Keesokan harinya,saat Alvin tiba di kantor ia kaget melihat Ify sudah masuk kerja kembali.
"Fy,kok kamu sudah masuk kerja?Kamu kan masih sakit?"
"Saya sudah tidak sakit lagi Pak,saya juga sudah lama gak masuk kerja."
"Kamu yakin?"
"Iya Pak saya sangat yakin."
"Ya sudah kalau begitu.Oh ya fy,saya minta maaf ya atas kejadian semalam.Maaf karena mama mertua saya sudah marah-marah sama kamu."
"Saya sudah maafkan beliau kok Pak.Wajar kalau mama mertua bapak marah sama saya.Sudah lupakan,saya tidak apa-apa."
"Terima kasih ya fy,kamu memang wanita yang sangat baik hati sama seperti mendiang istri saya."
"Iya Pak sama-sama."
"Kalau begitu saya masuk ke dalam dulu ya."
"Silahkan Pak!"
Alvin pun masuk kedalam ruang kerjanya,memulai rutinitasnya hari ini.~Skip~
Jam sudah menujukkan pukul 4 sore,sudah waktunya jam pulang kantor.
Ify pun mulai membereskan meja kerjanya dan bersiap-siap untuk pulang.
Saat ia sudah siap untuk pulang,ia melihat Alvin pun sudah keluar dari ruangannya.Sepertinya ia juga hendak pulang."Fy,saya antar kamu pulang ya."
"Tidak usah Pak,biar saya pulang sendiri."
"Kamu kan baru sembuh,jadi lebih baik saya yang antar kamu pulang."
"Ya sudah kalau bapak bersedia antar saya pulang."
"Bagus,ayo fy!"
Mereka berdua pun berjalan keluar kantor bersama.Sesampainya di parkiran mereka langsung masuk ke dalam mobil dan Alvin melajukan mobilnya keluar dari halaman parkir kantor.Di dalam perjalanan mereka asyik mengobrol.Mereka membicarakan dari hal yang penting sampai hal yang tidak penting sekali.Sanking keasyikan mengobrol,tidak terasa mereka telah sampai di depan rumah Ify.
"Sudah sampai fy!"
"Oh iya,terima kasih banyak Pak Alvin sudah mengantar saya sampai rumah,"
"Iya sama-sama fy.Ehmm bisa gak fy,lepasin sabuknya?" Tanya Alvin yang melihat Ify kesusahan melepaskan sabuk pengaman yang menghalangi tubuhnya.
"Sini fy,biar saya bantu."
Alvin mencodongkan tubuhnya ke arah Ify dan membantu Ify melepaskan sabuk pengaman.Deg
Jantung Ify berdetak kencang saat ia bisa melihat wajah Alvin dari dekat seperti saat ini.Alvin mencoba melepaskan sabuk pengaman yang sedikit susah di lepaskan,dan akhirnya ia berhasil melepaskan.
Saat Alvin hendak kembali menegakkan tubuhnya,tidak sengaja matanya bertemu dengan mata Ify.Alvin seperti terhipnotis dengan mata Ify.Ia tidak bergeming dan malah menatap dalam mata Ify.Mereka menatap satu sama lain dan menikmati getaran-getaran aneh di dalam hati mereka masing-masing.Tanpa sadar,Alvin terbawa suasana.Ia semakin mendekatkan wajahnya dengan wajahnya Ify.
Semakin dekat...
Semakin dekat...
Dan Alvin pun memiringkan kepalanya ketika ia rasa sudah cukup dekat untuk....
"Pak Alvin!"
"Oh god!" Alvin sadar dan kembali menjauhkan wajahnya dari wajah Ify.Ia mengusap-ngusap wajahnya degan kedua tangannya.Apa yang baru saja ia hendak lakukan pada Ify?Hampir saja ia lepas kendali mencium Ify.
"Maaf ya fy,saya sudah lancang hendak melakukan hal yang tidak sepantasnya saya lakukan sama kamu."
"Iya Pak tidak apa-apa saya maafkan.Ya sudah saya pamit masuk kedalam ya Pak."
"Iya fy,sekali lagi saya minta maaf ya atas kejadian tadi."
"Saya maafkan.Saya masuk dulu Pak."Ify pun membuka pintu dan keluar dari mobil Alvin.Setelah Ify menutup pintunya kembali,Alvin melajukan mobilnya meninggalkan rumah Ify.
~Skip~
Malam ini Alvin sedang duduk santai di gazebo yang terletak di halaman belakang rumahnya,di temani dengan segelas Cokelat hangat kesukaan Alvin.Alvin sangat suka bersantai di gazebo jika ia sudah lelah bekerja.Tiba-tiba bayangan kejadian di depan rumah Ify tadi muncul di kepalanya.Ia merutuki dirinya yang sudah terbawa suasana sampai-sampai ia hendak mencium Ify.
Dan pikirannya semakin di penuhi oleh Ify.Ia mulai memikirkan kedekatannya dan kebersamaannya dengan Ify yang sudah hampir setahun ini.Sudah banyak kebaikan yang Ify berikan pada dirinya dan juga anaknya.Mulai dari awal perkenalan mereka,dimana Ify menemani Cio yang saat itu sedang marah dengan dirinya sampai kejadian sebulan lalu dimana Ify menyelamatkan dirinya yang hampir tertabrak truk.Dan malah Ify yang tertabrak.Ia juga merasa kalau Ify sangat menyayangi Cio seperti anaknya sendiri.
Apa sudah waktunya ia mencari pengganti Sivia?Dan apa Ify orang yang tepat untuk menjadi penganti Sivia?
Jujur ia merasa sangat bahagia dengan hadirnya Ify di dalam hidupnya selama ini."Daddy!" Tiba-tiba Cio datang menghampiri Alvin.
"Hai son!Sini duduk!" Alvin membantu Cio duduk di sampingnya.
"Ada apa son?"
"Justru aku yang tanya itu ke Daddy.Dari tadi Daddy melamun sendirian di sini malam-malam.Ada apa Dad?Ada masalah?"
"Gak ada apa-apa son.Daddy lagi kepikiran...
"Tante Ify!Ya kan Dad?Hayo ngaku Daddy lagi mikirin tante Ify kan."
Telunjuk kecilnya menoel-menoel pundak Alvin,bermaksud menggoda Daddynya sendiri.
"Iseng ya kamu goda-goda Daddy."
"Haha.Sudah Dad,kalau suka sama tante Ify tembak aja."
"Mati dong nanti tante Ifynya."
"Ih Daddy maksud aku bukannya di tembak pakai pistol."
"Terus?"
"Itulah ngajak tante Ify pacaran.Hehe."
"Kamu ya,masih kecil udah ngerti pacar-pacaran."
"Aww sakit Dad." Rintih Cio ketika Alvin menyentil hidung mungilnya.
"Daddy gak mau ya kamu bicara pacar-pacaran.Kamu masih kecil belum pantas bicara itu."
"Iya-iya maaf Dad.Tapi Dad aku mau deh tante Ify jadi Mommy Cio."
"Ya kamu sabar aja,kalau Tuhan mengizinkan Daddy sama tante Ify.Pasti tante Ify akan jadi Mommy kamu suatu saat nanti."
"Tapi kenapa Daddy gak coba pacaran dulu sama tante Ify?"
"Gak usah mulai deh Cio,tadi Daddy bilang apa?"
"Ah Daddy mah gak seru."
"Sekarang kamu tidur,sudah malam."
"Iya tapi malam ini aku mau tidur sama Daddy."
"Ya sudah,ayo!"Setelah beberapa menit Alvin menemani Cio,akhirnya jagoan kecilnya itu sudah tertidur pulas.
Ia mengusap-usap kening Cio dengan penuh kasih sayang.
"Son,Daddy tau kamu sudah merindukan kasih sayang seorang ibu.Tapi apa kamu yakin tante Ify orangnya?Apa kamu benar-benar menginginkan tante Ify jadi Mommy kamu?Tapi kalau memang kamu menginginkannya,Daddy akan mempertimbangkan ini semua son.Kamu yang sabar ya son.Daddy akan melakukan apa pun untuk kebahagiaan kamu.Daddy sangat sayang kamu." Ucap Alvin dan ia pun mengucup kening Cio lembut.~Skip~
Sama halnya dengan Alvin,saat ini Ify tidak bisa tidur karena kepikiran kejadian tadi dengan bosnya."Ya ampun kenapa gue kepikiran kejadian itu terus ya?Ayo dong lupain itu semua!" Ucap Ify sambil memukul-mukul pelan kepalanya.
"Kenapa tadi rasanya deg- deg an ya dekat sama Pak Alvin?Kalau di lihat dari dekat ternyata Pak Alvin ganteng banget.Ya ampun Tuhan,kenapa jadi seperti ini?Apa iya gue sudah mulai suka sama bosnya gue sendiri?Ah sudahlah,gue gak boleh suka sama Pak Alvin.Gak mungkin juga gue sama pak Alvin.Mending sekarang gue tidur,gak pantas gue mikirin Pak Alvin."
Ia pun mencoba menutup kedua matanya,berharap esok hari ia sudah melupakan kejadian yang berhasil meluluh lantakan hatinya itu.Haiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐🖐😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋
Ada yang kangen Daddy Alvin dan Cio???????? Gak ada ya?Ya udah deh author berhenti sampai di sini aja nulisnya.☹️☹️😔😔😔😔END!
Byeee readers!!! 🖐🖐☹️☹️Ps: juskid 😁😁😁🤣🤣🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionWajahmu sangat tampan Matamu sangat indah Senyumanmu sangat menyejukkan Tubuhmu sangat mempesona Sungguh aku menyukai semua yang ada padamu Aku sangat mencintaimu HOT DADDY