When You Believe 58

737 75 12
                                    

"iya veer, ini juga jalannya pelan--, ish.. ngga usah lebay deh lagian aku bosen di rumah. Jaramg jugakan aku keluar toh--".

"ishani" seru seseorang menghentikan percakapan ishani dan ranveer. Ishani tersenyum seraya melambaikan tangan pada sosok yg baru saja berseru memanggil namanya.
"nih udah ketemu, aku tutup ya telfonnya". ucap ishani kemudian berjalan menghampiri ibu mertuanya.

"duh kamu tuh bandel ya, padahal mama kan udah bioang ngga usah di jemput kebandara" grutu Ny. Vaghela mengomeli menantu kesayangannya.
"ngga papa ma, shani juga bosen di rumah jadi mending kesinikan" . Ny. Vaghela hanya menggelengkan kepala pasrah.

"ma, sini biar ishani aja yg bawa kopernya" tawar ishani dengan senyum merekah. Ny. vaghela langsung menolak dengan tegas tawaran ishani.
"No.. biar mama aja toh bentar lagi sampe depan ko. inge loh shani kamu boleh terlalu cape".

Ishani memanyunkan bibirnya seolah merajuk, beberapa detik kemudian kembali tersenyum dan begelayutan pada lengan mertuanya. manja bukan?.

Saat ini kehamilan ishani sudah genap berusia lima bulan dan perutnya semakin jelas menonjol di tubuh mungilnya. Terkadang orang-orang di sekitar ishani merasa kasihan melihat ishani membawa tubuhnya kesana kemari dengan santainya.

Dan seiring bertambah umur kehamilan ishani semakin manja dan aktif pula kelakuannya, ranveer selalu khawatir di buatnya.

Meski begitu ishani malah bersyukur jika dirinya tidak terlalu mengidam hal-hal aneh yg mengharuskan ranveer kerepotan. "anakku memang paling mengerti" begitulah kiranya ishani memuji anak dalam kandungannya.

Ishani dan Ny. Vaghela mulai meninggalkan bandara mengendari mobil bersama supir.
"kamu bener ngga mau usg? ngga penasaran gitu anaknya perempuan atau laki-laki" Ny. Vaghela kembali bicara.

"Ngga mah, kata dokternya anaknya sehat ko itu udah cukup buat ishan, hehe sisanya biar jadi kejutan nanti deh". girang ishani.
lagi Ny. vaghela hanya menggeleng.

"kamu tuh aneh-aneh aja maunya, dulu waktu pertama kehamilan rencananya mau kasih mama suprise anaknya udah lahir aja sekarang bilangnya ngga mau USG biar suprise juga. Kalo aja hari itu mama ngga nelfon bi imah nanyain kabar. mungkin rencana awal kamu berhasil ya". Ledek Ny.vaghela setengah kesal.

"hehe bukan gitu mah, itu mah cuma bercanda, pulang dari paris di pesawat aku sama ranveer tuh sebenernya sepakat usia kehamilan tiga bulan ke indonesia buat kasih kabar kehamilan ishani. kan lumayan tuh perur ishani udah mulai timbul juga".
"tapi gagal karna kalian pulang kerumah mama sama papa udah di ruang tamu gitu". sela Ny. vaghela bersemangat keduanya tertawa mengingat kejadian tempo lalu.

Mobil sedan warna hitam mengkilat berhenti didepan halaman rumah ranveer dan ishani. Ny.vaghela dan ishani pun disambut hangat oleh bi imah selaku art di rumahnya.

"selamat datang nyonya" sapa bi imah pada majikan lamanya di indonesia. kedua ibu-ibu itu pun berpelukan layaknya teletubis dalam acara tv anak-anak jaman dulu.

"gimana kabarnya bi? sehat".
"sehat nyonya orang disini udah kaya rumah kedua ko,jadi amanlah".canda bi imah.
Oke mulai hari ini hingga satu bulan mendatang akan ada banyak percakapan ibu-ibu arisan di rumah.

Oke mulai hari ini hingga satu bulan mendatang akan ada banyak percakapan ibu-ibu arisan di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang