Aku

137 5 0
                                    

Name    : Fenita Alertha
Born      : Jakarta. July 15, 1998
Parents : Ferry Alfendo
                 Anita Margareth

Ku letakan pena ku di atas buku pink bergambar teddy bear.
Itulah identitasku.
Ya.. Aku.
Anak tunggal dari pasangan suami istri paling romantis di muka bumi.
Hahaha..
Kehidupanku terasa sangat menyenangkan.
Keluarga yang harmonis tanpa cela.
Segalanya kecukupan.
Membuatku terbiasa dengan gaya hidup serba ada.

Aku lahir di Jakarta. Kota yang juga tempat kelahiran orang tuaku.
Tapi, semenjak usiaku 8 tahun aku tak pernah lagi menghirup udara ibu kota.
Aku menghabiskan hari hariku disini, pulau Dewata yang indah.
Tak heran banyak wisatawan yang mampir kesini.

Pantai di Bali selalu membuatku jatuh cinta.
Ombak dan sunset sukses memikat hatiku.

Pindah ke tempat ini, adalah keputusan tepat yang di ambil kedua orang tuaku.
Bisnis mamah dan papah yang berkembang disini adalah alasan terbesar atas kepindahan kami kemari.

Awalnya aku sedikit kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru ini.
Bahasa daerahnya yang unik menurutku.
Bahkan sampai sekarang pun aku tak paham sama sekali.
Di tahun tahun pertamaku, aku selalu ingin kembali ke Jakarta.
Hampir setiap hari saat pulang sekolah, aku merengek pada Mamah.
Walaupun tangisanku tak membuahkan apa apa.
"Nanti juga terbiasa" itu kalimat yang selalu mamah dan papah ucapkan saat menanggapi keluhanku.

Tapi, sedikit demi sedikit keadaan mulai berubah.
Waktu itu aku masih kelas 5 SD.
Aku duduk sendirian di bangku paling depan.
Seorang anak perempuan seusiaku berdiri di samping Bu Rita, wali kelasku.
Dia murid pindahan dari Manado.
Kulitnya putih bersih, rambutnya hitam dan hidungnya mungil.
Dia sangat cantik, senyumnya ramah dan bersahabat.
"Teman teman, kenalkan nama saya Leila Feronika. Saya dari Manado. Senang bertemu dengan kalian" itulah kalimat pertama yang di ucapkannya.
Lalu dia duduk di bangku sebelahku.
Sejak saat itu sampai hari ini, kami bersahabat.
Seperti sepasang sepatu.
Bersama kemanapun.

Sekolah di sekolah yang sama dan les private di tempat yang sama.
Bisa di bilang bahwa Leila adalah satu satunya temanku disini.
Karena aku sedikit bermasalah dengan pergaulan.
Aku cenderung diam, dan hanya bersuara saat di tanya.

------------------------------------------------------

Hai hai hai...
Thanks ya udah mampir di cerita aku..
Ini cerita pertama yang aku tulis lho..
Maaf ya kalo masih banyak kekurangannya..

Buat saran atau kritiknya, boleh langsung di kolom komentar ya..

Selamat membaca....

Ketika Cinta Berkata LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang