lagi ,jadi kemungkinan author akan lama up setiap partnya.Karena kalau sudah mulai kuliah biasanya author sulit ada waktu buat nulis *authorsoksibuk.Jadi harap maklum ya kalau nanti author lanjutnya lama.Ya mungkin bisa 2 minggu,3 minggu atau 1 bulan.Tapi kalau ada waktu yang cukup buat nulis author pasti up kok,tenang aja wkwk.
Pokoknya jangan bosan baca,vote dan comment cerita ini ya.Bye semuanya!🖐🤗😚

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang