AKU CEPETIN ALURNYA KARENA MAU LONCAT KE EPISODE SPESIAL
=========================================================Natal dan tahun baru Connie dilewati begitu saja tanpa kesan yang berlebihan. Gadis itu menghabiskan libur natal singkatnya di Ohio dengan keluarga asuh Drew, keluarga Dirksen, dan menghabiskan tahun barunya di asrama, berkutat dengan tugas. Sebenarnya bisa saja ia kembali ke London mengingat libur tahun baru dan natal sangat panjang*, tapi ia memilih menetap di asrama. Amy sendiri tidak lagi muncul hingga semester baru dimulai. Dan kemunculan gadis itu membuat Connie bingung setengah mati.
Amy bertingkah seakan Connie tidak ada di sana. Jangankan mengobrol seperti biasanya, bertegur sapa pun tidak mereka lakukan. Connie sudah mencoba untuk setidaknya sekedar mengucapkan selamat pagi atau selamat malam, namun Amy mengabaikannya. Connie ingin sekali mengobrol dengan sahabatnya itu, tapi sulit sekali. Amy benar-benar seperti menghindarinya.
Hingga sekarang memasuki bulan Februari. Tidak terasa sudah hampir setengah tahun Connie tinggal di sana. Connie sudah memiliki cukup banyak teman, selain Erick dan Joel tentu saja. Connie juga masih sesekali bertegur sapa dengan Sabrina, meski ia berusaha untuk meminimalkan pertemuan mereka. Connie masih takut dengan keberadaan Sabrina. Kevin masih sesekali bertemu dengan Connie saat laki-laki itu mengantar teman dekatnya ke kelas musik.
Dan Edward? Laki-laki menyebalkan itu masih membuntuti Connie kemanapun begitu dia punya kesempatan. Connie sendiri memilih mengabaikan laki-laki itu. Ia mengingatkan dirinya kalau Connie yang ada di sana sekarang adalah Connie yang baru. Bukan lagi Connie yang bodoh termakan rayuan Edward. Bukan lagi Connie yang selalu ketakutan bertemu dengan Edward.
Connie menyusuri koridor kembali ke kamar asramanya, ia baru saja selesai dengan kelas terakhirnya, saat ia tidak sengaja bertemu Amy. "Hey, Am... kau..." Namun gadis itu melewati Connie begitu saja. Seakan tidak melihat Connie ada di sana.
Hati Connie mencelos, ia menoleh cepat pada Amy, hendak mengejar gadis itu. Tapi Amy sudah menghilang. Connie ingat dengan jelas gadis itu berpakaian minim dan glamor. Apa Amy akan pergi ke salah satu frat party yang diadakan salah satu temannya?
"Oh, Amy... kau sudah mendapat teman-teman baru rupanya." Gumam Connie. Ada rasa kecewa yang menjalar di benak Connie, juga rasa khawatir.
Connie menarik nafasnya dalam dan memutuskan untuk melanjutkan langkahnya. Biarlah Amy bersama teman-teman barunya. Connie tidak ingin mengganggu. Mungkin waktu mereka untuk berteman sudah habis. Sudah saatnya mereka menjadi dewasa dan menjalani hidup masing-masing.
Connie melempar tasnya ke atas meja belajarnya dan melempar dirinya ke atas tempat tidur. Ia ingin menangis, tapi untuk apa?
Ponsel gadis itu berdering. Dengan cepat Connie mengambil ponselnya dan menjawab panggilan itu tanpa melihat namanya. Karena dering yang ia pasang adalah dering khusus.
"Calum." Connie yakin suaranya terdengar aneh sekarang.
"Love? Ada apa?" Connie tidak menjawab. Ia justru malah terisak dan membuat Calum panik.
"Love, hei. Ada apa? Apa sesuatu terjadi? Kau baik-baik saja?" Connie berdeham, menetralkan kembali suaranya. "Aku..."
Connie ingin mengatakan kalau ia baik-baik saja. Tapi itu bohong besar, Calum sudah mendengarnya terisak. "Amy mengabaikanku, Calum."
Connie tidak mendengar jawaban dari seberang, Calum pasti memilih diam dan menunggunya untuk bercerita. Connie pun menceritakan apa yang terjadi. Sejak gadis itu tidak sengaja memergoki Amy yang hendak menangis sembari menatap ponselnya beberapa waktu lalu, sampai saat gadis itu melewatinya begitu saja di koridor. Calum mendengarkannya dengan seksama. Tidak sekali pun menginterupsi gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Famous Boys #2
FanfictionConnie Wilkinson, memutuskan untuk pindah jauh dari negara asalnya, Inggris, untuk mencari suasana baru. Setelah ditentang habis-habisan oleh ketiga kakaknya, yang menolak idenya untuk berkuliah di UCLA, ia akhirnya menyerah dan memilih berkuliah di...