When You Believe 10

836 77 7
                                    

Update lagi nih 😊
Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini ya 😙

Ranveer melajukan mobil sedan dari lebel Bmw dengan kecepatan sedang, ishani duduk dengan tingkat kecemasan yg luar biasa setiap kali masuk kedalam mobil ranveer, mobil yg harusnya membuatnya nyaman karna kursi berwana coklat itu begitu empuk dan menggoda untuk di duduki, tak bisa di rasakan sepenuhnya oleh ishani mengingat harga mobil tersebut sangat wah.

Ishani diam menatap jalan menerawang kembali ingatkannya yg sedikit kabur, jika pertemuan pertamanya dengan ranveer malam itu ranveer menggunakan mobil sport keluaran ferarri dan hari itu saat bertemu klien ranveer menggunakan mobil dari lamborgini dan hari ini mobil sedan hitam bwm individual760li kenapa ishani tau karna james teman kampusnya juga mempunyai mobil ini.

Tapi bukan itu yg ishani fikirkan tapi bagaimana bisa ranveer memakai mobil yg berbeda si setiap harinya? Serius dia kaya? Tapi jika kaya saja itu tidak sebanding.
Ah sudahlah mungkin bosnya memang sangat kaya, fikir ishani final karna tak ingin pusing.

Bmw hitam itu berhenti disebuah parkiran bawah tanah sebuah pusat perbelanjaan di jakarta.
"Kenapa kita disini sir?"
"Menurutmu?"
"Bertemu klien?"
"Tentu saja"
"Tapi kenapa di sini"
"Hm.. apa harusnya aku jelaskan serinci mungkin padamu shan"
"Eh tidak sir.. maaf"

Ranveer berjalan lebih dulu di susul ishani yg berbeda satu langkah darinya. Ranveer mengambil ponselnya di saku.
"Ya van giaman?"

"oh begitu oke"

Ranveer kembali nemaruh ponselnya di saku celannaya,

"Kita akan bertemu klient di resto lantai 3 setengah jam lagi, karna istri klien sedang berbelanja"
Ishani tak berniat menjawab hanya mengangguk patuh semabari terus mengikuti langkah ranveer di depannya.

Tiba-tiba langkah ishani terhenti saat dirinya melihat surga anak muda di hadapannya. Ranveer yg menyadari tak di ikuti ishani menghentikan langkahnya mencari sosok ishani yg terlihat berbinar melihat area timezone, ranveer menghela nafaa berat malangkah menghampiri ishani.
"Ada apa?"
"Meetingnya setengah jam lagikan sir" ucap ishani bersemangat
"Ya"
"Boleh saya pergi kesana dulu saya ingin main game sebenatar boleh ya sir"
"Bol.."
"Thank you sir haha"
Ranveer kembali mengehela saat ucapannya di potong begitu saja oleh ishani.

Ishani sudah menukarkan uangnya dengan card game yg sudah di isi pulsa, dan mulai bersenang-senang.
Ranveer yg melihat tingkah ishani yg heboh sendiri hanya bisa menggelang tak paham.

Ranveer masih menunggu ishani selesai dengan gamenya bahkan capuccino miliknya sudah hampir habis untuk menunggu gadis itu, hanya tersisa 10 menit lagi jika tetap di biarkan ishani akan membuatnya telat bertemu klien, tidak ada pilihan lain selain ranveer juga ikut memasuki area tersebut, agak menggelikan dimana pria dewasa dengan jas hitam mealngkahkan kakinya di area ter.. ter.. sudahlah.

Ishani memasukan bola basket terakhirnya di ring dan.. masuk..
"Yee..... masuk" jeritnya girang melompat kesana kemari bersenandung tak karuan membuat ranveer membulatkan kedua matanya tak percaya jika ishani gadis yg begitu mudah senang.

Ishani masih heboh sendiri dengan kemenangannya memasukan semua bola dalam ring hingga tanpa ia sadari kini tengah memeluk ranveer dengan erat mengajak ranveer ikut berputar mengikuti irama tubuhnya.

"Hmm" dehem ranveer cukup keras dan cukup untuk membuat kesadaran ishani kembali
"Ops.. sorry sir"
"Em.. kita harus cepat"
Ucap ranveer sedikit terbata-bata. Setelah menukarkan kupon ishani berhasil mendapatkan boneka beruang berukuran sedang, merka pun melanjutkan langkahnya menuju tempat klien, meski sepanjang kaki melangkah mereka saling diam karna rasa canggung ranveer dan ishani berusaha untuk menutupinya dan sibuk dalam fikiran masing-masing.

When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang