Connie mengunyah popcorn yang ada di pangkuannya. Matanya serius menatap laptop Drew yang tengah menampilkan beberapa video yang sedang diedit oleh kakaknya itu. Setelah menghabiskan waktu 2 hari satu malam dengan Calum, Connie menghabiskan waktunya dengan Drew. Saudaranya itu berniat menginap di London selama beberapa hari sebelum kembali ke Ohio. Masalahnya dengan band sudah selesai yang menyebabkan band tersebut terpaksa berhenti. Kini Drew tengah membuat channel youtube bersama Levi.
"Kau benar-benar membuat video prank?" Tanya Connie. Drew hanya mengangguk. Matanya masih fokus pada laptop di hadapannya.
"Apa aku bisa mengajakmu mengobrol?" Tanya Connie lagi. Drew kembali mengangguk. Namun belum ada kata yang keluar dari bibirnya.
"Gadis itu siapa? Kau belum menjawab pertanyaanku." Drew menghela nafasnya. Kalau kali ini dia tidak menjawab lagi, Connie tidak akan berhenti.
"Namanya Noel." Jawab Drew. "A model?" Drew menggeleng.
"Sejak kapan kau berpacaran dengannya?" Connie bisa melihat mata Drew yang bergerak gelisah di depan layar laptopnya. "Cukup lama." Jawab Drew. Suaranya terdengar bergetar.
"Lebih lama dibanding dengan Amy?" Drew menggeleng. "Mungkin hanya beda satu minggu?"
TUGH!
Connie dengan kesal memukul kepala Drew dengan mangkok yang ada di pangkuannya. Tidak keras, tapi cukup menyakitkan.
"Apa-apaan kau?" Tanya Drew tidak terima. Connie melotot pada kakaknya. "Kau yang apa-apaan?"
"Ini bukan soal Amy yang sahabatku, tapi kau mendua, Drew!" Tukas Connie. "Apa Noel tahu kau punya kekasih sebelum bersamanya?" Drew menggeleng.
BUGH!
Kali ini bantal sofa yang menghantam wajah Drew. "Connie!" Pekik Drew kesal.
Dia menoleh dan mendapati Connie tengah melotot padanya. "Apa?! Itu bayaran untukmu yang berselingkuh!" Pekik Connie tidak kalah kesal.
Drew menghela nafasnya, berusaha sabar, "Princess, aku tahu Amy itu sahabatmu. But please, stay out of this."
"Drew Tilanus Wilkinson. Ini bukan soal Amy yang adalah sahabatku. Tapi apa yang kau lakukan itu buruk sekali. Kau bahkan tidak memutuskannya lebih dulu. Kau juga tidak menjelaskan apapun padanya." Jelas Connie. Drew terdiam.
Apa yang dia lakukan memang sangat salah. Tapi dia takut untuk mengakuinya. Amy adalah gadis yang bisa menarik perhatiannya hanya dalam satu kali bertemu. Tapi Noel? Gadis itu selalu ada di sekitarnya.
Connie menatap belakang kepala Drew, karena kakaknya itu kini hanya menatap kosong layar laptopnya. "Karma itu berlaku, Drew." Tukas Connie. Drew menghela nafasnya.
"Aku tahu. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku yang akan menanggungnya." Connie memutar matanya. "Iya, kalau kau yang mengalaminya. Bagaimana kalau karmamu jatuh padaku? Aku yang diselingkuhi. Kau tidak akan bisa berbuat apapun juga."
Drew tersentak. "Kau punya adik perempuan. Aku tentu bisa membayangkan apa yang dirasakan Amy karena aku pernah mengalaminya juga. Tapi kau kan tidak. Buktinya, kau mendua."
Connie beranjak dari sofa. Ia hendak meninggalkn apartemen Drew, namun sebelum benar-benar keluar, ia berkata. "Minta maaflah pada Amy. Kurasa kalau kau menjelaskannya, ia akan menerimanya."
Connie baru saja hendak membuka pintu, Drew tiba-tiba menghampirinya. "Bantu aku." Connie mendengus dan kembali ke sofa, diikuti Drew.
"Mau pakai ponselmu atau ponselku?" Drew menggeleng. "Tunggu dulu. Aku harus siapkan mental dulu." Connie memutar matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Famous Boys #2
FanfictionConnie Wilkinson, memutuskan untuk pindah jauh dari negara asalnya, Inggris, untuk mencari suasana baru. Setelah ditentang habis-habisan oleh ketiga kakaknya, yang menolak idenya untuk berkuliah di UCLA, ia akhirnya menyerah dan memilih berkuliah di...