Setelah bertemu Angel,Rio langsung kembali ke Bogor.Selama perjalanan,Rio terus memikirkan kenyataan pahit yang harus ia terima.
Ingin rasanya Rio tidak percaya kalau Kavia itu adalah Sivia.Tetapi ia teringat sewaktu Kavia di rawat dirumah sakit.Ketika sang dokter berkata kalau Kavia pernah kecelakaan dan ia amnesia.Hal ini semakin meyakinkannya kalau ini lah kenyataannya.
Tapi mengapa waktu itu orang tua Kavia membohonginya?Sepertinya besok Rio akan bertemu dengan orang tua Kavia,bertanya langsung kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi?
Tanpa terasa Rio telah sampai di halaman depan rumahnya.Ia memarkirkan mobilnya di garasi dan kemudian berjalan ke dalam rumah.
"Hai sayang!" Sapa Kavia yang tiba-tiba sudah bediri di depan pintu.
Rio sedikit terkejut dengan kehadiran Kavia.Ia diam menatap wajah Kavia.
"Sayang!Kok kamu malah diam dan menatap aku seperti itu?"
"Sayang!" Ucap Kavia kesal karena Rio masih terus diam.
"Ah iya sayang maaf ya.Kamu kok ada disini?" Ucap Rio.
"Aku tadi sore datang ke sini buat masakin makan malam untuk kamu.Tapi kamu baru pulang sekarang.Kamu habis dari mana?"
"Maaf ya kamu jadi terlalu lama nunggu aku pulang.Tadi itu aku habis dari Jakarta meeting sama klien,sekalian bertemu dengan Angel."
"Bertemu dengan Angel?Tumben."
"Iya kemarin dia telepon aku dan minta ketemuan disana."
"Oh begitu.Ya sudah kita masuk yuk!Makan malamnya sudah aku siapin." Ucap Kavia sambil menarik tangan Rio dan berjalan masuk kedalam rumah.Ketika mereka hampir tiba di ruang makan,tiba-tiba Rio menghentikan langkahnya dan membuat Kavia pun ikut berhenti.
"Kenapa sayang?" Tanya Kavia lembut.
"Sayang maaf banget,sepertinya aku gak bisa makan malam bareng kamu."
"Memangnya kenapa sayang?"
"Saat ini aku merasa lelah sekali.Aku mau langsung istirahat saja."
"Kamu gak mau makan dulu?Habis itu baru kamu istirahat."
"Aku benar-benar lelah sekali sayang,aku gak kuat."
"Kamu sakit?"
"Tidak sayang,hanya lelah saja."
"Ehmm,ya sudah kalau kamu maunya langsung istirahat."
"Sekali lagi aku minta maaf ya sayang.Aku tidak bermaksud tidak menghargai kamu yang sudah masak untuk aku.Tapi...
"Iya sayang aku mengerti.Aku tidak merasa tidak di hargai sama kamu."
"Terima kasih untuk pengertiannya ya sayang."
"Iya sama-sama.Kamu istirahat ya,aku pulang dulu."
"Kamu pulangnya di antar Pak Dihin ya?"
"Tidak usah yo,aku bisa pulang sendiri."
"Kamu yakin?"
"Yakin sayang."
"Ya sudah hati-hati di jalan,kalau ada apa-apa langsung hubungi aku.Jaga anak kita baik-baik ya." Ucap Rio sambil mengelus perut Kavia.
"Iya sayang,kamu tidak perlu khawatir.Aku dan anak kita akan baik-baik saja.Aku pamit pulang ya!"
"Iya sayang!" Ucap Rio.
Ia mengecup lembut kening Kavia,sebelum kavia pergi dari rumahnya."Maaf Kav,aku terpaksa bohong sama kamu.Aku tidak merasa lelah,tapi aku merasa tidak sanggup bertemu kamu."
~Skip~
Keesokan harinya Rio langsung meminta bertemu dengan orang tua Kavia.Dan mereka menyetujuinya.
Saat ini Rio masih menunggu kehadiran orang tua Kavia di sebuah cafe,tempat janjian mereka untuk bertemu.
"Siang Rio!Maaf kami terlambat!" Ucap Steven,ayah Kavia.
"Tidak apa-apa om.Silahkan duduk!"
Steven dan Tasya pun duduk di kursi yang berada di depan Rio.
"Om sama tante mau pesan apa?"
"Om pesan Coffe latte saja."
"Kalau tante jus alpukat yo."
"Makanannya?"
"Tidak usah yo,tadi kami sudah makan sebelum kesini."
"Oh oke kalau begitu."
Rio pun memanggil salah satu pelayan dan mulai memesan pesanan mereka."Jadi apa yang mau kamu bicarakan sama om dan tante?" Tanya Steven ketika sang pelayan sudah pergi dari meja mereka.
"Ini tentang Kavia."
"Kenapa dengan Kavia?"
"Aku mau tanya sama om dan tante.Apa benar Kavia yang aku kenal selama ini itu bukan Kavia?"
"Maksud kamu apa yo?Om tidak mengerti."
"Kavia yang sebenarnya sudah meninggal kan om?Sedangkan Kavia yang selama ini aku kenal itu adalah orang lain yang sedang mengalami amnesia akibat kecelakaan.Benar kan om itu semua?Tolong kalian jujur sama aku!"
"Kenapa kamu menanyakan itu?Apa Alvin yang bilang ke kamu kalau Kavia itu istrinya yang masih hidup,sehingga kamu bertanya kepada kami?"
"Tante tahu Alvin?"
"Waktu itu Alvin juga pernah minta bertemu dengan kami berdua.Sama halnya dengan kamu,dia juga menanyakan tentang hal ini.Saat ini ia sangat yakin kalau Kavia itu istrinya."
"Jadi Alvin juga sudah tahu ini semua?"
"Iya,dia sangat yakin kalau Kavia itu adalah Sivia.Tapi maaf jawabannya adalah kalian berdua salah.Kavia yang selama ini kamu kenal itu adalah benar-benar Kavia anak saya,bukan Sivia."
"Kalian bohong!Aku sudah punya bukti kalau Kavia itu adalah Sivia."
"Bukti apa?"
Rio langsung memberikan bukti yang ia dapat dari Angel kepada Steven.Lalu Steven mengambilnya dengan wajah heran.Ia membuka mapnya dan langsung melihat buktinya bersama Tasya.
"Kamu dapat bukti ini darimana?" Tanya Steven.
"Kenapa om?Bukti itu benar?"
"Kamu dapat bukti ini dari mana,Rio?
"Tidak penting aku dapat bukti itu darimana.Yang penting adalah kebenaran bukti itu.Sekarang om sama tante tidak perlu bohong lagi sama aku.Aku sudah tahu yang sebenarnya.Aku minta om sama tante ceritakan semua kebenarannya dengan jujur."
"Oke sebelumnya om sama tante mau minta maaf sama kamu,kami sudah membohongi kamu selama ini.Tapi kami melakukan ini semua karena kami tidak mau kehilangan Kavia.Kami sangat menyayangi dia seperti kami menyayangi Kavia,anak kami sendiri.Bukti ini benar,kamu benar.Kavia yang selama ini kita kenal itu bukan Kavia anak kami.Tetapi seorang wanita yang selamat dari kecelakaan 1 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionWajahmu sangat tampan Matamu sangat indah Senyumanmu sangat menyejukkan Tubuhmu sangat mempesona Sungguh aku menyukai semua yang ada padamu Aku sangat mencintaimu HOT DADDY