AA

5.6K 132 5
                                    

Hai para readersku tercinta 👋👋
Apa kabar?? ☺️☺️
Sudah lama ya author gak up, udah hampir sebulan 😁😁
Author mau absen nih siapa yang kangen sama author? Eh maksudnya sama HD? 🙋🏻🙋🏻‍♂️
Sebelumnya author mau minta maaf karena up nya lama.Jujur author sebenarnya mau up secepatnya, tetapi keadaannya tidak memungkinkan ☹️☹️
Author sekarang sibuk buat proposal skripsi di tambah sebentar lagi uts, jadi sampai sekarang author belum bisa up.Maaf ya readers 🙏🏻🙂
Tapi kalian tenang saja, author sekarang bawa cuplikan untuk part selanjutnya.Jadi kalian tidak mati penasaran sama kelanjutan cerita ini. #authormulailebay. Ya sudah langsung aja cuplikannya untuk part 38, semoga rasa rindu kalian terobati dengan cuplikan part 38 ini. Oh iya jangan lupa tetap di votment ya! 😉😉
Bye readers!! 👋👋 sampai ketemu di part 38 yang sesungguhnya 😗😗

Ify telah bangun dari tidurnya ketika hari sudah mulai pagi,ia mengeliatkan tubuhnya yang terasa pegal.Ia pun merasa ada sesuatu yang berat menempel di perutnya.Betapa terkejutnya ia ketika melihat ada Alvin yang sedang tertidur di sampingnya.Ternyata sesuatu yang berat di perutnya adalah tangan kokoh Alvin yang bertengger di sana.Tak hanya itu yang membuatnya terkejut, tetapi tubuh mereka berdua yang tidak dilapisi satu helai pun pakaian.Tubuh mereka hanya tertutup oleh satu selimut tebal.

"Apa yang sudah aku lakukan dengan Alvin?" Batin Ify

Tiba-tiba Ify teringat kejadian semalam.Ia ingat kalau semalam ia minum pada saat meeting, dan itu  membuat ia mabuk karena tidak terbiasa minum.Lalu ketika ia mabuk,ia pulang bersama Alvin.Setelah itu ia tidak ingat apa- apa lagi.Ia tidak ingat apa yang sudah ia lakukan dengan Alvin.

Apa Alvin sengaja membuat Ify mabuk agar ia bisa melakukan sesuatu di luar batas pada Ify?

"Alvin, bangun!" Ify pun membangunkan Alvin.

"Bangun Alvin!" Ify menguncang-guncangkan pundak Alvin agar pria itu bangun.Setelah menguncangkan pundak Alvin, pria itu pun bangun dari tidurnya.

Ketika Alvin membuka kedua matanya, ia heran melihat Ify yang meneteskan air matanya.

"Mengapa kamu menangis, sayang?" Alvin langsung bangkit dari tidurnya, lalu kedua tangannya menangkup kedua pipi Ify.

"Apa yang sudah kita lakukan semalam?"
"Maksud kamu?" Awalnya Alvin bingung dengan apa yang Ify tanyakan, tapi detik itu juga ia mengerti maksud dari pertanyaan Ify barusan.
"Sayang,sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu. Kejadiannya semalam kamu mabuk dan aku langsung bawa kamu pulang. Aku mengantar kamu sampai ke kamar kamu dan ketika aku mau pulang, tiba- tiba saja kamu menarik aku sehingga aku jatuh ke ranjang.Setelah itu kamu malah mencium aku dengan sangat liar.Awalnya aku mencoba untuk menolak ciuman kamu,tapi kamu malah tetap mencium aku bahkan ciumannya semakin dalam.Akhirnya aku membalas ciuman kamu dan maaf,saat itu aku lepas kendali.Aku sudah melakukannya sebelum kita benar-benar menikah. Maafkan aku ya,fy." jelas Alvin. Ia menundukan kepalanya karena ia sangat merasa bersalah sudah melakukan ini kepada Ify sebelum mereka menikah.

Melihat Alvin yang merasa sangat bersalah, Ify pun mengangkat kepala Alvin agar pria itu menatap dirinya.

"Ini semua bukan sepenuhnya salah kamu, tapi salah aku juga.Kalau saja semalam aku tidak mencium kamu, mungkin kamu tidak akan lepas kendali dan kejadian ini tidak akan terjadi.Jadi kamu tidak perlu meminta maaf ya."

"Iya sayang.Kamu juga tidak perlu minta maaf.Kamu tenang saja,aku akan bertanggung jawab dan kita akan tetap menikah. Apa perlu pernikahan kita dipercepat?"

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang