Selingan
=====================================================
"Wajahmu pucat." Ujar Reece. Connie hanya tersenyum kecil, tidak berniat untuk menjawab.
"Kau sakit?" Tanya Blake. Connie menggeleng. Ia memang tidak sedang sakit. Tubuhnya sehat seperti biasa.
"Lalu, kenapa kau bisa pucat begitu?" Kali ini George yang bersuara.
Connie memang sedang ditemani New Hope Club di apartemennya di London. Ia sedang berusaha mengepak barang-barangnya yang akan ia bawa selama ia tinggal di San Jose nanti. Dan karena New Hope Club sedang libur, mereka menawarkan diri untuk membantu Connie.
Walaupun sebenarnya mereka tidak terlalu membantu. Bukan apa-apa, tapi Connie benar-benar melakukan semuanya sendiri, dan melarang ketiga laki-laki itu menolongnya. Jadilah Blake, George dan Reece berakhir di pinggir tempat tidur Connie, memandang gadis itu yang masih sibuk sendiri.
"Aku baik-baik saja. Mungkin akibat jet lag. Aku baru sampai semalam." Jawab Connie, tidak menoleh pada mereka sama sekali.
"Kau harusnya istirahat. Bukannya langsung mengepak. Kau masih tinggal di sini beberapa hari, kan?" Tanya Blake yang kini tengah berbaring di atas tempat tidur Connie.
"Aku hanya ingin memastikan kalau tidak ada barang-barangku yang akan tertinggal." Tukas Connie sembari memasukkan beberapa bukunya. Reece yang duduk tidak jauh dari gadis itu, beranjak dari tempatnya dan merebut buku-buku yang tengah disusun Connie.
"Istirahat, Connie. Kau lelah. Jangan salahkan kami kalau kau jatuh sakit dan dimarahi ketiga kakakmu itu." Tukasnya. Connie mendengus dan hendak membantah, tapi George dengan cepat memotong ucapannya.
"Kau tidak ingat kalau ketiga kakakmu itu sangat protektif? Yang ada, nanti kau tidak diperbolehkan untuk pindah dan dikurung di sini." Katanya. Dengan malas Connie menyetujui ucapan George. Benar, bisa batal semua rencananya kalau ia sakit.
"Lebih baik kau tidur sekarang. Kami akan tetap di sini kalau kau butuh sesuatu." Ujar Blake.
"Kalian yakin? Apa aku tidak menyusahkan?" Tanya Connie. Ia merasa tidak enak.
"Tidak sama sekali. Lagi pula kami memang sedang tidak ada kegiatan apapun." Jawab George. Connie mengangguk lalu beranjak dari tempatnya, sementara New Hope Club juga memutuskan untuk keluar dari kamar gadis itu dan berpindah ke ruang tengah.
"Selamat istirahat." Tukas Reece. Connie hanya tersenyum sebagai jawaban.
Blake dan George segera menghempaskan tubuh mereka di sofa sembari membuka ponsel dan laptop mereka. Sebenarnya mereka sedang dalam proses penulisan lagu untuk EP mereka. Dan mungkin, dengan berada di sekitar Connie bisa membuat mereka mendapat inspirasi. Aku tidak tahu kenapa mereka bisa berpikiran seperti itu.
"Kalian sudah tahu mau menulis lagu seperti apa?" Tanya George.
"Sudah ada kata-kata yang kucatat, bisa kalian lihat dulu apakah ini bagus atau tidak." Blake menyodorkan sebuah buku pada kedua temannya itu, membiarkan keduanya membacanya.
"Boleh kuganti beberapa kata?" Tanya George. Blake mengangguk mengiyakan.
"Kau sendiri sudah sampai mana progresnya? Kurasa lagu yang satu lagi sudah bisa dibuatkan melodinya." Kata Blake pada Reece. Reece yang sedang mengotak atik laptopnya hanya mengangguk.
"Kira-kira judul untuk lagu yang ini apa?" Tanya Blake.
"Yang mana?" Tanya Reece. Blake menyodorkan sebuah catatan pada Reece. Baru saja Reece hendak mengusulkan, pintu kamar Connie terbuka, bersamaan dengan gadis itu yang melangkah keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Famous Boys #2
FanfictionConnie Wilkinson, memutuskan untuk pindah jauh dari negara asalnya, Inggris, untuk mencari suasana baru. Setelah ditentang habis-habisan oleh ketiga kakaknya, yang menolak idenya untuk berkuliah di UCLA, ia akhirnya menyerah dan memilih berkuliah di...