Chapter 24 (Oops)

775 77 8
                                    

"Hati-hati di jalan. Hubungi aku jika terjadi sesuatu." Bisik Drew.

Dia dan Connie, juga rombongan kru dan yang lain kini ada di bandara Internasional Leonardo Da Vinci. Drew dan yang lain akan meneruskan perjalanan mereka ke London. Sementara Connie akan bertolak ke Los Angeles. Sebagaimana janjinya dengan Niall dan Luke.

"Pasti." Kata Connie.

Mereka berpelukan singkat. Connie juga berpamitan dengan personel The Tide, walaupun Drew menarik Connie menjauhi Levi dengan sengaja. Gadis itu juga berpamitan dengan Reece dan anggota New Hope Club yang lain. Dan jangan lupa anggota The Vamps.

Setelah basa basi singkat, Drew beserta yang lain lebih dulu masuk karena jadwal penerbangan mereka yang lebih awal dibanding penerbangan Connie.

Connie berbalik menuju sebuah kafetaria yang terletak di dekat terminal keberangkatannya. Memesan camilan sembari menunggu panggilan keberangkatan gadis itu yang masih sekitar 1 jam lagi. Dan sembari menunggu, gadis itu bertukar pesan dengan Amy. Sahabatnya itu sedang di Jerman ternyata. Ada perubahan rencana liburan. Harusnya ia menghabiskan waktu di Paris. Tapi sekarang ia justru di Berlin bersama kakek dan nenek juga kakak perempuannya.

Ting!

From: CTHood
kau sudah di bandara?

Pesan dari Calum masuk begitu Connie dan Amy berpamitan karena panggilan keberangkatan dari Milan ke Los Angeles sudah terdengar.

To: CTHood
yaps

To: CTHood
dan pesawatku sudah memanggil. akan kuhubungi begitu aku sampai

From: CTHood
baiklah. have a safe flight

Connie mematikan ponselnya dan memasuki pesawat. Barang-barangnya sudah berada di bagasi. Ia hanya membawa tas selempang kecil juga cardigan hitam kesayangannya.

Connie menghabiskan waktu 13 jam lebih penerbangan dengan tidur. Ia terbangun begitu merasa pesawat bergoyang akibat pendaratan. Pusing menyerang, tapi ia sudah biasa. Penerbangan panjang memang selalu memberikan efek seperti itu.

Gadis itu dengan santai keluar dari pesawat bersama dengan penumpang yang lain. Ia menghidupkan kembali ponselnya begitu sudah berada di bandara dan menunggu barang-barangnya. Jam di bandara menunjukkan pukul 4.55 sore waktu setempat. Ia berharap Luke sudah berada di luar menunggunya.

Namun sayang, begitu ia dan barang-barangnya keluar dan berjalan sepanjang terminal kedatangan, tidak ada tanda-tanda dari kakaknya satu itu. Apa dia menyamar agar tidak terlihat oleh paparazzi? Atau dia masih di jalan?

Connie pun memutuskan untuk menunggu di Dunkin Donuts yang ada di dalam kawasan bandara. Ia duduk di sana, menunggu. Tidak lupa juga terus mencoba menghubungi Luke. Connie tidak mengirim pesan, melainkan langsung menelpon laki-laki bertindik itu. Tapi hingga dua jam ia menunggu, tidak ada tanda-tanda kedatangan Luke. Bahkan ponselnya pun berubah tidak aktif.

Kakaknya itu melupakannya. Lagi, janjinya tidak ditepati. Dengan sedikit berurai air mata karena kesal, Connie mencari kontak orang pertama yang terlintas di kepalanya.

"Hey Connie. Kau sudah sampai?" Sapa suara itu begitu teleponnya tersambung. Connie tidak menjawab. Nafasnya sedikit tersendat akibat menangis tadi. Dan itu membuat laki-laki di seberang sana menjadi khawatir.

"Hey. Kau baik-baik saja? Ada apa?" Suara itu kembali bertanya.

"Calum, kau sibuk? Bisa kau jemput aku? Luke tidak datang dan aku sudah dua jam menunggu." Connie bisa mendengar pergerakan buru-buru yang dibuat oleh Calum. Ya, yang ia telpon adalah Calum.

Me And Famous Boys #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang