Chapter 36 (I am here and will always be)

582 50 13
                                    

Double update!!! 6 hours later and short! Enjoy...
=====================================================

Calum melempar tubuhnya ke atas tempat tidur kamar hotel yang dia sewa. Dia sedang berada di San Jose. Entah apa yang ada di pikirannya hingga dia berakhir di sana. Sudah dua hari Calum bersembunyi di San Jose. Ponselnya bahkan mati. Kerjanya hanya berkeliling kota dengan pikiran kosong.

Calum memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya keras-keras, nyaris berteriak. Sudah hampir satu minggu Calum tidak menghubungi Connie. Setelah gadis itu menceritakan akhir dari pertengkarannya dengan Amy, Calum memutus kontak dengan gadis itu. Terima kasih pada hatinya yang terlalu sensitif. Hanya karena tidak sengaja melihat Reece datang mengunjungi gadis itu saat valentine, Calum jadi takut untuk menghubungi Connie. Dia takut kalau tiba-tiba mendengar kabar kalau Connie dan Reece resmi berkencan. Hatinya belum siap untuk itu.

Tapi memutus kontak dengan Connie tidaklah mudah. Baru satu minggu dia tidak mendengar kabar dari gadis itu, Calum sudah uring-uringan. Bagaimana kabar Connie saat ini? Apa ia baik-baik saja? Bagaimana kuliahnya? Apakah tugas-tugas itu menyulitkannya? Calum terus terbayang gadis itu, hingga membuatnya tidak sadar melakukan perjalanan hingga ke kota di mana gadis itu berada.

"Gosh, Connie. What did you do to me?" Gumam Calum.

Dia bangkit dari posisinya dan beranjak menuju tas besarnya. Ponsel pribadinya yang dia nonaktifkan sejak seminggu yang lalu itu tergeletak tak berdaya di dalam tasnya yang berantakan itu. Calum memandangi ponselnya yang masih dalam keadaan mati. Mengira-ngira siapa saja yang menghubunginya. Dia yakin orang tuanya pasti menghubunginya, meski dia sudah mengatakan akan menonaktifkan ponselnya sementara. Rekan sebandnya mungkin akan ramai di grup chat. Tapi apa Connie akan menghubunginya?

Setelah menimbang-nimbang, Calum memutuskan untuk mengaktifkan ponselnya. Begitu ponselnya menyala, ratusan pesan dan puluhan panggilan menyeruak ke dalam kolom pemberitahuan. Sebagian besar berasal dari rekan seband dan keluarganya. Namun Calum melihat ada beberapa pesan yang di kirim oleh Connie. Bahkan ada pesan suara yang baru masuk beberapa saat sebelumnya.

Calum mengerutkan keningnya dan memilih membuka pesan suara itu terlebih dahulu. Dengan perasaan waswas Calum memainkan pesan itu. Mengantisipasi suara riang Connie yang mengumumkan kalau ia telah berkencan dengan Reece. Namun bukan itu yang dia terima.

Suara isakan muncul dari pesan itu, diikuti kalimat, "Kiwi, where are you? I need you. Please, answer me."

Calum membeku. Connie menangis. Apa yang terjadi padanya? Apa sesuatu yang buruk baru saja menimpanya? Seketika rasa panik dan khawatir menyerang laki-laki keturunan Selandia Baru itu. Dia pun bangkit dari tempatnya dan memutuskan untuk menghubungi gadis itu. Sembari melangkah keluar kamar hotelnya.

Calum menelpon Connie. Selama beberapa saat tidak ada jawaban dari seberang, hingga membuat Calum makin panik. Connie akhirnya menjawab Calum setelah hampir 10 menit Calum menunggu.

"Love? Hey." Sapa Calum. Langkahnya berhenti di pelataran parkir hotel. Dia menyewa sebuah mobil untuk berkeliling di San Jose.

"Calum?" Suara serak Connie terdengar. Calum tersenyum kecil, mendengar suara gadis itu menghilangkan segala kegundahan dalam hatinya, meski sedikit karena gadis itu kini tengah menangis.

"Kau ada di mana?" Tanya Calum. Tangannya membuka kenop pintu mobilnya, dia hendak masuk ke sana saat Connie menjawab, "Aku di kamarku. Kau di mana?"

Calum masuk ke dalam mobilnya dan hendak menyalakan mobilnya, dia baru saja akan menjawab saat Connie bertanya, "Kau kemana saja? Kau baik-baik saja, kan? Aku khawatir."

Me And Famous Boys #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang