Chapter 21

671 73 8
                                    

"Jadi Miss Wilkinson, kau belum menceritakan detail kencanmu dengan Mr. Clifford." Tukas Amy.

3 hari sudah terlewati sejak kencan manis Michael dan Connie. Namun belum sekalipun Connie menceritakannya pada Amy. Yang Amy tahu, sepulang kencan mereka berdua pada pukul dua dini hari, Connie tidak berhenti tersenyum malu. Dan itu berlangsung hingga saat ini. Amy jadi gemas sendiri dibuatnya. Sampai ia ingin melempar wajah Connie dengan buku.

"Oh, aku belum menceritakannya?" Amy menggeleng.

Keduanya sedang berada di kafetaria lingkungan kampus mereka. Hari ini mereka kembali mendapat jadwal kosong yang sama.

"We were star gazing," Amy mengangkat kedua alisnya. "and cuddling under the moonlight."

Amy mengangguk mengerti. Pantas saja sahabatnya ini terus tersenyum seperti itu. Sederhana memang, tapi Amy sendiri juga suka tipe kencan seperti itu. Mirip dengan yang pernah ia lakukan dengan Drew beberapa waktu lalu.

"Lalu sampai saat ini, kencan siapa yang lebih baik?" Connie terkekeh.

"Tentu saja Michael. It was almost perfect." Kedua alis Amy kembali terangkat. "Almost?"

Connie mengangguk. "Aku belum berkencan dengan yang lain. Jadi sampai saat ini penilaianku seperti itu."

"Did you two kissed?" Connie menggeleng. "No kiss on first date."

 Amy mengangguk. "Ah, prinsip yang lumayan." Connie terkekeh. "Lagi pula aku tidak mau setiap kencan aku harus mencium mereka." Amy mengernyit. "Why not?"

"Akan sangat aneh kalau aku benci kencannya tapi aku suka ciumannya. Atau sebaliknya." Keduanya tertawa. Alasan yang aneh.

"Baiklah. Baiklah. Setidaknya kita tahu siapa pemenang sementara." Tukas Amy.

Keduanya kembali mengobrol. Membicarakan hal lain. Sampai mereka terpaksa harus berpisah karena Connie harus masuk kelas, dan Amy yang harus pergi mengerjakan tugas kelompok.

Connie mengikuti kelasnya dengan tenang. Beruntungnya ia tidak mudah terdistraksi dengan hal lain. Termasuk kencannya dengan Michael kemarin. Ia masih tidak menyangka bagaimana bisa Michael memiliki ide seperti itu? Sederhana tapi manis. Astaga, sudah berapa kali ia mengulangi kalimat itu beberapa hari ini?

Jika Connie seperti itu, lalu bagaimana dengan Michael dan persatuan buatannya? Tidak seperti Levi yang memposting dan memamerkan kencan mereka di grup whatsapp, Michael tidak melakukan itu. Dia juga benar-benar tidak memberitahu siapa pun soal kencan mereka itu. Membuat Calum jadi penasaran.

"Mike, kau kembali dari San Jose kemarin. Bagaimana perjalanannya?" Tanya Calum saat Michael tengah mampir di apartemennya. Michael tersenyum lebar. Teringat kenangannya dengan Connie di bukit itu.

"Menyenangkan." Jawab Michael. Calum mengerutkan keningnya. "Just that?"

Michael terkekeh. "Kalau ada kata lain yang bisa menggambarkannya betapa menyenangkannya hal itu. Mungkin aku akan menggunakannya, Cal. Yang pasti that was one of my best night ever."

"Night?" Michael mengangguk lalu menceritakan detail perjalanannya ke San Jose. Termasuk beberapa hal yang sebenarnya tidak penting.

"And she enjoyed it?" Tanya Calum begitu Michael selesai bercerita.

"Tentu saja. Ia sendiri yang bilang. Dan itu juga sangat terlihat dengan cara ia memelukku." Michael berbangga diri.

'Shit.' Batin Calum.

"That's good." Kata Calum. Berusaha untuk terlihat biasa saja. Tapi seketika dia teringat sesuatu. "Kenapa kau tidak memposting foto dan memamerkannya ke yang lain seperti yang Levi lakukan?" Michael terkekeh.

Me And Famous Boys #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang