Holiday

11.4K 317 3
                                        

Sasya sedang packing untuk liburan besok, tak terasa akhirnya sekarang adalah hari liburannya ke Bali.

Dia duduk dipinggir tempat tidur dan merapihkan pakaian yang ada dikopernya.

"Aunty, nanti kita renang kan disana?" Tanya Kevin yang sedang berdiri diambang pintu dikamarnya.

"Uhmm.. Mungkin" Kata Sasya ragu, kalau berenang berarti dia harus menggunakan bikininya bukan? Dulu, dia tidak masalah jika mengenakan bikini ditempat umum, namun sekarang Sasya merasa risih jika mengenakannya lagi ditempat umum, dia sudah lama tidak berenang ditempat umum.

"Kok mungkin?" Tanya Kevin heran dan sedih juga dengan jawaban Sasya.

"Aku, aku, pakaian renangku hilang kurasa" Kata Sasya berbohong.

"Hilang? Yaudah kita beli aja sekarang" Kata Kevin antusias, Sasya ingin berbohong lagi tapi dia tidak tega melihat Kevin kecewa.

"Ga perlu, aku akan mencarinya dilemari, kamu tunggu aja" Kata Sasya dan Kevin segera menganggukan kepala. Sasya beranjak dari pinggir tempat tidur menghampiri lemari.

"Akhirnya ketemu" Seru Sasya setelah mencari-cari di tumpukan paling bawah.

"Tapi, Kev, aku tidak nyaman menggunakan pakaian ini" Kata Sasya sambil melihat bikini berwarna merah yang dipegangnya.

"Tenang aja, kita berenang dipantai yang sepi kok" Kata David yang tiba-tiba saja masuk ke kamar.

"Maksud kamu? Kamu nyewa pantai?" Tanya Sasya tidak percaya.

"Yah, kira-kira seperti itulah" Kata David lalu duduk dipinggiran tempat tidur.

"Papa, handphone Sunny hilang!" Teriak Sunny saat berada dikamar.

"Kenapa bisa hilang?" Tanya David dengan bosan. Dia sudah hafal dengan sikap Sunny yang teledor.

"Gatau, beliin yang baru, pa" Rengek Sunny dengan manja.

"Kamu tuh ya, seneng banget ngilangin barang, abis itu minta. Lagian kamu masih ada iPhone kan? Kali ini papa gamau beliin kamu handphone lagi, kamu nabung aja dari uang jajan kamu" Kata David kesal, dia tidak suka dengan sikap anaknya yang dengan enteng meletakan barang-barangnya dimana-mana.

"What? No! You have much money, so just buy it, please" Pinta Sunny, dia tidak terima disuruh beli menggunakan uang jajannya.

"Ya tapi kamu selalu ngilangin barang, lalu minta baru sama papa, nyari uang itu susah. Lagipula kamu juga masih punya handphone lain kan? So, jangan menghambur-hamburkan uang seperti itu" Kata-kata David tidak juga membuat Sunny berhenti merajuk.

"Tapi, pa, iPhone itu keluaran yang lama, ga jaman sekarang" David hanya memutar kedua bola matanya.

"Ya terus? Kamu ga bisa pamer gitu sama temen-temen kamu kalau pake iPhone yang lama? Papa ga suka ya sama sikap kamu yang suka pamer gini, udah pake aja yang ada" Kata David dan Sunny langsung mengerucutkan bibirnya.

*****

"Aunty, ayo papa udah nungguin" Kata Kevin sambil berjalan menuruni tangga diikuti Sasya dibelakangnya.

"Iya, ini juga lagi jalan" Jawab Sasya santai.

Setelah Kevin dan Sunny masuk ke dalam mobil, David segera menjalankan mobilnya menuju bandara.

Setelah turun dari mobil, mereka segera masuk ke dalam pesawat. Sasya duduk bersama David, sedangkan dibelakang mereka Kevin duduk bersama Sunny.

*****

"Akhirnya sampai juga" Kata Sasya dan langsung tidur di tempat tidur. Mereka sudah sampai di hotel pada sore hari menjelang malam. Hotel ini memang VIP, fasilitasnya yang mahal dan serba mewah, juga balkon yang langsung menghadap ke pantai. Sungguh pemandangan yang benar-benar indah. Sasya ingin sekali menyaksikan sunset yang sedang berlangsung, namun malas benar-benar menguasai dirinya sekarang.

"Papa, I'm jetlag" Kata Kevin berjalan sempoyongan menuju kamarnya dengan Sunny, disana terdapat dua single bed. Kevin memang sedang tidak enak badan tadi malam, jadilah seperti itu.

David menghampiri Kevin yang sedang berbaring di tempat tidurnya, ia segera memijat pelipis Kevin.

"Masih pusing?" Tanya David sambil memijat pelipis Kevin.

"Masih tapi hanya sedikit, aku mau berenang" Kata Kevin dengan antusiasnya.

"No! Hari ini kamu harus istirahat full, papa ga mau kamu sakit" Perintah David tidak terbantahkan.

"Tapi, aku ingin berenang bersama Aunty Sasya" Kata Kevin kesal lalu bangkit dari tempat tidur.

"Kevin! kita baru aja sampai, aunty Sasya juga pasti lelah, kasian aunty Sasya" Kata David mencoba sabar, walaupun tadi dia sempat meninggikan nada suaranya.

"Huh, yaudahlah" Kata Kevin pasrah.

*****

"Kevin dan Sunny udah tidur?" David hanya mengangguk dan berlalu ke kamar mandi begitu saja. Sasya lagi-lagi merasa tidak dipedulikan, Sasya menghembuskan nafas lelah, ia melangkah naik ke tempat tidur. Dia sudah lelah dengan semua ini.

Saat David keluar dari kamar mandi, ia melihat Sasya yang tidur memunggunginya. Mungkin dia kelelahan, pikir David.

*****

"Aunty, papa! Wake up! Hurry!" Teriak Kevin dan Sunny yang langsung melompat ke tempat tidur, menindih Sasya dan David.

"Kev, kamu apa-apaan sih" Gerutu David karena tidurnya yang terganggu.

"Ayo kita berenang" Kata Kevin dengan antusiasnya dibarengi anggukannya Sunny. Sasya yang melihat itu pun segera bangkit dan duduk ditempat tidur.

"Masih pagi, papa mau tidur dulu" kata David sambil menutup kepalanya dengan bantal. Kevin dan Sunny langsung mengerucutkan bibirnya kecewa.

"Yaudah kita aja yuk, tapi aunty ga mau berenang sekarang. Kita lari pagi aja?" Kevin dan Sunny langsung mengangguk antusias dengan ajakan Sasya.

"Yaudah aunty ke kamar mandi dulu" Kata Sasya lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, menggosok gigi dan berganti baju.

*****

"Aunty ayo ke pantai" Kata Kevin dengan girang.

"Sasya!" Panggil seseorang, sontak Sasya menengok dan melihat David yang sedang berlari menghampiri Sasya, Kevin, dan Sunny.

"So, pada mau kemana lagi?" Tanya David saat sudah tiba dihadapan Sasya.

"Dave, ya tuhan kita bertemu lagi disini, ternyata kita jodoh ya" Ujar seorang perempuan yang tak lain adalah CAMELIA.

*****

Maaf yups update nya telat, sumpah deh senin tuh udah  aku update tapi pas aku check draf nya ga ada jadi bikin lagi deh..

Maaf yaaa :(

Ditunggu next chap yaa, jangan lupa vote, kritik, dan saran.

The Power Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang