What???

44 3 0
                                    

Jam 5 sore ini hanya kurang 10 menit lagi.
Tapi aku masih kebingungan mematut diriku di depan cermin.
Tak satupun koleksi pakaianku yang ku rasa cocok untuk acaraku malam ini.

Ini pertama kalinya aku akan menyaksikan penampilan Mike.
Aku tak ingin membuatnya malu dengan gaya berpakaianku yang mirip anak SMP.

Aku hanya memakai pakaian dalamku saat tiba tiba pintu kamarku terbuka dan Mike muncul dari baliknya.

"Aaaaaaaaaa" aku memekik histeris menyadari Mike telah menatap tubuh tanpa busanaku.

Mike menutup pintu kamarku dan langsung berlari ke arahku.
Aku semakin kalap, menutupi tubuhku sebisanya.
Sedangkan Mike sibuk menutup mukutku dengan ke lima jari kanannya.

"Ngapain sih teriak teriak Fen? kaya di apain aja." Mike bertanya tanpa rasa bersalah.

"Kamu gila ya Mike? masuk ke kamar orang tanpa permisi. Dan kamu udah ngeliat badan aku. Kamu kurang ajar Mike. Jangan samain aku sama perempuan perempuan murahan di luar sana. Yang tubuhnya bisa kamu liat kamu pandang sesuka mata kamu. Sekarang kamu keluar, pergi!!! aku ga akan ikut kamu." kataku penuh emosi, air mata sudah menggantung di pelupuk mataku.

"Heeeeiiii Fen, aku cuma ngeliat punggung kamu. Dan aku sama sekali ga nganggep kamu murahan." Mike menyerahkan handuk kepadaku.

Aku langsung melilitkan handuk itu ke tubuhku tanpa menunggu lama.
Aku sangat malu.
Aku tak bisa mengekspresikan kemarahanku yang memuncak ini, akhirnya hanya air mata ku yang bercucuran tanpa henti.

"Fen.. Fen.. Sorry.." Mike memegang bahuku, dan langsung ku tepis.

Ada perasaan tak rela dalam diriku.
Bagaimana mungkin Mike menjadi lelaki pertama yang melihat tubuhku.

"Aku mau pake baju, kamu keluar dulu sana" aku menyeka air mataku.

Mike langsung meninggalkanku tanpa menunggu lagi.
Akhirnya, ku pakai sebuah dress hitam selutut yang memberi efek dewasa pada diriku.
Ku bubuhkan sedikit make up di wajahku, ku tatap lagi bayanganku di cermin bulat di hadapanku.

Setelah merasa siap aku langsung keluar menemui Mike.
Mike menatapku tanpa kedip.
Ekspresi tak percayanya sangat kelihatan.

"Kenapa?" aku bertanya dengan heran, apakah aku berpakaian yang salah?

"Cantik" satu kata yang meluncur dari bibir Mike memaksa pipiku untuk bersemu merah, aku hanya menunduk tanpa menjawab.

"Ayo berangkat" Mike mengulurkan tangannya menggandengku, aku pun mulai mengikuti langkah langkah besar Mike di depanku.

••••••

Lampu temaram yang sangat romantis menghanyutkan suasana hatiku.
Mike sudah mengambil posisi di atas panggung, dengan sebuah gitar yang menyelempang di depannya.

Beberapa wanita meneriaki nama Mike dengan lantangnya, aku merasa suasana tenang yang tadi ku dapatkan seketika berubah menjadi riuh.

Mike mulai memetik senar gitarnya, alunan nada sendu terdengar ke seluruh ruangan.
Ku teguk sedikit jus mangga di depanku tanpa mengalihkan pandanganku dari Mike.
Mike begitu tampan di mataku, tubuhnya tegap dan kekar.
Suara indah Mike menghipnotis indra pendengaranku, aku terhanyut dalam lirik lagunya.
Sebuah lagu tentang cinta yang sempurna.

Mike tersenyum ke arahku dengan sangat mempesona, aku merasa semakin hanyut dalam semua hal yang ada padanya.

Dalam hitungan hari, Mike mampu menggusur posisi Asya ataupun Bima dalam hatiku.

Kini, aku hanya ingin menjalani hari hariku bersama Mike.
Aku mulai membayangkan bagaimana rasanya jika Mike bernyanyi hanya untukku.
Diam diam aku sangat ingin merasakan menjadi kekasih Mike, kekasih seorang lelaki tampan yang banyak di ingini gadis gadis di luar sana.

Ketika Cinta Berkata LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang