Meet Old Friend

14.1K 325 3
                                    

Hey! I'm back!

Maaf ya komen ga ada yang dibales, wattpad aku error mulu sih jadi gabisa bales deh

Happy Reading

****

Sasya terbangun dengan tubuh kedinginan. Dia terbangun tengah malam, akhirnya Sasya pergi ke dapur untuk membuat teh hangat.

Setelah membuat teh hangat, dia duduk di meja makan sambil meminum teh itu. Sasya sendiri tidak tahu apa yang ingin dia perbuat ditengah malam yang sunyi ini. Dia hanya melamun sendiri diruang makan.

Sasya masih kepirikiran dengan sikap David yang tadi. Akhirnya yang dilakukan Sasya hanya menangis merenungkan bagaimana nasibnya nanti. Dia sudah terlanjur jatuh cinta dengan David, tapi David malah membencinya, entah karena apa..

Meski David membenci Sasya, tapi Sasya tidak akan pernah menyerah untuk masuk ke dalam hidup David, walaupun dia juga harus menghilangkan rasa cintanya kepada David.

****

David terbangun saat matahari menyeruak masuk lewat celah-celah jendela yang tertutup gorden, kepalanya begitu pusing mungkin karena pengaruh alkoholnya belum hilang.

Tiba-tiba sekelebat bayangan tadi malam muncul dibenak David. Dia telah membentak Sasya, dia telah mencaci maki dan berlaku kasar kepada Sasya.

"Ya tuhan.. Apa yang aku lakuin?" Gumam David shock.

David buru-buru keluar kamar. Dengan muka bantalnya, dia berlari menuju ruang tamu. Tapi, Sasya sudah tidak ada disana.

David langsung panik, bagaimana kalau Sasya kabur? Bukannya dia jatuh cinta sama Sasya, tapi dia panik karena tanggung jawabnya kepada Fillia.

Saat David menghampiri ruang makan, David hanya bernafas lega. Dia melihat Sasya yang tertidur dikursi dengan kepala dan tangan diatas meja.

Akhirnya David balik ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Dia harus bersiap untuk kerja, walaupun ini hari sabtu.

Sebenarnya hari sabtu itu libur, tapi David memilih untuk kerja karena ingin menghindar dari Sasya.

Dia merasa bersalah telah berbuat seperti itu kepada Sasya, tapi mau bagaimana lagi tentu saja gengsinya lebih besar daripada rasa bersalahnya.

****

Sasya terbangun saat mendengar bunyi sesuatu yang terjatuh.

BUGG!

"Ada apaan sih?" Gumam Sasya lalu berjalan menghampiri asal bunyi tersebut.

Bunyi itu berasal dari kamar Sunny. Saat Sasya membuka pintu kamar Sunny, terlihatlah Sunny yang sedang menungging dilantai dengan mata tertutup dan kening tercium lantai.

'Haha ya tuhan dia jatuh dari tempat tidur, tapi tidurnya masih nyenyak' Batin Sasya, dia ingin sekali tertawa tapi diurungkan niatnya karena melihat Sunny yang mulai membuka matanya.

"Lohh kok aku bisa ada dilantai? Aunty ngapain disini?!" Pekik Sunny kaget.

'Dia gak sadar kalau tadi dia jatuh.. Bego banget *ups' Batin Sasya.

"Kamu tadi jatuh, aku kira tadi bunyi apaan yang jatuh, ternyata kamu" Jelas Sasya tersenyum simpul.

"Kok aku nggak ngerasa sakit? Kok aku gak bangun pas jatuh?" Ujar Sunny bingung.

'Ya karna kamu kebo! Udah jatuh masih aja tidur' ingin sekali Sasya berkata seperti itu, tapi pasti Sunny akan langsung meledak.

"Kamu jatuh belum lama kok, sudahlah sana kamu mandi habis ini makan" Ujar Sasya sambil berjalan keluar kamar Sunny dan berjalan menuju dapur untuk membuat makanan.

The Power Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang