"Kalian harus sering-sering kesini." Tukas Michael.
"Hanya agar kalian bisa makan enak?" Tanya Amy. Michael hanya menyunggingkan senyum lebar.
Amy, Connie dan Michael sedang berada di dapur apartemen 5SOS. Setelah istirahat sejenak, Amy dan Connie memutuskan untuk memasak. Atau lebih tepatnya, mereka menuruti permintaan Michael untuk membuat kue kering.
"Kalau pun mereka sering kesini, yang akan mendapat keuntungan adalah aku." Tukas Calum sembari memasuki dapur. Michael hanya bisa mencibir.
"Kenapa hanya kau?" Tanya Amy.
"Karena apartemen ini akan menjadi milikku. Hanya aku yang akan tinggal di sini." Jawab Calum sembari mencomot salah satu kue yang sedang disusun oleh Connie. Refleks Connie menampar tangan Calum.
"Cuci tanganmu dulu, Hood. Nanti kau sakit perut." Tukas Connie. Calum mencebik.
"Lalu dimana yang lain akan tinggal?" Tanya Amy.
"Ashton akan pindah ke lantai bawah. Sedangkan aku dan Luke sudah membeli rumah di sekitar sini." Jelas Michael.
"Kau dan Luke akan tinggal bersama?" Tanya Connie. Michael menggeleng. Matanya yang berwarna hijau itu menatap Connie dengan lembut.
"Tidak. Aku dan Luke membeli rumah untuk masing-masing kami sendiri. Arah rumah kami pun berlawanan." Connie mengangguk-angguk.
"Sudah merasa cukup dewasa untuk tinggal terpisah." Tukas Amy. Diangguki Michael.
"Lalu, kapan kita bisa mulai makan? Aku lapar." Ujar Calum.
"Kalian bisa mulai, aku panggil Luke dulu." Ujar Connie. Ia mengelap tangannya lalu pergi meninggalkan dapur, menuju ke kamar yang ditempati Luke.
Connie hendak membuka pintu kamar Luke, namun ia urungkan niatnya saat mendengar suara dari dalam. Bukan, itu bukan suara yang-tidak-boleh-didengar-oleh-anak-dibawah-umur. Itu hanya suara Luke yang sepertinya sedang bicara ditelepon. Namun dengan nada marah.
"Adikku dan sahabatnya akan tinggal di sini selama 3 hari." Itu adalah kalimat pertama yang Connie dengar secara jelas. Merasa dirinya jadi topik pembicaraan, Connie menempelkan telinganya di pintu. Berusaha mendengar lebih jelas apa yang sebenarnya tengah dibicarakan Luke.
"Aku tidak mau." Kata Luke lagi. Connie hanya diam di tempatnya, menunggu Luke melanjutkan.
"Sudah kubilang kalau AKU TIDAK MAU!" Connie terlonjak, hampir jatuh dari tempatnya.
Luke baru saja berteriak ditelpon. Apa yang orang itu tawarkan pada Luke sampai membuat Luke semarah itu? Luke tidak pernah marah ditelpon. Dia juga tidak akan pernah membentak orang ditelpon. Tapi barusan?
Dengan sedikit takut, Connie memutuskan untuk mengetuk pintu. Berharap emosi Luke sudah sedikit memudar. Connie bisa mendengar kalau Luke menghentikan pembicaraannya. Salahkah kalau ia menginterupsi? Tapi, ia kan tidak tahu apa yang dibicarakan Luke dengan orang itu. Atau anggap saja, Connie tidak tahu kalau Luke habis marah-marah ditelpon. Ya, anggap saja begitu.
"Princess? Ada apa?" Kemunculan Luke yang tiba-tiba sedikit mengejutkan Connie.
"Ah... itu. Makan malam sudah siap. Kau harus cepat ke dapur sebelum makanan itu habis oleh Michael dan Calum." Jawab Connie. Luke memandang adik bungsunya itu sejenak lalu tersenyum.
"Aku cuci muka dulu, nanti kususul ke dapur." Katanya lalu menutup kembali pintu kamarnya. Connie hanya bisa mengangguk dan diam. Otaknya mendadak buntu.
"Dimana Luke? Kenapa kau hanya berdiri di depan kamarnya?" Suara Michael mengejutkan gadis itu.
"Ah, dia bilang mau cuci muka dulu. Kalian sudah makan?" Tanya Connie. Ia berusaha untuk menghilangkan semua pikiran yang tadi berputar di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Famous Boys #2
FanfictionConnie Wilkinson, memutuskan untuk pindah jauh dari negara asalnya, Inggris, untuk mencari suasana baru. Setelah ditentang habis-habisan oleh ketiga kakaknya, yang menolak idenya untuk berkuliah di UCLA, ia akhirnya menyerah dan memilih berkuliah di...