Ku cari Mike di seluruh sudut villa ini. Tapi tak juga ku temui.
Setiap pintu kamar ku ketuk dan ku buka.
Tapi, tak juga ku jumpai Mike di sana.Yang nampak olehku hanya beberapa foto besar, ayah dan ibu Mike. Serta foto bayi tampan yang ku yakini itu adalah Mike.
Aku hampir frustasi mencari Mike. Kakiku terasa pegal naik turun tangga mencari Mike.
Dengan segudang perasaan lelah ku buka lemari es di sudut ruang makan, minuman dingin, itulah yang ku cari sekarang.
Ku ambil sebotol minuman rasa jeruk yang ku yakini akan melepaskan rasa hausku.Ku teguk perlahan, dan beberapa detik kemudian setengah dari isi botol itu sudah berpindah ke dalam perutku.
Aku berjalan lemas menuju kamarku, ku rebahkan tubuhku di atas ranjang berukuran 180 x 200 itu dengan leluasa.
Ku raih ponselku dan ku lihat jamnya sudah menunjukan pukul 21.36.
Sudah malam menurutku.
Dan sekarang aku benar benar sendirian di dalam villa besar ini.
Walaupun dulu aku terbiasa tinggal sendirian di rumahku, tapi ukurannya tak sebesar ini.
Lagi pula semua yang ada disini benar benar asing bagiku.Ku ketik secepat mungkin pesan singkat untuk Mike.
To : Mike
Mike, kamu dimana?Sudah 10 menit sejak pesan itu terkirim, tapi belum juga ada balasan yang ku terima.
Aku kembali mengirim pesan yang sama untuk Mike.Aku sedikit ragu untuk menelepon Mike.
Mungkinkah Mike ke ruma Om Dani yang sore tadi kemari?
Tapi, jika benar Mike ke rumah Om Dani, kenapa Mike tidak membalas pesanku?Apakah handphone Mike tertinggal di sini?
Ku cari di dalam tas Mike, tapi tak ada. Ku cari di tumpukan barang barang bawaan Mike, tetap tak ada.Ku garuk kepalaku yang tak gatal. Aku semakin bingung dengan Mike.
Maksudnya apa? mengajakku ke tempat ini dan meninggalkan aku sendirian di tempat asing ini.
Emosiku mulai merayapi setiap persendian tubuhku.
Jika memang Mike tidak siap untuk menjalin sebuah hubungan denganku.
Untuk apa dia mengucapkan kata kata yang membuatku melambung tinggi.Aaaarrrggghhh Mike.
Sungguh keterlaluan, dengan kesal ku telepon Mike.
Sampai lima kali ku telepon, Mike tetap belum menjawab.Ku lemparkan dengan kesal ponselku ke atas ranjang.
Aku duduk di tepi ranjang, aku semakin bingung. Kegiatan apa yang sekiranya bisa mengobati rasa bosanku ini.
Tidur? ah... Aku ingin menunggu Mike kembali dan bertanya kemana dia pergi?Drrrttt.. Drrrtt..
Ponselku bergetar dua kali.
Sebuah pesan masuk, dengan terburu buru ku buka pesan tersebut.From : Mike
Club.Aku membelalakan mataku saat membaca pesan dari Mike.
Oh Tuhan, mengapa semuanya jadi seperti ini?
Mike. Untuk apa kamu kesana?
Untuk mabuk? untuk wanita?
Semua hal negatif yang mungkin terjadi satu per satu menghinggapi otakku. Sampai rasanya aku sangat kesal dan marah pada Mike.Apa artinya enam bulan yang ku lakukan bersusah payah untuk membuatnya menjauhi hal hal semacam itu.
Untuk apa gunanya aku yang setiap malam melarangnya menyentuh minuman beralkohol itu?
Untuk apa aku menemani Mike dari pagi hingga malam, agar Mike tidak melakukan hal hal yang tak seharusnya dilakukan.Tapi, malam ini.
Setelah pengakuannya atas perasaannya, justru dia meninggalkan aku dan kembali memasuki dunianya yang gelap itu.Aku keluar dari kamarku dan menuju ruang makan.
Ku ambil sabotol minuman beralkohol dari koleksi Mike.
Aku tak tahu apa jenisnya dan seperti apa rasanya.
Ku putuskan untuk melakukan hal yang sama seperti apa yang Mike lakukan malam ini.Aku ingin Mike mengerti perasaanku saat dia melihat aku mabuk, sama seperti apa yang di lakukannya.
Ku tuang ke dalam gelas kecil minuman berwarna merah sedikit keunguan itu.
Ku hirup sedikit aromanya.
Aneh.
Itulah kata yang terlintas dalam otakku.
Ku teguk habis sekaligus minuman dalam gelasku.
Rasanya sedikit pahit dan membuat lidahku terasa kaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Berkata Lain
RomancePerjalanan hidup setiap orang itu berbeda. Lengkap dengan derai tawa, ataupun derai air mata. Bagaimana sebuah hal bernama cinta mempermainkan setiap hati dengan sangat tega. Dan bagaimana juga hal bernama cinta itu menghadirkan kebahagiaan tanpa ba...