Part 21

7.1K 265 6
                                    

Rio masuk ke dalam ruang UGD bersama Angel dan disambut dengan senyuman hangat Kavia.
"Bagaimana keadaan kamu?Masih ada yang sakit? Tanya Rio,ia duduk di samping Kavia.Tangannya mengusap lembut puncak kepala Kavia.
"Gak kok,aku sudah merasa baikan."
"Bagus deh.Tapi anak kita baik-baik saja kan?"
"Dia juga baik-baik saja di dalam sini.Kamu tidak perlu khawatir sayang." Ucap Kavia sambil mengusap perutnya yang masih datar.
Kandungan Kavia memang masih berumur 3 minggu,sehingga perutnya belum membesar.

Tangan Rio pun ikut mengusap perut datar Sivia.
"Semoga dia bisa tumbuh dengan baik di dalam sana ya sayang."
"Amin sayang."

"Angel!" Rio memanggil Angel yang sedari tadi hanya diam memperhatikan mereka berdua.
"Kenapa kak?"
"Kakak mau kasih tahu ke kamu,kalau sebenarnya Kavia mengandung anak kakak saat ini.Maaf mungkin kamu kecewa memiliki kakak yang bejat karena sudah menghamili seorang perempuan sebelum menikah.Tapi inilah yang terjadi,kakak minta maaf sama kamu."
"Aku sudah tahu kok,Kavia sudah cerita sama aku.Aku tidak kecewa aku hanya tidak menyangka kakak bisa berbuat itu.Tapi yang penting kakak mau bertanggung jawab menikahi Kavia."
"Kakak sangat mencintai Kavia,pasti kakak akan bertanggung jawab.Apalagi dia mengandung darah daging kakak sendiri."
"Bisa saja kamu yo." Ucap Kavia salting.

Tiba-tiba Rio teringat tentang ucapan dokter tentang kecelakaan dan amnesia yang sedang di alami Kavia.Ia ingin sekali bertanya kepada Kavia,tapi ia mengurungkan niatnya karena saat ini Kavia sedang sakit.Nanti saat Kavia sudah sembuh,ia akan menanyakannya.

"Sayang,kamu kok diam aja?"
"Tidak apa-apa sayang.Oh iya,aku tadi sudah kabari orang tua kamu dan mereka sedang menuju kesini."
"Kenapa kamu kasih tahu mereka?"
"Mereka kan berhak tahu sayang."
"Tapi aku gak mau mereka khawatir,kamu sendiri tahu kalau mama sama papa tuh overprotektif sama aku."
"Mereka itu sayang banget sama kamu.Jadi wajar mereka overprotektif sama kamu."
"Ya sudah,makasih sudah kasih tahu mereka."

Satu jam kemudian orang tua Kavia pun datang tetapi Kavia sudah tertidur pulas.Rio yang melihat kedatangan orang tua Kavia,langsung menyalami tangan kedua orang tua Kavia.
"Bagaimana keadaan Kavia,Rio?Apa dia belum sadar?" Tanya mama Kavia,ketika ia melihat kedua mata anaknya tertutup rapat.Terlihat dari raut wajah Tasya,ia sangat khawatir.
"Dia baik-baik saja tante.Kavia hanya sedang tidur."
"Syukurlah,tante kira dia belum sadar."

"Oh iya perkenalkan om,tante,ini Angel adik saya.Angel mereka itu orang tua Kavia.Om Steven dan tante Tasya."
"Salam kenal om,tante." Ucap Angel sambil menyalami tangan Tasya dan Steven.
"Salam kenal juga,Angel."

"Rio,tadi kata dokter apa?Kavia tidak sakit yang serius kan?" Tanya Tasya.

"Emm, sebelumnya aku mau tanya sama om dan tante.Apa Kavia pernah mengalami kecelakaan dan membuat Kavia amnesia sampai saat ini?"

Ekspresi wajah orang tua Kavia berubah ketika mendapat pertanyaan tersebut dari Rio.Mereka saling pandang karena bingung harus menjawab apa.

"Kenapa kamu menanyakan itu Rio?"tanya Tasya.
"Tadi dokter juga menanyakan hal yang sama kepada aku.Dokter bilang sakit kepala yang tadi di rasakan Kavia merupakan efek dari kecelakaan itu.Seingat aku om atau tante bahkan Kavia tidak pernah cerita kalau Kavia pernah kecelakaan dan amnesia.Maka dari itu aku menanyakannya sama kalian."
"Oke,kita akan kasih tahu kamu yang sebenarnya.Tapi tidak di sini,kita bicarakan di luar."
"Baik om."
Steven berjalan ke arah pintu di ikuti Tasya,Rio dan Angel.
Ketika Steven hendak membuka pintu tangannya di tahan oleh Tasya.
"Apa papa yakin mau kasih tahu Rio semuanya?" Bisik Tasya.
"Papa yakin.Sudah mama tenang,semuanya akan baik-baik saja."
"Ya sudah terserah papa."

"Jadi,apa benar Kavia mengalami kecelakaan yang membuatnya amnesia?" Tanya Rio ketika mereka sudah di depan ruang UGD.
"Iya benar,sebelumnya om dan tante minta maaf tidak memberitahu kamu sebelumnya.Dua bulan yang lalu Kavia kecelakaan dan membuatnya amnesia.
Tapi dia sudah pulih,dia sudah mulai mengingat semua tentang kehidupannya."
"Tapi om,kata dokter Kavia masih amnesia sampai saat ini."
"Mungkin dokternya salah Rio.Kalau Kavia belum pulih tidak mungkin ia tahu siapa dirinya dan kenal dengan kami sebagai orang tuanya." Ucap Tasya.
"Iya tante benar.Syukurlah kalau Kavia sudah mengingat semuanya."

"Kak,aku pamit pulang ya."
"Ya sudah hati-hati."
"Om,tante,aku pamit pulang ya."
"Iya Angel hati-hati di jalan ya."ucap Steven.
"Hati-hati di jalan sayang." Ucap Tasya.

Angel pun pergi meninggalkan Rio dan orang tua Kavia menuju parkiran.Sesampainya di parkiran sebelum masuk kedalam mobil,Angel mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.

"..."
"Cari tahu semua informasi tentang Kavia dan orang tuanya,Tasya dan Steven."
"..."
"Secepatnya kasih tahu saya."
"..."
Sambungan telepon pun terputus.
Yah Angel tidak bodoh seperti kakaknya yang percaya begitu saja dengan ucapan orang tua Kavia.Ia yakin Kavia belum sembuh dari amnesia karena tidak mungkin seorang dokter salah.Ia juga berpikir kalau Kavia itu sebenarnya adalah Sivia yang belum meninggal karena wajah mereka berdua sangat mirip.Dan tadi orang tua Kavia bilang kalau Kavia mengalami kecelakaan dua bulan yang lalu,sama dengan Sivia yang juga mengalami kecelakaan dua bulan yang lalu.Angel ingin mencari tahu dan membuktikan semuanya lewat orang suruhannya yang ia telepon tadi.

~Skip~
Di dalam kamarnya,terlihat Cio membuka satu persatu kado yang ia dapat dari para tamu.Cio tidak membukanya sendirian tetapi di bantu oleh Alvin.Sedangkan Ify sudah pulang ke rumahnya.Dari raut wajahnya Cio terlihat sangat senang dan bersemangat membuka kadonya.

"Wah,Ini kan miniatur Spiderman yang aku mau waktu kita di mall Dad."Seru Cio ketika ia berhasil membuka salah satu kado.
"Masa sih son?Coba Daddy lihat itu kado dari siapa."
Alvin pun mengambil kartu ucapan yang terselip di miniatur tersebut.

"Ternyata dari om Rio son."
"Om Rio emang baik banget,dia tahu apa yang aku mau."
"Iya-iya.Sekarang kita buka yang ini ya." Ucap Alvin mengambil kado yang belum di buka.
"Dad,aku ngantuk.Sudah tidak kuat,mau tidur."
"Ya sudah kamu tidur saja,biar nanti Daddy yang buka semua kadonya."
"Aku tidur ya Dad."
"Iya son, have a nice dream sayang."
Cio pun naik ke atas ranjangnya dan merebahkan tubuhnya di sana.Perlahan kedua mata Cio mulai menutup sempurna.

~Skip~
Sesampainya di apartemen,Angel membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket.
Selesai membersihkan tubuhnya,Angel duduk di salah satu sofa yang ada di ruang keluarga.Di depannya sudah ada laptop yang terbuka.Saat ini Angel sedang menunggu e-mail masuk yang berisi informasi tentang Kavia dan orang tuanya dari orang suruhannya.

Tak lama,ada notif e-mail yang masuk dari orang suruhannya.Ia membuka e-mail tersebut dan mulai membacanya.

Setelah membaca isi e-mail tersebut,Angel terlihat sangat terkejut.
"WHAT?"
"Jadi benar,Kavia itu adalah....

Adalah siapa ya???????? Hahaha.

Haiiii readersssss,author memang baik banget ya?Author update ceritanya cepet, gak lama.Ini kan yang kalian mau????Semoga kalian senang dan banyak yang vote plus COMMENT nya juga ya.Sampai ketemu di next part *gaktahukapan,tungguin saja.Dari pada kalian menunggu doi yang gak peka-peka mendingan menunggu kelanjutan HD,ya kan?wkwkwk🤣🤣
Bye readers setia ku!! 🖐🖐😋😋😋

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang