Aku merasa tidak enak badan sejak tadi. Aku merasakan pusing dan mual, kurasa aku kurang tidur dan masuk angin karena telat makan. Aku pernah merasakan ini semua dan pasti aku akan merasa lebih baik jika sudah sarapan.
Tapi, sedari tadi aku menyantap makananku dengan David, Sunny, dan Kevin, aku merasa mualku malah bertambah parah. Sehingga aku terpaksa harus bangkit dari tempat dudukku dan berjalan menuju kamar mandi dengan perlahan agar tidak ada yang curiga.
Aku tidak boleh membuat David curiga. Dan yang terpenting David tidak mengetahui kalau aku sedang tidak sehat sekarang, hal itu bisa merepotkannya dan aku tidak mau David semakin merasa terganggu denganku.
Sesampainya di dalam kamar mandi, aku langsung menutup pintu kamar mandi tanpa suara agar tidak terkesan terburu-buru padahal aku sudah tidak tahan menahan rasa mual ini.
Aku langsung menumpahkan isi perutku di dalam closet. Aku duduk dan menompang tubuhku pada dinding, badanku terkulai lemas.
Aku tidak bisa berlama-lama ditoilet, David pasti akan curiga jika aku terlalu lama. Maka dari itu aku bangkit dan menekan tombol yang berada dipunggung closet lalu membilas mulut dan wajahku di wastafel.
Aku bercermin dan melihat diriku yang terlihat mengerikan disana. Wajahku pucat, mataku sembab karena habis menangis dalam diam semalam, dan kantung mata terlihat sangat tebal dibawah mataku.
Aku sudah tidak peduli dengan penampilanku, yang harus aku lakukan sekarang adalah keluar dari kamar mandi ini menghindari David sampai ia berangkat ke kantor. Aku membuka pintu kamar mandi dan melangkah, namun aku menabrak dada yang bidang.
Aku mendongak dan menyadari kalau orang itu adalah David. Dengan segera aku menundukkan kepala untuk menghindari tatapannya yang tajam.
"Kenapa lama sekali?" Tanya David dengan suara berat seperti menahan marah dan aku menangkap ada nada khawatir dalam suaranya. Aku masih merasakan kalau David sedang menatapku.
Kenapa David mengkhawatirkanku seperti ini? Padahal aku kan hanya ke kamar mandi. Dan wajarlah kalau aku lama, bisa saja aku poop atau mandi atau apa.
"Aku buang air besar tadi," dustaku tak berani menatapnya, aku tidak mau jatuh di kedalaman mata birunya yang indah dan menawan.
"Aku mau berangkat kerja, nanti kamu anterin Sunny ke sekolah ya," ujar David lalu pergi begitu saja, aku menatap kepergian David dengan sedih. Dia tidak menciumku lagi seperti biasanya, jadi.. Benarkah dia dan Camelia?
Setelah mengantar Sunny ke sekolahannya bersama dengan Kevin, aku segera masuk ke kamar dan merebahkan tubuhku di tempat tidur.
Badanku terasa lemas, akhirnya aku tertidur. Aku yakin setelah tidur nanti badanku pasti akan lebih segar dan bertenanga.
*****
Hari sudah sore dan sekarang adalah waktunya David pulang, namun ia malas untuk pulang karena dia merasa hubungannya dengan Sasya sedang merenggang dan ia tahu apa penyebabnya.
Penyebabnya adalah dirinya sendiri, dia tahu apa yang harus dia lakukan untuk memperbaiki hubungannya. Ya, meminta maaf adalah hal yang harus ia lakukan. Namun ia memiliki gengsi yang tinggi.
"Dave, kamu gak pulang?" Ujar Camelia yang baru saja masuk ke dalam ruangan David. Sepertinya dia sudah siap untuk pulang.
"Gak."
Camelia berjalan menghampiri meja yang berada didepan David, duduk disana dan mendengus "seperti biasanya," komentar Camelia.
David hanya diam tidak menggubris komentar Camelia, dia tahu ujung-ujungnya pasti Camelia akan memaksa dirinya untuk mengantar Camelia pulang dengan alasan ini sudah malam dan wanita tidak baik berjalan sendiri di malam hari. Padahal sekarang belum terlalu malam, masih jam 6.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power Of Love
RomanceOrang bilang cinta datang karena terbiasa, aku percaya itu dan aku mengalaminya. Tapi bagaimana kalau yang aku alami sekarang adalah cinta bertepuk sebelah tangan? Dibenci banyak orang bukanlah kemauan semua orang. Tapi itu terjadi padaku. Dan menci...