I'm gonna throw everything to this book, whatever i want until you get bored. Prepare yourself
======================================================Connie menutup pintu kamar hotelnya dengan lesu. Ia tidak bisa tidur semalam akibat bertengkar dengan Reece. Ia hanya bertanya soal gadis itu. Dan Reece hanya perlu menjawab siapa ia, temankah atau pacarnya? She just wanna know her position. Tapi pertanyaannya malah menyulut emosi Reece.
Connie hanya ingin kepastian. Kalau Reece memang punya kekasih, Connie tidak masalah dengan itu. Setidaknya ia bisa membatasi dirinya. Tapi Reece semalam hanya bilang itu bukan urusannya. Connie tidak perlu tahu soal gadis itu. Connie jadi bertanya-tanya, apakah pendekatan mereka selama ini tidak memiliki arti? Kalau begitu, untuk apa ia membuang semua waktunya untuk meladeni Reece?
BRUK!
"Ack!" Connie memekik. Terlalu larut dalam lamunannya, membuat Connie tidak sadar kakinya melangkah ke mana.
"Kau melamun, princess." Suara Luke terdengar. Ah, ternyata ia menabrak kakaknya. Baguslah, ia jadi tidak harus berurusan dengan orang lain.
"Sorry." Ujar Connie.
"Kau mau sarapan juga?" Tanya Luke. Gadis itu hanya mengangguk. Keduanya pun beranjak menuju restoran hotel.
Di sana sudah ada beberapa orang kru serta Calum. Michael kemungkinan belum bangun dan Ashton mungkin sudah mulai petualangannya sebelum mereka kembali siang nanti.
"Hey, Connie." Sapa Calum begitu Connie duduk di hadapannya. Connie hanya menyunggingkan senyum sebagai respon.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Calum. Dia bisa merasakan ada yang aneh dari gadis itu. Namun Connie hanya menggeleng kecil sembari tersenyum. Ia tidak ingin membahasnya, atau setidaknya tidak sekarang.
Calum tentu saja menghargai Connie, dia tidak memaksa gadis itu untuk bercerita. Keduanya pun akhirnya makan diliputi dengan keheningan. Saat Luke datang pun, keheningan masih menyelimuti mereka.
"Kau akan berencana ke mana hari ini?" Luke memecah keheningan. Connie mengeluarkan ponselnya untuk melihat daftar tempat yang rencananya akan ia kunjungi.
"Karena aku hanya dua hari di sini, aku hanya akan pergi ke Machu Pichu, that's a must. Dan mungkin akan ke Museum Larco." Kedua alis Luke terangkat.
"Hanya dua tempat? Lalu setelah itu kau berencana akan ke mana?" Connie menutup ponselnya dan mengedikkan bahunya. "Aku tidak tahu. Mungkin pulang."
"Berapa lama lagi kau libur?"
"Sekitar 3 sampai 4 minggu lagi." Jawab Connie. "Dan kau akan menghabiskan waktu selama itu di London? Sendirian?"
Connie kembali mengedikkan bahunya. "Kau punya ide aku harus ke mana?" Luke menggeleng.
"Kalau begitu jangan bertanya."
"But it is summer, princess. Kau harus menikmati liburanmu. Ke pantai mungkin? You always love beach, don't you?" Connie hanya mengangguk.
"Ah, wait. Kau baru saja ke pantai beberapa waktu yang lalu. Dengan siapa kau pergi waktu itu?" Tanya Luke tiba-tiba. Connie hanya menunjuk Calum dengan dagunya.
Luke menoleh pada Calum, meminta penjelasan. "Iya, aku yang mengajaknya ke sana." Ujar Calum. Dia berusaha untuk santai, agar tidak ditanyai macam-macam.
"Kau menyukainya, princess?" Tanya Luke pada Connie. Connie hanya mengangguk. "Kalau begitu kenapa kau tidak ke sana lagi dengan Calum?"
Kedua alis Connie terangkat. "Kenapa harus Calum, kenapa tidak denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Famous Boys #2
FanfictionConnie Wilkinson, memutuskan untuk pindah jauh dari negara asalnya, Inggris, untuk mencari suasana baru. Setelah ditentang habis-habisan oleh ketiga kakaknya, yang menolak idenya untuk berkuliah di UCLA, ia akhirnya menyerah dan memilih berkuliah di...