"Bapak serius?Bapak gak lagi bercanda kan?" Tanya Ify hati-hati
"Apa ini semua terlihat seperti candaan fy?"
"Iya tante Ify,Daddy tuh serius.Tante mau ya menerima Daddy aku?"
"Ehmmm,bagaimana ya?"
"Ayo tante Ify,bilang mau apa susahnya sih." Ucap Cio sedikit gemas dengan Ify yang terlalu banyak berpikir.
"Maaf Pak saya tidak bisa...
"Yah kenapa tante gak mau terima Daddy aku?" Ucap Cio dengan nada yang sedih dan kecewa.
"Tidak apa-apa Cio,kita tidak bisa memaksa tante Ify." Ada nada kecewa juga yang tersirat dalam ucapan Alvin tadi.
"Tante belum selesai bicara Cio."
"Ya pasti tante mau bilang kalau tante tidak bisa bersama Daddy kan?"
"Kata siapa?Justru tante mau bilang kalau saya tidak bisa menolak bapak."
"Jadi tante Ify mau jadi pacar Daddy dan jadi Mommy aku?" Kini wajah Cio terlihat senang dengan mata yang berbinar-binar,sama dengan ekspresi wajah Daddynya.
"Kamu mau jadi kekasih saya fy?
"Iya Pak saya mau.Jujur saya juga sudah mulai jatuh cinta sama bapak.Saya mau selalu berada di samping bapak dan kelak menjadi Mommy untuk Cio.Selama ini saya sudah menganggap Cio sebagai anak saya.Saya sangat menyayangi Cio."
"Terima kasih fy,terima kasih sudah menerima aku apa adanya." Ucap Alvin senang plus terharu karena kini ia dan Ify resmi menjadi sepasang kekasih.Ia pun memeluk ify erat dan tentu Ify membalas pelukan Alvin yang terasa hangat dan sangat nyaman baginya."Tante Ify doang yang di peluk Dad?"
"Duh anak Daddy yang lucu ini selalu aja iri dan gak bisa lihat Daddynya senang sebentar saja.Sini Daddy peluk juga."
Mereka pun berpelukan bertiga,dari ekspresi wajah mereka terlihat sangat bahagia sekali."Sudah sore,lebih baik kita pulang." Ucap Alvin ketika pelukan mereka sudah terlepas.
"Tante Ify pulang ke rumah aku ya."
"Iya,tapi tante gak bisa menginap disana ya."
"Yah kenapa tante?Apa gara-gara takut ada oma datang dan marahin tante lagi?"
"Sayang oma kamu itu benar,tante kan belum jadi istrinya Daddy kamu,jadi tidak pantas kalau tante tinggal di rumah kamu."
"Ya sudah tante ikut ke rumah sebentar saja,temenin aku tidur."
"Oke sayang."
"Ayo kita pulang!" Ajak Alvin.@Rumah Alvin
"Akhirnya sampai juga!"
"Son,kamu langsung mandi setelah itu kita makan malam."
"Oke Dad."
Cio pun masuk ke dalam kamarnya yang di dalamnya ada kamar mandi khusus untuk Cio.Cio walaupun masih kecil ia sudah terbiasa mandi sendiri tanpa bantuan orang lain.
"Fy kamu mau mandi juga?"
"Tidak usah Pak,saya tidak bawa baju ganti."
"Ify kita kan sudah resmi pacaran,aku itu pacar kamu bukan lagi bos kamu.Jadi jangan panggil Pak Alvin,tapi panggil Alvin.Dan biasakan pakai aku kamu ya.Apa perlu kita buat panggilan sayang juga,hem?"goda Alvin.Dan tentu Ify tersipu malu sudah di goda oleh bosnya eh ralat kekasihnya itu.Kedua pipinya sudah memerah seperti tomat.
"Bercanda sayang,kamu lucu banget sih kalau lagi malu-malu begini." Ucap Alvin sambil mencubit hidung mancung Ify.
"Sakit Alvin."
"Nah gitu dong panggil Alvin aja.Sekarang kamu mandi ya,nanti pakai baju Sivia."
"Gak usah lah.Kemarin baju Sivia yang aku pinjam belum di balikin,masa sekarang aku pinjam lagi."
"Ya tidak apa-apa.Sekarang kamu mandi gak ada bantahan."
"Tapi vin...
"Apa mau mandi bareng aku?"
"Alvin!"
"Mau mandi sendiri apa bareng aku?"
"Mandi sendiri lah."
"Yah padahal aku pengen banget mandi bareng."
"ALVINNNNN!"
"Iya-iya maaf,cuma bercanda kok.Ayo ke kamar aku,ambil baju buat kamu!"Mereka pun berjalan menuju kamar Alvin.Setelah mereka semua selesai mandi,mereka pun makan malam bersama.
"Cio sini piringnya,tante ambilin nasinya."
Cio menyerahkan piringnya pada Ify dan Ify mulai menaruh nasi di atasnya.
"Kamu mau lauk apa?"
"Mau ayam goreng sama sup jagung tan."
"Mau dong Daddy di ambilin juga kayak Cio."
"Tuh tan,Daddy juga mau."
"Daddy kamu sudah besar,dia bisa ambil sendiri."
"Jahat banget sih sama pacar sendiri."
"Haha,emang enak Dad."
"Ya udah Daddy gak mau makan."
"Ngambek kayak Cio."
"Biarin."
"Udah tan kasihan tuh Daddy gak makan-makan nanti.Ambilin aja."
"Anak yang baik."
"Ya udah sini piringnya."
Akhirnya Alvin pun menyerahkan piringnya.
"Terima kasih." Ucap Alvin setelah Ify menyerahkan piringnya kembali yang sudah terisi nasi dan lauk.~Skip~
"Dad,aku ngantuk." Ucap Cio ketika mereka bertiga sedang menonton TV.
"Yaa udah tidur sana."
"Tapi aku mau tidur sama Daddy sama tante Ify juga."
"Ya sudah ayo!"
Sesampainya di kamar Cio,Cio langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.Sedangkan Ify dan Alvin setengah berbaring di sini kanan dan kiri Cio.Alvin menarik selimut dan menutupi tubuh Cio sampai dagu.
"Udah sekarang kamu tidur." Ucap Alvin.Sedangkan Ify sibuk mengusap-ngusap lembut kening Cio."Cio sudah tidur fy,kita ngobrol di luar yuk!"
Mendengar ajakan Alvin,Ify pun bangkit dan berjalan mengikuti Alvin yang lebih dulu berjalan keluar.
Ify terus mengikuti Alvin sampai mereka sampai di halaman belakang rumah Alvin.
"Bi Jum!" Panggil Alvin,dan tak lama Bi Jum datang menghampiri Alvin.
"Iya tuan,ada apa?"
"Tolong buatkan saya cokelat panas ya seperti biasa.Fy,kamu mau?"
"Biar saya saja Bi yang buat."
"Kamu bisa?"
"Ya bisa lah."
"Ya udah aku tunggu di sini ya."
Alvin berjalan ke arah gazebo dan duduk di sana,sedangkan Ify dan Bi Jum berjalan ke arah dapur.Tak butuh waktu lama,Ify datang membawa dua gelas cokelat panas di tangannya.
"Nih buat kamu."
Ify menyerahkan segelas untuk Alvin dan satunya untuk dirinya sendiri.
"Terima kasih." Alvin meminumnya sedikit demi sedikit.
Ify pun ikut duduk di samping Alvin.
"Kamu suka banget ya sama cokelat panas?"
"Banget,aku ngerasa tenang banget kalau sudah minum cokelat panas ini.Dan ini juga minuman favorit Sivia."
"Oh."
"Kok oh doang?Kamu marah ya,aku ingat-ingat Sivia?"
"Enggak kok,aku gak marah.Kalau boleh tahu dulu Sivia meninggal karena apa?Sakit?"
"Dia kecelakaan waktu mau jemput Cio di rumah mama.Sudah lah kita tidak usah bahas Sivia ya.Sekarang kan di sini sudah ada kamu, masa depan aku."
"Apaan sih.Siapa juga yang mau jadi masa depan kamu?"
"Beneran nih?Ya sudah kalau kamu gak mau,aku bisa cari pengganti Sivia yang lain."
"Awas aja kalau berani."
"Haha ya gak mungkin berani lah sayang,aku kan sangat mencintai kamu.Cuma kamu orang yang tepat untuk menjadi pengganti Sivia di hati aku." Ucap Alvin,ia merangkul Ify dan Ify menyenderkan kepalanya di pundak Alvin.
"Kalau memang kamu mencintai aku,jangan pernah tinggalkan aku ya." Ucap Ify.
"Pasti,aku janji aku tidak akan pernah meninggalkan kamu.Aku gak akan sanggup kehilangan kamu."
"Terima kasih,aku juga sangat mencintai kamu dan aku janji tidak akan pernah meninggalkan kamu."
Alvin mengecup lembut kening Ify dan Ify menutup kedua matanya,meresapi ketulusan dari kecupan Alvin.
"Sudah malam,aku harus pulang."
"Aku antar ya."
"Tapi Cio?"
"Ada Bi Jum.Lagi pula dia sudah terbiasa di tinggal."
"Kamu jangan terlalu sering meninggalkan Cio sendirian,kasihan dia."
"Iya aku selalu usahakan untuk tidak meninggalkan Cio kalau ada urusan yang tidak terlalu penting."
"Bagus deh kalau begitu."
"Makanya kita harus cepat-cepat menikah sayang,supaya kamu bisa tinggal di rumah temani Cio."
"Aku belum siap."
"Aku akan tunggu kamu sampai siap,tenang saja."
Alvin memberikan senyuman lebarnya pada Ify dan di balas oleh Ify.
"Terima kasih sudah mau menunggu."
"Ya sudah,ayo aku antar pulang!"Haiiiii🖐🖐🖐🖐🖐
Duh kurang baik apa sih author kali ini update 2 part.Ya kan?wkwkwk
Ini semua author lakukan buat kalian semuaaaaaaa hahahaha.Seneng kan kalian???????
Author kan sudah baik nih sama kalian jadi kalian juga harus baik sama author.Yah author cuma minta votmentnya boleh kali ya? #authorgakikhlas
Author tunggu ya kebaikan kalian itu wkwk,byeeee!!!🖐🖐😜😜😜😜
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionWajahmu sangat tampan Matamu sangat indah Senyumanmu sangat menyejukkan Tubuhmu sangat mempesona Sungguh aku menyukai semua yang ada padamu Aku sangat mencintaimu HOT DADDY