Jika ku hitung, sudah 6 bulan lamanya aku berada di Jakarta.
Kuliahku terasa biasa saja, tanpa ada tantangan ataupun semacamnya yang ku temui.
Kampus ini cenderung bebas, selama ada pembayaran maka selama itu pun mahasiswanya bebas melakukan apa yang di inginkannya.Aku nyaris tak percaya bahwa hari ini aku berada di Universitas seperti ini, yang ku dengar ini adalah Universitas ternama yang menjadi favorit di ibu kota.
Di tambah dengan biaya yang selangit untuk masuk ke Universitas ini, menambah keyakinanku bahwa ini adalah tempat jempolan.Tapi, seperti inilah kenyataannya.
Di semester pertamaku, aku sudah tidak hadir 10 hari lebih jika di hitung.
Tapi, itu tak membuatku mendapat teguran.Dari pada berangkat ke kampus, aku lebih memilih bermalas malasan di rumah atau mengganggu Mike di rumahnya.
Akhir - akhir ini aku tak pernah lagi mendapati Mike bersama wanita di rumahnya.
Itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku.
Harapanku untuk memiliki Mike semakin besar.Di tambah lagi, Mike selalu mengajakku kemanapun dia pergi, selalu memperkenalkanku kepada semua teman yang di temuinya.
Aku rasa Mike nyaman dengan keberadaanku.Pagi ini dengan semangat ku buatkan semangkuk bubur dengan udang untuk Mike.
Aku yakin Mike pasti suka, karena setahuku Mike adalah penggemar seafood.Dengan riangnya aku menuju rumah Mike, ku buka pintunya dengan kunci yang di berikan Mike padaku.
Katanya agar aku tak perlu memencet bel dan mengganggu tidurnya setiap pagi.
Apakah aku semengganggu itu?Ah, entahlah. Aku tak peduli, yang penting aku bisa mengunjungi Mike kapanpun aku mau.
Ku bawa mangkuk hijau di tanganku menaiki tangga dan ku letakan di meja sebelah pintu kamar Mike.
Ku buka pintu kamar Mike, dan Mike masih tertidur dengan nyenyaknya di bawah selimut tebalnya.
Aku sedikit ragu, apakah aku harus membangunkannya?
Ah, sepertinya jangan. Tapiiii... Bagaimana nasib bubur yang ku buat?
Rasanya tak mungkin enak saat tak lagi hangat.Aku duduk di tepi ranjang Mike.
Mike menggeliat dan membuka matanya perlahan.
Ada sedikit rasa bersalah, rupanya kehadiranku mengganggu tidur Mike."Good Morning, dear.." Mike membuka matanya lebar lebar dan menatapku lekat.
Memang sudah beberapa bulan terakhir ini Mike selalu memanggilku dengan sebutan 'dear'.
Tanpa harus menegaskan status yang ada di antara aku dan dirinya, aku sudah yakin bahwa aku dan Mike saling memiliki."Good Morning, my dear" aku membalas lembut ucapan selamat pagi dari Mike.
Mike tersenyum begitu sempurnanya pagi ini. Dia membelai rambutku dengan tangan kanannya dan menyelipkannya di balik telingaku.
"Aku bawa sarapan buat kamu Mike" dengan kegembiraan yang teramat sangat ku tuturkan maksudku datang pagi ini dan mengganggu tidurnya.
"Oh ya? apa menu sarapan pangeran berkuda putih hari ini putri?" Mike sedikit menggoda dan manja padaku.
Dengan cepat ku ambil mangkuk bubur yang ku bawa tadi.
"Taraaaaaa... bubur sama udang" aku menunjukannya pada Mike.
"Hhhmmm.. Baunya harum, enak kayanya" Mike menghirup dalam dalam aroma bubur yang masih ku pegang.
"Pasti dong, nih cobain" ku suapkan pada Mike satu sendok penuh bubur itu.
Mike tampak meresapi rasa makanan yang ada di mulutnya.
Aku menunggu komentarnya dengan tak sabaran."Gimana? enak?" aku semakin penasaran dengan jawaban Mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Berkata Lain
RomancePerjalanan hidup setiap orang itu berbeda. Lengkap dengan derai tawa, ataupun derai air mata. Bagaimana sebuah hal bernama cinta mempermainkan setiap hati dengan sangat tega. Dan bagaimana juga hal bernama cinta itu menghadirkan kebahagiaan tanpa ba...