"Siviaaaaa!!!"
"Alvin, kamu kenapa?Kamu habis mimpi buruk?" Tanya Ify khawatir ketika tiba-tiba saja Alvin bagun dengan nafas tersengal-sengal dan meneriaki nama Sivia.Ia seperti habis mengalami mimpi buruk.
"Aku mimpi Sivia masih hidup fy."
"Itu cuma mimpi vin,gak mungkin Sivia masih hidup."
"Tapi kalau mimpi ini tanda kalau Sivia masih hidup bagaimana fy?"
"Gak mungkin Alvin.Gak mungkin orang yang sudah meninggal hidup kembali.Atau kalau Sivia masih hidup,lalu yang di dalam makam Sivia siapa?"
"Iya kamu benar.Waktu itu aku melihat dengan jelas jasad Sivia di makamkan."
"Ya kan?Ya sudah kamu tidak perlu memikirkan mimpi itu."ucap Ify
Alvin hanya menganggukkan kepalanya.Ify kembali memegang kening Alvin,mengecek apakah panasnya sudah turun.
Dan ternyata panasnya belum turun,bahkan lebih parah dari sebelumnya."Vin,panasnya semakin tinggi.Sepertinya kita harus ke rumah sakit.Aku takut kamu kena tipes."
"Gak perlu.Aku gak apa-apa,nanti juga sembuh."
"Sampai kapan Alvin?Ini sudah hampir 8 jam kamu panas,tapi gak turun-turun.Sekarang kita ke rumah sakit!Aku akan minta Pak ujang antar kita."
"Ya sudah terserah kamu."Kini Alvin dan Ify sudah sampai di RS Harapan.Mereka sedang berjalan di koridor rumah sakit.Awalnya Ify menyuruh Alvin menggunakan kursi roda karena pria itu terlihat sangat lemas,tapi Alvin menolaknya.Ia bilang kalau ia masih kuat berjalan.
"Kamu masih kuat gak?"
"Masih sayang,dikit lagi kan?"
"Iya sedikit lagi kita sampai di ruang dokternya."Ketika mereka berjalan,tiba-tiba Alvin berhenti ketika ada seorang wanita melewati dirinya dan Ify.Ify pun ikut berhenti dan bingung.
"Hei,tunggu!" Panggil Alvin pada wanita itu.
"Itu siapa vin?" Tanya Ify heran.
"Hei kamu,tunggu!" Panggil Alvin lagi ketika wanita itu masih terus berjalan.
Ia berlari kecil mengejar wanita tersebut."Tunggu!"
Merasa ada yang mengejarnya dan memanggilnya,wanita itu pun berhenti dan membalikkan badannya.
"Masnya manggil saya?Ada apa ya?"
"Mas,kenapa malah melamun?"
"Mas!" Wanita itu melambaikan tangannya di depan muka Alvin.
"Vin!Kamu kenapa sih?" Ucap Ify yang sudah berdiri di samping Alvin.Bukannya menjawab,Alvin malah memeluk erat wanita itu.Dan tentu perlakuan Alvin membuat wanita yang berada di pelukan Alvin dan tentu Ify kaget.
"Sivia,kamu masih hidup?Aku senang sekali kamu masih hidup.""Sivia?"
"Maaf,masnya siapa ya?Kayaknya mas salah orang.Saya Kavia bukan Sivia."
"Aku Alvin,suami kamu.Masa kamu lupa sama aku?"
"Saya belum menikah mas,saya baru akan menikah bulan depan.Masnya salah orang,saya bukan istri mas."
"Aku gak mungkin salah.Kamu Sivia istri aku."
"Tolong lepaskan pelukkannya!"
"Vin,lepasin dia!Dia sudah bilang kalau dia bukan Sivia tapi Kavia.Sivia sudah meninggal kamu harus ingat itu."
"Tapi lihat fy,wajahnya mirip sekali dengan Sivia."
Alvin melepaskan pelukannya.Dan ia menatap kembali wajah wanita yang mengaku bernama Kavia itu.Ia benar-benar yakin kalau dia Sivia bukan Kavia.
"Maaf mas,saya harus pergi!"
"Sivia!Jangan per...
Brugh!
"Alvinnnn!"
Tiba-tiba saja Alvin jatuh pingsan.
"Mas!"
"Maaf ya mbak,gara-gara saya masnya pingsan." Ucap Kavia yang menggagalkan niatnya untuk pergi setelah melihat Alvin pingsan.
"Iya tidak apa-apa,dia memang lagi demam tinggi.Saya minta tolong panggil suster ke sini ya!"
"Saya akan panggil suster,tunggu sebentar ya!"~Skip~
Alvin sudah berada di ruang rawat dan sudah di periksa dokter.Ketakutan Ify benar,Alvin terkena sakit Tipes dan harus di rawat inap.Ify menatap wajah Alvin yang masih menutup kedua matanya.Kata dokter sebentar lagi ia akan sadar.
"Vin,apa benar yang tadi itu Sivia?Apa benar istri kamu itu masih hidup?Aku jadi takut vin,aku takut kehilangan kamu untuk selamanya." Ucap Ify sedih ketika ia mengingat kejadian tadi.Tangannya mengusap lembut kening Alvin yang sudah tidak panas seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionWajahmu sangat tampan Matamu sangat indah Senyumanmu sangat menyejukkan Tubuhmu sangat mempesona Sungguh aku menyukai semua yang ada padamu Aku sangat mencintaimu HOT DADDY