When You Believe 45

842 83 14
                                    

Ranveer dan ishani sudah duduk nyaman di kursi meja makan.
Mereka menikmati sarapan pagi ala-ala orang barat yakni roti, sebenarnya ishani juga ranveer tetap ingin memakan makanan indonesia.

Tapi hari ini ishani bangun terlalu siang tak sempat memasak.
"Maaf ya veer" keluh ishani lagi untuk kesekian kali.
"Honey, sudahlah aku tau kamu pasti kecapean"
Ishani hanya mengangguk saja.

Beberapa menit kemudian ranveer dan ishani usai makan. Ishani mengambilkan tas juga jas milil ranveer di kursi.

"Ini tasnya, hati-hati di jalan hari ini hari pertama kamu kerja di perusahaan jadilah kesan yg baik untuk karyawan" nasehat ishani sembari membereskan dasi suamninya itu.

Ranveer tersenyum mencium kening istrinya lembut.
"Tentu saja sayang, sungguh kamu tidak ingin ikut?"
"Hmm tidak aku akan datang setelah kamu bekerja beberapa hari saja"

Ranveer kembali tersenyum melembut. Kembali mencium kedua pipi ishani.
"Jaga dirimu di rumah"

Setelah itu mereka berjalan menuju pintu, ranveer melanjutkan melangkah menuju mobilnya, ishani berdiri si depan pintu menunggu mobil ranveer hingga tak lagi nampak.

"Sekarang apa yg akan kau lakukan shan?" Ucap ishani pada dirinya sendiri.

Ranveer menghantikan mesin mobilnya di depan sebuah gedung pencakar langit.

Karyawan dan karyawati sudah menyambutnya dengan senyum ramah hangat dan ada juga yg memuja.

Pertama yovan berdehem untuk mengentikan tepuk tangan dari karyawan yg menyambut ranveer dengan antusias.
"Good morning all.. pagi ini seperti yg di jadwal kemarin kita telah kedatangan direktur utama Wirathmadja Vaghela Corp cabang California, dan perlu di ingatkan jika perusahaan ini adalah cabang di indonesia, untuk perkenalan silahlakan sir.." ucap yovan.

Ranveer tersenyum singkat,
"Saya Ranveer Wirathmadja Vaghela, kalian bisa memanggil saya RV" setelah pekenalan dan beberapa pembicaraan formal lain.

Mereka kembali pada aktivitas pekerjaan, ranveer pun begitu. Pria itu kini menuji lift untuk sampai di ruangannya di lantai 20. Baru saja yovan akan menekan tombol seorang gadis berlari menuju yg sama.

"Tolong jangan di tutup" teriaknya keras. Ranveer yg sibuk dengan ponselnya sampai harus menoleh sumber suara tersebut.

"Ranveer" ucapnya kaget.
Ranveer menyiritkan kening, gadis di samping yovan terlihat begitu senang saat melihat ranveer.
"Ah maaf pak, saya terlambat. Apa pak direktur sudah datang? Pasti sudah ya, aduh bagaimana ini pasti beliau marah besarkan ya?" Ucap gadis itu lagi mengajak yovan bicara.

"Lebih tepatnya saat ini kamu sedang bertemu dengan pak Direktur yg kamu maksud Di" ucap yovan santai.

Diana setidaknya itu yg tertulis pada nametag bajunya, gadis membulatkan matanya sempurana melirik ranveer ragu.

Ranveer yg berdiri di belakang mereka hanya diam enggan untuk ikut campur. Ranveer ingat diana yg sama yg di temuinya di mall dengan ishani.

 Ranveer ingat diana yg sama yg di temuinya di mall dengan ishani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang