Alvin terbangun,ketika hari sudah pagi.
Tetapi ketika ia bangun,kepalanya terasa sangat sakit sekali.Tiba-tiba ia ingat kejadian semalam,dimana ia mabuk dan Ify datang menjemputnya untuk pulang."Ify!" Gumam Alvin.
Alvin turun ke bawah,berharap Ify masih berada di rumahnya.
Ia harus bicara dengan Ify."Ify!
"Ify!Kamu dimana fy?" Teriak Alvin ketika ia sudah menuruni satu persatu anak tangga."Tuan cari non Ify?" Tanya bi Jum yang tiba-tiba sudah ada di belakang Alvin.
"Iya bi.Semalam Ify kan yang bawa saya pulang?Sekarang dia dimana?"
"Non Ify sudah pulang tuan."
"Sejak kapan?"
"Sejak semalam."
"Terus bibi kasih izin dia pulang malam-malam begitu saja?"
"Bibi sudah melarangnya tuan,dan minta dia menginap di sini atau di antar sama Pak Ujang.Tapi non Ifynya menolak.Terus tuan,bibi sempat melihat kalau non Ify seperti sedang menangis dan terburu-buru ingin pulang."
"Menangis?"
"Iya tuan.""Jangan-jangan semalam aku bicara sesuatu yang membuat Ify menangis lagi!"
"Daddy!" Tiba-tiba Cio yang sudah siap berangkat ke sekolah,datang menghampiri Daddynya.
"Cio!Kamu belum berangkat,son?"
"Belum.Aku tadi mau ke kamar Daddy dulu buat mengecheck apa Daddy sudah pulang atau belum.Daddy kenapa semalam pulang malam?"
"Maaf ya son,semalam kamu jadi menunggu Daddy pulang sampai larut malam.Semalam itu Daddy lembur sayang,Daddy benar-benar lagi banyak sekali pekerjaan yang harus Daddy selesaikan." Ucap Alvin bohong.
"Oh begitu.Terus kenapa Daddy gak bisa di hubungi?Dan kenapa gak sama tante Ify juga?"
"HP Daddy lowbat son.Terus kemarin tante Ify izin pulang cepat,jadi dia gak ikut lembur.Sekarang Cio berangkat ke sekolah ya,nanti kamu telat!"
"Daddy anterin aku ke sekolah ya."
"Tidak bisa sayang,Daddy belum siap-siap dan Daddy mau mampir dulu ke rumah tante Ify.Kamu perginya sama Pak Ujang saja ya, son."
"Ya sudah deh.Aku titip salam buat tante Ify ya,Dad."
"Oke nanti Daddy sampaikan."
"Aku berangkat dulu ya Dad,Bye!"
"Bye!Hati-hati ya son!"~Skip~
@Rumah Ify.
Saat ini Ify masih berbaring di atas tempat tidurnya.Tidak ada tanda-ada ia bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor.Ia memang berniat untuk tidak masuk kerja hari ini,ia tidak mau bertemu dengan Alvin nantinya.
Ia butuh waktu untuk menyendiri,lagi.Tok...tok..
Terdengar suara pintu rumahnya di ketuk seseorang.Dengan langkah gontai pun Ify berjalan ke depan pintu untuk membukanya."Alvin!" Ucap Ify sedikit terkejut ketika melihat Alvin kini berdiri di hadapannya.
Dengan cepat Ify langsung menutup kembali pintunya,tetapi Alvin juga dengan cepat menahannya."Fy,aku mau bicara sama kamu.Aku minta waktunya sebentar saja.Aku mohon,jangan seperti ini!"
"Gak ada lagi waktu buat kamu.Aku tidak ada waktu membicarakan hal yang tidak penting sama kamu."
"Please fy,sebentar saja.Aku janji setelah itu,aku akan pergi dari sini."
"Tidak Alvin!"
"Fy!"
"Lebih baik kamu pergi dari sini."
"Aku tidak akan pergi sebelum kamu mau bicara berdua sama aku."
"Dan aku tidak akan mau.Terserah kamu mau pergi atau tidak,aku tidak peduli."Ify kembali mencoba menutup pintu rumahnya dan lagi-lagi di tahan oleh Alvin.Dengan sekuat tenaga Ify menarik pintu rumahnya,dan kali ini berhasil karena Alvin lebih memilih mengalah.
"AKU AKAN TETAP DI SINI SAMPAI KAMU MAU FY!" Teriak Alvin ketika pintu sudah tertutup rapat.Setelah itu ia duduk di salah satu kursi yang ada di teras rumah Ify.
"Maaf Alvin,aku sudah benar-benar kecewa sama kamu." Gumam Ify sambil menangis.
Ia pun memilih untuk kembali ke kamar.Ia tidak mau pedulikan Alvin yang sedang berada di luar.~Skip~
Hari semakin sore,Ify masih setia berbaring di kamarnya.Sebenarnya ia bosan dan ingin pergi keluar rumah,tetapi ia tidak ingin bertemu Alvin yang masih setia berada di luar sana."Vin,sampai kapan kamu menunggu di luar sana?Aku bingung harus bagaimana?" Gumam Ify saat melihat Alvin masih setia duduk di teras rumahnya.
"Ah sudahlah, lebih baik gue tidur aja."
Ify pun kembali menuju kamarnya dan memutuskan untuk tidur.~Skip~
Ify tiba-tiba terbangun dari tidurnya.Ia melihat jam dinding yang berada dinding pojok kanan kamarnya.
Jam tersebut menunjukkan pukul 21.00 malam.Ia pun beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar.Ia ingin melihat apa Alvin masih berada di depan rumahnya.Mudah-mudahan saja pria itu sudah pulang ke rumah sendiri.
Sesampainya di ruang tamu,Ify menarik sedikit gorden yang menutupi jendela depan rumahnya.Ia mengintip dari sana.Dan ternyata Alvin benar-benar masih duduk di teras rumahnya,tetapi kali ini ia melihat Alvin ketiduran disana.Sungguh ia tidak tega melihat Alvin seperti itu,tapi sakit hatinya menutupi rasa tidak teganya.
Ia pun kembali ke kamarnya ketika mendengar nada dering yang berasal dari ponselnya.
"Hallo tante Ify!"
"Iya Cio ada apa?" Jawab Ify pada Cio,orang yang meneleponnya.
"Daddy Alvin belum pulang.Apa Daddy lembur lagi?Atau Daddy lagi sama tante Ify?""Gue harus jawab apa?"
"Hallo tante,kok tante diam aja?"
"Eh iya maaf Cio.Daddy ada di rumah tante Ify.Sebentar lagi Daddy pulang kok,kamu tenang saja ya Cio."
"Syukurlah kalau Daddy ada di rumah tante.Ya sudah aku tutup teleponnya ya tante."
"Iya sayang, bye Cio!"
"Bye-Bye tante Ify!"Lagi-lagi ia harus menemui Alvin demi anak pria itu.Entah mengapa ia tetap peduli dan sayang pada Cio walaupun Alvin telah menyakiti hatinya.
Kini Ify telah berdiri di hadapan Alvin yang sedang tidur dalam posisi duduk di kursi dan kepalanya bersandar di sandaran kursi.
Ify mengusap pipi Alvin dengan hati-hati agar pria itu tidak terbangun.Tanpa sadar ia tersenyum sambil menatap wajah tenang Alvin yang sedang tertidur.Jujur ia sangat suka jika melihat Alvin sedang tidur.
"Ify!"
Ify terkejut ketika Alvin tiba-tiba bangun dari tidurnya.Dengan cepat ia menarik tangannya dari pipi Alvin.Tetapi Alvin malah menarik tangannya dan menempelkannya kembali di pipi pria itu.
"Aku suka sama usapan lembut kamu di pipi aku.Aku kangen kamu,fy." Ucap Alvin sambil tersenyum,tangan kanannya menggerakkan tangan Ify mengusap pipinya.
"Lepas vin!"
"Sebentar saja!"
"Tolong lepas vin,aku tidak ingin bertengkar dengan kamu."
"Ya sudah aku lepas.Jadi sekarang kamu sudah mau bicara dengan aku?"
"Kamu jangan salah paham.Aku kesini cuma mau suruh kamu pulang.Tadi Cio telepon aku karena Daddynya belum pulang.Lebih baik kamu pulang,kasihan Cio."
"Tidak,aku tidak akan pulang sebelum kamu mau bicara dulu sama aku."
"Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi Alvin."
"Ada Ify.Please sebentar saja,setelah itu aku akan pulang."
"Ya sudah,tapi sebentar saja.Iangat aku mau karena Cio bukan karena kamu!"
"Iya terserah kamu saja menganggapnya bagaimana.Sebelumnya aku mau bertanya sama kamu.Semalam saat aku mabuk,apa yang aku ucapkan sampai-sampai kamu menangis dan pergi dari rumah?"
"Kamu tidak bicara apa-apa."
"Jangan bohong fy!Tolong kasih tahu aku!"
"Sudahlah gak penting juga,"
"Fy Please!"
"Semalam kamu menginggau Sivia masih hidup."
"Fy itu kan aku sedang tidak sadar,aku harap kamu tidak terlalu pedulikan ucapan aku itu."
"Justru biasanya orang yang mabuk itu bicara jujur dari hati."
"Fy,coba pikirkan.Aku itu statusnya duda yang di tinggal istrinya karena meninggal.Bukan karena cerai atau di tinggal pergi.Pastinya masih ada Sivia di hati aku.Jadi wajar kalau aku masih memikirkan dan berharap dia masih hidup.Aku tahu kamu sekarang pacar aku.Tapi tolong kamu mengerti keadaannya.Ini risiko kamu menerima aku.Seharusnya kamu tahu ini dari awal dan menerimanya.Kamu memang benar kalau aku itu belum mencintai kamu sepenuhnya,tapi percayalah kalau aku terus berusaha untuk mencintai kamu sepenuh hati aku.
Aku harap kamu mengerti dan terima aku apa adanya, fy.Dan maaf kalau selama ini aku sudah menyakiti hati kamu.
Aku pamit pulang ya,terima kasih atas waktunya."Haiiiiiii 🤗🤗🤗🤗
Siapa yang kangen sama author eh sama HD deh??????Wkwk
Maaf ya kalau up nya lama.
Semoga kalian suka ya sama part ini.
Jangan lupa vote and commentnya,bye!!! ✋️✋️✋️✋️😗😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionWajahmu sangat tampan Matamu sangat indah Senyumanmu sangat menyejukkan Tubuhmu sangat mempesona Sungguh aku menyukai semua yang ada padamu Aku sangat mencintaimu HOT DADDY