When You Believe 49

935 96 20
                                    

Sebelum membaca silahkan cek lebih dulu di menit keberapa anda membaca ini?😊
Sudah?
Selamat membaca silahkan cek kembali nanti di menit berapa anda membaca part ini hingga selesai 😆 jawab di komentar 😁
.
.
.
21:15 Los Angeles International Airport.

Ranveer menarik koper berjalan keluar mendampingi ishani yg berada di sampingnya.

Mereka baru saja tiba di setelah menempuh perjalanan cukup melelahkan, ishani bahkan sudah menmbuat agenda sesampainya di rumah di akan tidur dengan nyenyak di kasur.

"Veer ayo, aku sangat lelah" ajak ishani mengambil lengan ranveer memasuki mobil.

Ranveer tersenyum mengangguk, ranveer duduk di belakang bersama ishani sedangkan yg mengemudikan tentu saja yovan siapa lagi orang kepercayaan ranveer.

Yovan mentap spion di atas kepalanya dan dapat melihat ishani yg tengah menyadar di bahu ranveer dalam mata terpejam juga ranveer yg tak henti-hentinya mengelus rambut ishani.

Ranveer melirik yovan dengan sorot mata mengancam, yovan tersenyum kecil mengatur spion tersebut agar tak melihat ranveer dan ishani, konyol memang jika melihat pasangan di belakang.

Mesin mobil yg di kendarai yovan sudah mati yovan baru saja akan bicara pada ranveer tai ranveer sudah melarangnya lebih dulu.

Karna saat ini ishani sudah terlalelap dalam mimpinya.
Yovan berlari membukaan pintu untuk ranveer dan ishani keluar.

Tanpa mengatakan apa pun ranveer membawa ishani memasuki rumah menuju kamar mereka di lantai dua.

Ranveer merebahkan tubuh ishani di kasur menutupnya dengan selimut, ranveer tersenyum memgelus pucuk kepala ishani mengecupnya lembut beberapa saat.

Ranveer melirik pintu dan dapat melihat yovan sudah menunggunya dengan koper di tangannya.

Ranveer beranjak untuk menemui ranveer.
"Kau bisa kembali ke kantor sekarang" ucap ranveer mengambil alih koper di tangan yovan.

"Apa anda akan pergi bekerja besok tuan?" Tanya yovan sopan.
Ranveer menatap ishani di luar pintu.
"Aku akan lihat nanti"

Yovan melepaskan nafas panjang.
"Maaf tuan tapi anda mungkin perlu mendengar informasi ini"
Ranveer menatap yovan.

"Tunggulah di ruang kerja aku akan menaruh koper ini lebih dulu" ucap ranveer meninggalkan yovan.

Setelah ranveer kembali memasuki kamar, yovan baru saja pergi menuju ruang kerja ranveer di lantai bawah. Pembicaraan pekerjaan memang harus di bicarakan pada tempatnya.

Beberapa menit kemudian ranveer memasuki ruang kerja mendapati yovan sudah duduk di kursi depan mejanya.

"Apa informasi yg kau dapatkan van" tanya ranveer to the point.
Yovan memberi jarak pada pembicaraannya.

"Mr. Argastra memanipulasi dokumen keuangan, dalam file yg di buat olehnya sangat bebeda dengan yg saya salin beberapa tahun belakangan" jelas yovan langsung.

Ranveer mengangguk-angguk mengecek layar berisi tabel di komputernya.
"Jadi dia melakukan korupsi?" Tanya ranveer santai.
"Berapa?"

Yovan menghela nafas kasar, membuka layar tab di tangannya.
"Sekitar 5,3 miliyar"
Ranveer melirik yovan serius. Yovan mengangguk pasti.
"Bukan hanya itu, dia bahkan mengeklaim setengah saham Wirtahmadja Vaghela adalah miliknya"

Ranveer tidak bisa menahan rasa terkejutnya Agrastra adalah CEO yg bertugas di perusahaan cabang califonia sebelum ranveer menanganinya.

"Berani sekali dia melakukannya van, kau urus dia bawa dia dan introgasi dia. Kau tau bukan tempat untuk orang seperti dia"
Ucap ranveer dengan nada sangat dingin.

When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang