Connie dan Niall menarik koper mereka berdua keluar dari Bandara. Mereka baru saja sampai di Heathrow setelah penerbangan panjang dari Los Angeles. Sebenarnya Connie bisa saja kembali ke San Jose, tetapi ia ingin mengecek apartemennya terlebih dahulu setelah berberapa bulan ditinggal. Juga karena kebetulan Drew sedang ada di London, ia dan Niall berniat untuk menghabiskan waktu bersama di sana.
Niall menggandeng Connie di satu sisi dan menarik kopernya di sisi lain. Dia menuntun gadis itu menuju sebuah mobil besar yang terparkir tidak jauh dari pintu keluar. Dan Connie bisa tahu kalau itu mobil Drew. Mereka bertiga benar-benar akan menghabiskan waktu bersama.
Connie dan Niall memasuki mobil dalam diam. Begitu memastikan kedua saudara dan barang-barang mereka sudah masuk dan aman di dalam mobil, Drew langsung tancap gas menuju apartemen mereka. Niall dan Drew bertukar cerita sepanjang perjalanan. Sementara Connie sibuk berkirim pesan dengan Amy.
"Amy bilang kau tidak bisa dihubungi." Tukas Connie tiba-tiba. Membuat Drew dan Niall seketika terdiam.
"A-aku? Aku masih bisa dihubungi kok. Buktinya kita masih sering bertelpon dan berkirim pesan kan?" Connie dan Niall mengerutkan kening mereka. Keduanya pun sempat saling melirik, tapi tidak ada niatan dari mereka untuk bicara.
Drew kembali fokus menyetir, sementara Niall memilih untuk mengecek media sosialnya. Dan Connie yang hendak istirahat sejenak, terpaksa kembali terbangun saat ponselnya berdering. Connie tersenyum lebar begitu melihat siapa yang menghubunginya.
"Hey." Sapa Connie begitu teleponnya tersambung. "Hey darling. Kau sudah sampai di London?"
"Ya, dan kami sedang dalam perjalanan ke apartemen." Terdengar kekehan dari seberang. "Kau sekarang menyebutnya apartemen? Bukan flat lagi?"
"Hi hi. Kurasa aku sudah tertular virus Amerika."
"Baiklah. Kalau begitu, kujemput besok pukul 10?" Connie mengerutkan keningnya. "Besok? Kita mau kemana?"
"Jalan-jalan saja. Bukankah aku akan mengajakmu untuk pergi selepas kau sampai di London?" Connie mengangguk.
"Baiklah. Kutunggu besok." "See you later, darl." Dan telepon pun terputus.
"Calum?" Tanya Drew begitu mobil mereka memasuki kawasan parkir gedung apartemen. Connie menggeleng. "Your friend, Reece."
Kedua alis Niall mengerut. "Reece? Dia mau mengajakmu kemana besok?" Connie mengedikkan bahunya.
"Aku tidak tahu," "kita tidak punya agenda untuk besok kan?"
"Sebenarnya aku ingin mengajak kalian movie marathon besok." Ujar Drew. Mobil yang mereka tumpangi berhenti.
Ketiga saudara itu pun keluar dari mobil. Mengeluarkan barang-barang mereka dan secara beriringan memasuki gedung tempat mereka tinggal. Sepanjang langkah mereka diisi oleh obrolan mengenai rencana untuk menghabiskan waktu mereka selama 3 hari di London. Iya, hanya 3 hari karena Connie harus kembali ke San Jose untuk memulai semester baru.
"Aku akan berpesan pada Reece untuk tidak mengajakmu terlalu lama." Ujar Drew begitu mereka sampai di lantai 5, tempat mereka tinggal.
Connie mengedikkan bahunya. "Terserah kau saja." Katanya.
"Ya sudah. Kami istirahat dulu. Thank you for the ride, Chocolate." Drew mengangguk dan mereka bertiga memisahkan diri. Drew yang kembali ke kamarnya dan Connie serta Niall yang meneruskan langkah mereka ke koridor yang lain. Karena kebetulan apartemen mereka berhadapan.
"Kau yakin akan pergi dengan Reece besok?" Connie mengangguk. Namun ia mengerutkan keningnya begitu melihat ekspresi Niall. "Kenapa? Ada masalah?"
Niall mengedikkan bahunya. "Aku sedikit tidak suka kau harus pergi dengannya." Connie mengerjapkan matanya. "Karena?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Famous Boys #2
FanfictionConnie Wilkinson, memutuskan untuk pindah jauh dari negara asalnya, Inggris, untuk mencari suasana baru. Setelah ditentang habis-habisan oleh ketiga kakaknya, yang menolak idenya untuk berkuliah di UCLA, ia akhirnya menyerah dan memilih berkuliah di...