"Jadi, kau dimana sekarang?" Suara Calum terdengar dari seberang.
"Aku di Madrid sekarang. Kami baru saja sampai semalam." Jawab Connie.
Mereka sedang melakukan facetime. Setelah mendapat kabar dari Levi dan New Hope Club soal keberadaan Connie, Calum langsung menghubungi gadis itu.
"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau ikut kakakmu?" Connie terkekeh.
"Drew yang memintanya. Lagi pula, kukira kau sudah tahu dari Luke." Connie mendengus. "Tapi sepertinya dia bahkan tidak ingat aku sama sekali."
Calum menyunggingkan senyum lembut. "Dia memikirkanmu, Connie. Tentu saja. Dia itu kakakmu."
"No. Dia terlalu sibuk dengan kekasihnya itu."
"Lalu, setelah ini kau akan kemana?" Connie yang sedang berada di kamarnya, membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Kami akan ke Milan malam ini. Lalu setelah itu kembali ke London." Calum mengangguk.
"Kau juga akan ikut ke London?" Connie menggeleng. "Niall sedang di LA. Dia minta aku mampir."
"Katanya tidak adil kalau liburanku hanya dihabiskan dengan Drew." "Lagi pula aku hanya punya waktu dua minggu." Calum mengangguk. Namun belum sempat dia menjawab, sebuah notifikasi masuk diponsel Connie.
"Ah ada pesan. Sebentar."
From: giant penguin
kudengar kau sedang liburTo: giant penguin
yupFrom: giant penguin
i miss you, come to LATo: giant penguin
3 hari lagi aku ke LAFrom: giant penguin
aku tidak sabarFrom: giant penguin
aku akan menjemputmuFrom: giant penguin
kapan kira-kira kau sampai?To: giant penguin
saturday, 4:50 pmFrom: giant penguin
notedFrom: giant penguin
aku akan menjemputmuTo: giant penguin
are you sure?Form: giant penguin
uh huh. promise.To: giant penguin
okay"Jadi, siapa yang mengirim pesan hingga aku terpaksa melihat layar hitam cukup lama?" Connie terkekeh.
"Luke." Kedua alis Calum terangkat. "Really? That's good."
"Uh huh." Connie memainkan kembali rambutnya. "Dia berjanji akan menjemputku nanti."
Kening Calum berkerut. "Kenapa wajahmu terlihat tidak yakin?"
"Kau tahu kan? Semenjak dia punya kekasih, semua janjinya padaku diingkari begitu saja." Kedua alis Calum terangkat. "Janji apa?"
Connie menggigit bibirnya. Pipinya memerah seketika. "Hanya janji anak kecil."
"Like what? Tidak meninggalkanmu sendirian? Menghubungimu tiap saat? Begitu?" Connie mengangguk.
"Aku juga memiliki janji seperti itu dengan Mali. Dan kami masih melakukannya. Walaupun kadang karena terlalu sibuk, kami kadang tidak sempat bertukar kabar." Jelas Calum.
"Itu bukan janji anak kecil. Itu janji saudara namanya." Connie terkekeh.
"Iya. Tapi tetap saja." "What? Menurutmu itu memalukan?" Connie mengedikkan bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Famous Boys #2
FanfictionConnie Wilkinson, memutuskan untuk pindah jauh dari negara asalnya, Inggris, untuk mencari suasana baru. Setelah ditentang habis-habisan oleh ketiga kakaknya, yang menolak idenya untuk berkuliah di UCLA, ia akhirnya menyerah dan memilih berkuliah di...