Part 11

10.9K 407 16
                                    

Haiii readerssss tercintahhhh!!!!!🖐🖐😘😘😘
Gimana rasanya di kerjain author yg super jail ini?wkwkwk.
Maaf ya author udh php-in kalian kemarin.Kapan lagi author kerjain kalian,yekan? 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ya buat hiburan kalian juga lah biar gak serius2 amat baca ceritanya wkwk
Ciye yang kena tipu hahaha 😋😋😋😋😋
Tapi tenang aja kalau sekarang beneran kok update ceritanya,ada tulisannya.Eh beneran apa enggak ya?🤔🤔🤔

Beneran deh







Eh enggak







Beneran







Enggak








Beneran








Enggak








Beneran










Enggak







Kena lagi deh
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

































































Alvin kini telah kembali ke rumah Ify.Cio pun juga sudah bangun dari tidur nyenyak.Saat ini mereka sedang bersiap-siap untuk pulang.

"Dad!" Panggil Cio yang kini hanya melihat Daddynya memasukan satu-persatu barangnya ke dalam mobil.Ia berdiri depan mobil bersama Ify di belakangnya.
"Kenapa son?"tanya Alvin setelah ia merasa sudah memasukkan semua barang-barang Cio ke dalam mobil.

"Kita serius mau pulang sekarang?"
"Iya lah son,masa Daddy bercanda."
"Kenapa gak besok aja Dad kita pulangnya?Kita nginep sehari disini,aku masih mau sama tante Ify."
"Tidak bisa son,kita harus pulang sekarang.Masih ada yang harus Daddy kerjakan di rumah son."
"Ah Daddy mah gak asyik!Daddy kerja terus,gak pernah perhatiin Cio.Baru juga Cio sembuh,Daddy udah kerja lagi aja."Ucap Cio dengan wajah cemberut.

Hati Alvin terasa sakit mendengar ucapan Cio barusan,dan lagi-lagi ia merasa bahwa ia bukan ayah yang baik untuk Cio.

Ify yang mengerti perasaan Alvin saat ini,mengusap pundak Alvin.Merasa pundaknya di sentuh Ify,ia menatap Ify yang juga menatapnya.Lewat tatapannya Ify memberikan kekuatan untuk Alvin dan seakan berbicara bahwa Alvin tidak boleh berpikiran yang macam-macam.

"Sayang,sini dengerin tante Ify." Ucap Ify sambil membalikkan tubuh Cio agar menghadap dirinya.Ia pun mensejajarkan diri dengan tinggi Cio setelah Cio sudah di hadapannya sambil menatap Ify.
"Kamu tidak boleh bicara seperti itu sama Daddy.Kamu harus tahu selama ini Daddy sibuk kerja,dari pagi sampai malam cari uang itu semua untuk Cio.Untuk bayar sekolah Cio,untuk beli mainan Cio,untuk makan Cio.Coba kalau Daddy gak kerja nanti siapa yang bayar sekolah Cio,siapa yang beliin Cio mainan?Cio harus bersyukur punya Daddy yang kerja keras untuk Cio dan sangat sayang sama Cio."Jelas Ify.

"Oh begitu ya tante?"
"Iya sayang,kamu seharusnya mendoakan Daddy supaya Daddy sehat terus,bisa dapat uang yang banyak untuk Cio.Bukan malah bicara seperti tadi,itu akan buat Daddy sedih.Apa Cio mau buat Daddy sedih?"
"Gak mau tante,aku gak suka liat Daddy sedih."
"Makanya jangan bicara seperti itu lagi ya."
"Iya tante,aku janji akan selalu bersyukur punya Daddy yang kerja keras buat Cio dan sayang sama Cio."
"Sekarang minta maaf sama Daddy!"
Cio pun menuruti perintah Ify tersebut.Ia kembali membalikkan tubuhnya menghadap Alvin yang sejak tadi hanya diam mendengar pembicaraan mereka.
"Daddy,maafkan Cio ya.Maaf buat ucapan Cio tadi."
"Enggak son,kamu tidak perlu minta maaf.Kamu benar,Daddy selama ini selalu sibuk dan tidak pernah memperhatikan kamu.Maaf ya Daddy belum bisa jadi ayah yang baik buat Cio."
"Daddy itu ayah yang baik kok buat Cio.Terima kasih udah sayang sama Cio,udah cari uang yang banyak buat Cio,pokoknya terima kasih untuk semuanya Dad.Aku sayang sama Daddy." Ucap Cio dan langsung memeluk tubuh Alvin.
Tentu Alvin membalas pelukan anaknya dengan erat.Dan tanpa sadar ada air mata yang mengalir di kedua pipinya.

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang