Part 30

7K 245 5
                                    

Tok...Tok...
"Iya tunggu sebentar!" Seru Ify ketika mendengar suara pintu rumahnya di ketuk.Ia yakin kalau yang mengetuk pintu adalah Alvin yang sudah tiba di rumahnya bersama Cio.

"Hai pak Alvin!"
"Hai Cio!" Sapa Ify pada Alvin dan Cio ketika ia sudah berhasil membukakan pintunya.
"Pak?Kok tumben tante Ify panggil Daddy pakai "Pak" segala, biasanya langsung panggil Alvin?"
"Son,tante Ify itu kalau di kantor panggil Daddy dengan sebutan "Pak".Jadi mungkin karena terbiasa panggil "Pak", jadi keterusan deh di sini.Ya kan fy?" Ucap Alvin sambil menatap Ify.Lewat tatapannya ia mengisyaratkan agar Ify mengiyakan pertanyaannya itu.
"Iya sayang,tante ke bawa kebiasaan panggil Daddy kamu "Pak Alvin" di kantor."
"Oh begitu.Sekarang aku sama Daddy boleh masuk gak, tan?"
"Ya boleh lah,ayo masuk!"

Mereka bertiga pun masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu.

"Kata Daddy,Cio yang mengajak daddy ke sini.Memangnya ada apa Cio ingin kesini?"
"Ya aku mau main sama tante Ify.Aku masih kangen sama tante Ify.Semalam kenapa tante Ify gak tungguin Cio selesai mengerjakan PR?"
"Maaf ya sayang,semalam tante Ify ada urusan mendadak jadi terpaksa tante Ify pulang."
"Ya sudah Cio maafin tante Ify,tapi sebagai gantinya tante harus buatin Cio pancake ice cream yang waktu itu tante Ify pernah buat untuk Cio."
Waktu itu sebelum hubungan Alvin dan Ify berakhir,Ify pernah menitipkan pancake ice cream buatannya untuk Cio kepada Alvin.Dan Cio sangat suka dengan pancake buatan Ify itu.

"Cio,kok kamu malah suruh tante Ify buat pancake?"
"Memangnya kenapa Dad?Aku lagi pengen makan pancake ice cream buatan tante Ify.Pancake ice cream buatan tante Ify enak banget Dad."
"Tante sih mau buatin kamu pancake tapi bahan-bahan untuk membuat pancakenya gak ada,harus di beli dulu di supermarket."
"Kalau begitu sekarang kita ke supermarket buat beli bahan-bahannya."
"Gak usah lah son.Lain kali saja."
"Tapi aku lagi pengen banget Dad."
"Ya sudah kita buat pancake hari ini.Biar tante Ify yang beli bahan-bahannya,kalian tunggu di sini saja."
"Yeeeee,asyikkkkk!" Seru Cio.
"Aku saja fy yang ke supermarket.Kamu tulis saja list bahan-bahan yang harus aku beli."
"Kamu yakin?Apa kamu bisa belinya?"
"Yakin lah.Kamu tenang saja aku sudah terbiasa belanja keperluan rumah tangga,jadi aku tahu bahan-bahan untuk membuat kue yang mana saja."
"Ya sudah,aku akan menulis listnya."

Setelah menulis list bahan-bahan membuat pancake, Ify pun memberikannya kepada Alvin.Dan Alvin langsung pergi menuju supermarket dekat rumah Ify.

~Skip~
"Gue senang akhirnya Alvin dan Ify berakhir tanpa gue kasih tahu yang sebenarnya."
"Loe jangan senang dulu!"
"Memangnya kenapa?"
"Masih ada kemungkinan mereka balikan."
"Gak mungkin lah.Loe sendiri kan yang bilang kalau Ify itu kecewa banget sama Alvin dan mungkin Ify sudah benci sama Alvin.Jadi gak mungkin Ify mau balikan lagi sama Alvin."
"Ya memang awalnya begitu.Tapi gue lihat Alvin berusaha banget untuk minta maaf sama Ify dan sangat memperjuangkan Ify.Bahkan ya gue dengar,dua hari yang lalu Alvin sampai rela berjam-jam menunggu di depan rumah Ify cuma buat bicara sama Ify.Dan yang gue tahu juga anaknya Alvin tuh sayang banget sama Ify,dia pengen banget Ify jadi ibunya.Jadi cepat atau lambat itu semua bisa membuat hati Ify luluh dan mau menerima Alvin lagi."
"Loe banar,gue gak boleh senang dulu.Ehmm,gue tahu apa yang harus gue lakuin supaya mereka benar-benar berakhir untuk selamanya."
"Loe mau melakukan apa?"
"Satu-satunya cara yang bisa buat mereka berakhir selamanya adalah memberitahu mereka kalau Sivia masih hidup.Bahkan gue juga akan kasih tahu kakak gue yang sebenarnya.Dan yang pertama,gue  akan kasih tahu kakak gue.Gue penasaran apa reaksi kakak gue nanti saat dia tahu yang sebenarnya.Ahh,gue sudah gak sabar melihat reaksi semua orang nantinya.Haha."
"Haha,dasar iblis loe!Tapi loe gak kasihan sama kakak loe?Kalau loe kasih tahu kakak loe,kemungkinan dia bakal batal nikah bahkan kehilangan perempuan yang sangat dia cintai.Dia pasti nanti bakalan sedih.Loe tega buat kakak loe sedih?"
"Gue gak bermaksud membuat kakak gue sedih,tapi justru gue menolong kakak gue yang salah.Perempuan yang akan di nikahi kakak gue itu istri orang,masa iya gue membiarkan kakak gue sendiri menikahi istri orang lain.Apa kata orang-orang nanti kalau sampai itu terjadi."
"Iya sih loe benar juga.Semoga kali ini loe berhasil ya memberitahu kebenarannya ke semua orang."
"Amin."
"Kapan loe kasih tahu kakak loe?"
"Besok."

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang