Part 20

8.1K 278 7
                                    

"Sivia!"
"Hai!Kamu Angel kan?" Ucap wanita itu,kini ia sudah berhadapan dengan Angel.
"Si..vi..aa,kamu bukannya sudah meninggal?" Tanya Angel heran plus takut.Di hadapannya kini ada Sivia,mendiang istrinya Alvin.Mengapa Sivia yang sudah meninggal tiba-tiba ada di depan matanya?Apakah ini hantunya?
"Apa maksud kamu Angel?Aku tidak mengerti.Aku itu Kavia,bukan Sivia.Aku calon kakak iparmu,calon istri Rio."
"Kamu Kavia?"
"Iya aku Kavia."

"Ternyata dia Kavia,tapi kenapa mukanya mirip sekali dengan Sivia.Apa dia kembaran Sivia?Atau dia benar Sivia yang belum meninggal?Gue harus cari tahu." Batin Angel

"Oh maaf,aku kira kamu itu mendiang istri bos aku yang sudah meninggal.Habisnya kamu mirip sekali dengan dia."
"Masa sih?"
"Iya aku serius kalian mirip sekali,tapi sudahlah lupakan saja.Silahkan duduk!"
"Terima kasih."
Mereka berdua pun duduk berhadapan.

"Jadi kalian akan menikah kapan?"
"Sekitar dua bulan lagi.Kamu datang ya di pesta pernikahan kita nanti."
"Aku usahakan."
"Semoga kamu datang.Aku senang bisa ketemu langsung sama kamu.Kamu kenapa gak ikut tinggal sama Rio di Bogor?"
"Apa Rio gak pernah cerita alasan aku tidak mau tinggal di kota itu?"
"Cerita,tapi apa hanya karena masa lalu kalian?Itu semua sudah lewat Angel."
"Sudahlah tidak usah bahas itu,kalian gak akan pernah mengerti.Kamu kenal Rio darimana?"
"Waktu itu teman aku yang perkenalkan Rio ke aku."
"Oh,sudah berapa lama kalian pacaran?"
"Baru sebulan."
"Baru sebulan,tapi kalian langsung mau menikah?Apa tidak terlalu cepat?"
"Kita memang harus segera menikah."
"Kenapa?"
"Karena...karena...
"Karena apa?"
"Aku hamil."
"APA?"

~Skip~
Rio kini telah sampai di rumah Alvin.Ia sudah terlambat 30 menit.Mudah-mudahan acaranya belum selesai.

Rio keluar dari mobilnya dan mulai masuk kedalam.Ia bernafas lega ketika melihat acaranya belum selesai.Saat ini sedang berlangsung sesi games.Ia sesekali ikut tertawa melihat tingkah lucu teman-teman Cio yang sedang bermain.

"Hai Rio!Akhirnya kamu datang juga." Ucap Alvin yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Rio.
"Hai vin!Maaf ya aku telat datangnya."
"Iya tidak apa-apa yo.Yang penting kamu datang.Oh iya calon kamu mana?"
"Dia sedang bertemu dengan Angel,jadi dia tidak bisa datang."
"Kamu tidak bertemu Angel juga?"
"Dia mau bertemu Angel sendiri,jadi saya ke sini saja."
"Oh begitu.Terima kasih ya sudah datang ke sini."
"Iya sama-sama vin.Oh iya ini undangan pernikahan kita,jangan lupa datang ya!" Ucap Rio sambil menyerahkan undangan pernikahannya.

Alvin pun membuka undangan tersebut.

"Jadi nama calon kamu Kavia.Namanya bagus,pasti orangnya cantik."
"Bisa saja kamu vin."
"Tapi kok acaranya di Bogor?"
"Kita memang tinggal di Bogor."
"Kamu sama Angel tidak tinggal bareng?"
"Iya saya dan Angel sudah lama gak tidak tinggal bareng.Saya di Bogor,Angel di Jakarta."
"Oh saya kira kamu tinggal di Jakarta juga."
"Tidak vin.Saya tinggal di Bogor."
"Oh ya sudah,nanti saya pasti usahakan datang bersama Cio ya."
"Ify jangan lupa."
"Siap,nanti saya ajak dia juga."
"Sekarang mereka ada dimana?"
"Tadi  Ify bilang dia mau mengantar Cio ke kamar mandi sebentar.Nah itu mereka!" Ucap Alvin yang melihat Ify dan Cio datang dari arah kamar mandi.
"Tunggu sebentar ya,saya panggil mereka dulu."

Setelah mendapat jawaban dari Rio,Alvin berjalan menghampiri Cio dan Ify.
"Cio,ikut Daddy yuk!"
"Kemana Dad?"
"Itu ada om Rio di sana,dia mau ketemu kamu." Ucap Alvin menunjuk Rio yang berada tak jauh dari mereka.
Dan Cio ikut melihat ke arah yang di tunjuk Daddynya.
"Oh ada om Rio,ayo Dad kita samperin!"
"Sayang,kamu ikut juga ya." Ucap Alvin pada Ify.
Ify pun hanya mengangguk.

"Hai om Rio!" Sapa Cio ketika mereka sudah ada di hadapan Rio.
"Hai Cio!Selamat ulang tahun ya sayang!Sehat selalu,tambah pintar,tambah sayang sama Daddy!Pokoknya om doakan yang terbaik buat kamu."
"Terima kasih om Rio."
"Oh iya ini kado buat Cio."
"Wah kadonya besar,termakasih ya om." Cio menerima kado yang cukup besar dari Rio.
"Iya sama- sama sayang.Hai fy!"
"Hai yo!Terima kasih ya sudah datang."
"Sama-sama fy.Oh iya aku sudah kasih undangan pernikahan aku sama Alvin,nanti kamu datang ya."
"Iya pasti saya datang."
"Wah kalian pakai baju samaan.Sangat serasi sekali,seperti keluarga sungguhan." Puji Rio ketika melihat Alvin,Ify,dan Cio pakai baju yang sama.
Sudah berapa kali mereka mendengar pujian yang sama dari beberapa orang.
"Bagus deh kalau seperti itu,hehe."
"Kalian sepertinya sudah harus cepat menyusul saya dan Kavia."
"Bisa saja kamu yo,kita masih jauh sepertinya." Ucap Alvin.
"Tunggu apa lagi vin?Jangan sampai di ambil orang!"
"Haha.Yah doakan saja yo,semoga ikut bisa cepat menyusul kamu dan Kavia."
"Iya saya doakan yang terbaik buat kamu dan Ify."

~Skip~
"Kamu serius hamil?"
"Iya Angel,masa aku bercanda."
"Bagaimana bisa?"
"Rio waktu itu lepas kendali,akhirnya aku dan Rio melakukan itu sampai aku hamil."
"Ya ampun,aku tidak menyangka kak Rio seperti itu."
"Tapi ini salah aku juga,aku mau melakukannya juga."
"Ya sudah ini masalah kalian,aku tidak mau ikut campur."

"Aww!Sshh,sakit!"
Tiba-tiba Kavia merintih kesakitan sambil memegang kepalanya.
"Kavia,kamu kenapa?"tanya Angel panik.
"Kepala aku sakit banget,ahhhh!"
"Kita ke rumah sakit ya."Angel pun memapah Kavia berjalan menuju mobilnya.

Angel membawa Kavia ke rumah sakit terdekat.Sesampainya rumah sakit, ia memanggil suster yang ada di sana untuk membawa Kavia ke UGD.

Kavia mulai di periksa olah dokter,dan Angel terpaksa menunggunya di luar.
Ia pun mencoba menelepon kakaknya.

~Skip~
Acara ulang tahun Cio pun sudah berakhir.Satu persatu tamu sudah mulai meninggalkan rumah Alvin.

"Vin,saya pamit pulang juga ya." Pamit Rio.
"Cepat sekali yo,nanti saja.Kita ngobrol-ngobrol dulu."
"Lain kali saja vin."

Drtt...Drtt...
Ponsel Rio bergetar.
"Sebentar ya vin,saya angkat telepon dulu."
"Silahkan!"
"Halo Angel!"
"Kak,Kavia sekarang ada di rumah sakit."
"APA?Dia kenapa,ngel?" Suara Rio terdengar sangat khawatir.
"Tadi tiba-tiba kepalanya sakit kak."
"Kamu bawa dia ke rumah sakit mana?"
"RS.Harapan kak."
"Ya sudah sekarang sekarang juga kakak kesana."
"Aku tunggu kak."

"Kavia kenapa yo?"
"Katanya,tadi tiba-tiba kepalanya sakit vin."
"Ya ampun.Ya sudah,lebih baik kamu cepat kesana!"
"Saya pamit ya vin,salam sama Ify dan Cio."
"Iya nanti saya sampaikan ke mereka.Aku berdoa semoga Kavia baik-baik saja."
"Amin,terima kasih.Saya pergi dulu!"

Rio mempercepat laju mobilnya,ia harus sesegera mungkin sampai di rumah sakit.Ia sangat mengkhawatirkan Kavia.

"Ya Tuhan semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk pada calon istri dan calon anak saya." Batin Rio

@Rs Harapan
Angel tersenyum ketika dokter yang menangani Kavia keluar dari ruang UGD.Ia menghampiri sang dokter.

"Bagaimana dengan keadaannya dok?"
"Sebelumnya saya ingin bertanya,apakah ia pernah mengalami kecelakaan yang hebat?Atau kepalanya pernah berbenturan dengan benda yang keras?"
"Kecelakaan?Saya tidak tahu dok,saya baru saja kenal dengan Kavia.Memangnya kenapa dokter menanyakan itu?"
"Begini,sakit kepala yang tadi dirasakan Kavia itu akibat dari benturan keras kepalanya dengan benda-benda keras seperti batu atau aspal.Dan itu juga yang membuat selama ini Kavia amnesia.Biasanya hal ini terjadi pada orang-orang yang baru saja mengalami kecelakaan."
"Jadi selama ini Kavia itu mengalami amnesia dok?"
"Iya betul,Kavia amnesia akibat benturan yang mungkin terjadi ketika ia mengalami kecelakaan sebelumnya."

"Apa?Amnesia?" Tanya Rio yang tiba-tiba sudah ada disana.
"Kak,aku mau tanya sama kakak.Apa Kavia pernah mengalami kecelakaan yang hebat?"
"Kavia tidak pernah cerita ke kakak kalau ia pernah kecelakaan.Memangnya kenapa?Tadi juga kakak dengar kata dokter Kavia amnesia,apa dia benar-benar amnesia?Tolong jelaskan ke saya apa maksud yang kalian bicarakan tadi?"
"Maaf Anda siapanya Kavia?" Tanya sang dokter.
"Saya calon suaminya."
"Harusnya kamu tahu ini.Sepertinya Kavia pernah mengalami kecelakaan yang hebat sehingga ia mengalami amnesia.Dan sakit kepala yang tadi ia rasakan itu akibat dari benturan yang terjadi di kepalanya pada saat kecelakaan.Apa Anda benar-benar tidak tahu perihal ini?"
"Tidak dok,Kavia bahkan keluarganya tidak cerita kalau Kavia pernah kecelakaan dan amnesia sedikit pun.Tapi dok,apa Kavia bisa sembuh dari amnesianya?"
"Sangat bisa.Perlahan-lahan ingatan Kavia akan kembali,asalkan Anda dan keluarganya sering support dia."
"Kalau bayi yang di dalam kandungannya,apakah dia baik-baik saja?"
"Kalau bayi yang di dalam kandungannya baik-baik saja,Anda tidak perlu khawatir."
"Syukurlah.Apa saya bisa bertemu Kavia sekarang?"
"Bisa,Silahkan!"
"Terima kasih dok."

Haiiiiii 🖐🖐🖐🖐
Author lagi berbaik hati updatenya cepat.
Semoga kalian suka sama part ini ya,tolong vote dan comment sebanyak-banyaknya ya.Jangan pelit-pelit lah sama author,oke 👌🏻
Bye!😉😉😉🖐🖐🖐

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang