"Bagaimana keadaan Kavia,dok?" Tanya Tasya pada dokter yang memeriksa Kavia.Sedangkan Rio menatap sang dokter,menunggu jawabannya.Saat ini mereka sedang berada di depan ruang UGD.
"Kondisi Kavia baik-baik saja.Tapi maaf,apa ibu Tasya kembali memaksa Kavia untuk mengingat sesuatu tentang masa lalunya?"
"Saya dok yang memaksa ia mengingat semua tentang kehidupannya."Ucap Rio.
"Saya mohon untuk pak Rio tidak memaksa Kavia mengingat apa pun,karena otak Kavia belum kuat untuk mengingatnya.Kalau kita tetap memaksanya,itu akan membahayakan kesehatan Kavia dan janin yang ada dalam kandungannya.Jadi saya mohon jangan ada lagi yang memaksa Kavia mengingat sesuatu yang membuat ia berpikir keras dan membuat kepalanya sakit lagi.Percaya lah,Kavia akan kembali ingat semuanya walaupun butuh waktu yang lama."
"Iya dok saya janji tidak akan memaksanya lagi."
"Bagus kalau begitu."
"Apa Kavia sudah boleh pulang dok?" Tanya Tasya.
"Boleh,Kavia bisa pulang sekarang juga."
"Terima kasih dok."
"Iya sama-sama.Kalau begitu saya permisi!"
"Silahkan dok!" Ucap Tasya.Setelah sang dokter pergi,Rio dan Tasya pun masuk kedalam ruang UGD.
"Ngapain lagi kamu kesini?" Tanya Kavia sinis ketika Rio muncul di hadapannya.
"Bagaimana keadaan kamu?Apa kepala kamu masih sakit?" Rio berjalan menghampiri Kavia dan duduk di sampingnya.Ia hendak mengusap kepala Kavia,tetapi wanita itu langsung menepis tangan Rio.
"Tidak usah sok peduli lagi sama aku.Sekarang kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi kan,jadi lebih baik kamu pergi dari sini."
"Tapi Kav..
"AKU BILANG PERGI!"
"Kavia..
"PERGI RIO!"
"Oke aku akan pergi.Aku minta maaf kalau selama ini aku selalu menyakiti kamu.Tapi satu hal yang harus kamu tahu,aku sangat mencintai kamu.Suatu saat nanti kamu pasti mengerti kalau keputusan yang aku ambil ini adalah benar dan yang terbaik untuk kita berdua.Jaga diri kamu dan anak kita baik-baik ya,aku pamit!"Kavia tidak membalas ucapan Rio bahkan tidak menatap Rio lagi,ia hanya diam dan menatap ke arah lain.
"Tante Tasya,aku pamit ya.Maaf kalau aku sudah menyakiti Kavia,om,dan tante."
"Iya Rio,tidak apa-apa.Kami sudah memaafkan kamu.Kamu hati-hati di jalan ya."
"Iya tante,permisi!"~Skip~
"Alvin."
"Iya sayang.Ada apa?"tanya Alvin yang sedang menikmati makan siangnya.Siang ini Alvin dan Ify sedang makan siang bersama di salah satu restoran yang berada tidak jauh dari kantor.
"Apa kamu sudah bicarakan pernikahan kita sama papa dan mama kamu?"
"Sudah sayang,dan mereka merestui pernikahan kita." Ucap Alvin dengan raut wajah senang.
"Kalau papa dan mama mertua kamu?"
"Oh iya aku belum kasih tahu mereka kalau kita akan menikah."
"Tapi vin, apa mereka akan merestui pernikahan kita?Aku takut tante Winda tidak merestui pernikahan kita."
"Kamu tenang saja,aku yakin mereka akan merestui pernikahan kita .Kalau pun mereka tidak merestuinya,kita akan tetap menikah karena menurut aku mereka tidak berhak melarang aku menikah lagi."
"Tapi...
"Sudah kamu tidak perlu pikirkan itu lagi.Yang perlu kamu pikirkan adalah persiapan pernikahan kita sayang."
"Iya sayang."
Mereka berdua pun kembali menyantap makan siang mereka."Alvin!" Tiba-tiba saja ada seseorang yang menyapa Alvin.
"Eh,hai Rio!" Sapa balik Alvin ketika melihat ada Rio yang tadi menyapanya.Ia baru saja datang ke restoran tersebut.
"Apa kabar vin?"
"Baik-baik.Kamu sendiri apa kabar?"
"Saya juga baik.Hai Ify!"
"Hai Rio!"
"Duduk sini yo!Kamu makan bareng kita saja."
"Iya vin,terima kasih."
"Kamu sendiri saja?Calon istri kamu mana?"
"Iya nih saya sendiri.Dan by the way saya sudah tidak punya calon istri lagi." Ucap Rio dengan senyum tipisnya.
"Maksud kamu?" Tanya Alvin bingung.
"Saya dan Kavia batal menikah."
"Batal menikah?Kenapa?"
"Karena Kavia itu ternyata masih sah jadi istri orang."
"APA?? Jadi Kavia itu sebenarnya sudah punya suami.Dia selama ini membohongi kamu?"
"Dia tidak membohongi saya.Dia itu sedang amnesia karena kecelakaan yang ia alami jadi dia juga tidak ingat kalau ia sudah menikah."
"Apa keluarganya tidak memberitahu kamu?"
"Tidak,mereka merahasiakan semuanya sama saya.Mungkin agar saya tetap bertanggung jawab terhadap anak yang di kandung oleh Kavia."
"Oh jadi calon kamu itu sudah hamil anak kamu?"
"Iya vin,kita sudah melakukannya sampai-sampai dia hamil."
"Tapi kenapa kamu malah membatalkan pernikahan kalian?Kamu tidak kasihan dengan anak kamu nantinya?" Kini Ify yang membuka suaranya.
"Ya jujur aku tidak mau membatalkan pernikahan ini.Tapi ya bagaimana lagi,saya tidak mungkin menikah dengan istri orang.Masih ada suaminya dan anak laki-laki nya yang menunggu dia pulang.Saya tidak mau merusak kebahagiaan mereka.Apalagi suami dan anaknya itu kenal dekat dengan saya,ya walaupun kita belum lama kenal."
"Ya ampun rumit sekali ya.Saya bingung,di suatu sisi saya kasihan dengan kamu yo.Tapi di sisi lain kasihan juga suami dan anaknya Kavia,kalau nantinya kamu menikahi Kavia.""Asal kamu tahu vin,sebenarnya yang saya maksud adalah kamu.Kamu lah suaminya dan Cio lah anaknya.Kavia itu adalah Sivia,istri kamu.Maafkan saya karena saya belum bisa memberitahu kamu kebenarannya."
"Apa keputusan yang saya ambil ini salah,vin?"
"Menurut saya sih tidak.Suatu saat Kavia akan sembuh dari amnesianya dan akan ingat suami dan anaknya itu.Jadi lebih baik kamu cepat-cepat membatalkan pernikahan ini sebelum ingatannya kembali.""Ya kamu benar vin,suatu saat Sivia akan sembuh dari amnesianya.Ia akan ingat kamu dan Cio serta akan kembali sama kamu."
"Iya vin,kamu benar."
"Kamu yang tabah ya,yo.Saya yakin suatu saat kamu akan mendapatkan wanita yang lebih baik dan lebih pantas dari Kavia."
"Amin vin.Terima kasih ya."
"Iya sama-sama.Ya sudah kamu mau makan apa?Biar saya panggil pelayannya."~Skip~
"Mah,apa aku boleh tanya sesuatu?" Tanya Kavia pada Tasya.
"Boleh sayang.Kamu mau tanya apa?"
"Tapi mama jawab yang jujur ya."
"Iya sayang mama akan akan jawab dengan jujur."
"Apa benar yang Rio bilang kalau aku sebenarnya sudah menikah dan sudah punya anak?"
"Kamu yakin mau tahu yang sebenarnya?"
"Iya ma,aku mau tahu.Tolong kasih tahu semaunya tentang kehidupan aku yang sebenarnya."
"Tapi sebelum mama kasih tahu semuanya,mama mau kamu janji sama mama."
"Janji apa mah?"
"Kamu jangan berpikir keras dan memaksakan diri kamu untuk mengingatnya ya.Mama gak mau nanti kepala kamu sakit lagi."
"Iya mah aku janji."
"Ya sudah mama akan kasih tahu kamu kebenarannya.Jadi apa yang Rio katakan itu benar sayang.Kamu itu Sivia bukan Kavia.Kamu adalah istrinya Alvin yang amnesia akibat kecelakaan yang kita alami 1 tahun yang lalu.Waktu itu mobil yang mama,papa,dan Kavia kembaran kamu tumpangi menabrak mobil yang kamu bawa.Tapi naas Kavia meninggal dan waktu itu warga membawa kamu bersama papa dan mama,sedangkan Kavia di bawa oleh Alvin dan keluarganya.Jadi Alvin tahunya kamu sudah meninggal nak."
"Kenapa mama tidak bilang dari awal kalau aku sebenarnya Sivia."
"Maaf sayang,ini semua mama lakukan karena mama tidak mau kehilangan kamu.Mama juga belum bisa mengikhlaskan kepergian Kavia.Tapi kamu tenang saja mama akan beritahu Alvin kalau kamu masih hidup.Jadi kamu bisa kembali ke Alvin dan ke keluarga kamu sayang."
"Gak mah,aku belum mau kembali sama mereka."
"Loh,memangnya kenapa sayang?"
"Aku belum siap ketemu Alvin,apa lagi aku saat ini sedang mengandung anaknya Rio."
"Tapi sayang,Alvin pasti akan senang sekali kalau kamu kembali sama dia.Waktu itu dia sempat yakin kalau kamu itu istrinya tapi mama dan papa meyakinkannya kalau kamu itu Kavia bukan Sivia."
"Tetap saja mah,aku belum bisa.Tunggu kalau ingatan aku sudah kembali,baru setelah itu aku kembali ke Alvin dan anakku."
"Ya sudah terserah kamu,mama hanya mendukung kamu saja."Haiiiiiiii ✋️✋️✋️✋️
Apa kabar readersssskuuuuu?????
Author comeback lagi nih,maaf ya lama up nya.Jujur author lagi gak semangat buat lanjut ceritanya.Setiap author pengen cepet2 up selalu aja males banget rasanya buat up.Jadi harap maklum ya kalau author up nya lama dan ceritanya makin gak jelas.Tapi semoga kalian tetap suka sama cerita ini dan juga votement jangan lupa ya,hehe.
Byeeeeee!✋️✋️✋️😉😉🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionWajahmu sangat tampan Matamu sangat indah Senyumanmu sangat menyejukkan Tubuhmu sangat mempesona Sungguh aku menyukai semua yang ada padamu Aku sangat mencintaimu HOT DADDY