When You Believe 9

657 67 3
                                    

Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini yapss 😄

Mentari sudah tak malu lagi untuk menampakan diri sepernuhnya, tepatnya pukul 6:30 WIB ishani sudah siap dengan pakaian kemeja putih berlengan panjang dan rok span hingga bawah lutut rambutnya di sanggul sesederhana mungkin selain buta make up ishani adalah tipe gadis yg buta dalam fashion tidak salah jika hasil sanggulnya masih menyisakan beberapa helaian rambut yg tak ikut serta, tapi patut di banggakan ishani melakukannya, Luar biasa.

Setelah makan malam kemarin ishani ritika dan anggun sang bunda memang sengaja berbincang-bincang sebentar di ruang keluarga, dan pembicaraan tersebut mengarah pada ishani yg akan melakukan apa setelah mengetahui beasiswanya di cabut, dan ishani mengatkan jika dirinya akan bekerja di perusahaan milik keluarga terpandang Wirathmadja Vaghela kakanya ritika semakin gusar mengarahkan beberapa pertanyaan mematikan. Karna sebagiman orang awam tau jika tak mudah bekerja di perushaan tersebut bahakan jika gelar tersebut adalah Megister (S2).

Perusahaan tersebut sangat ketat dalam memilih karyawannya, lalu bagaimana bisa ishani bekerja di sana dengan modal ijazah SLTA, di indonesia umum sekali lulusan itu bekerja di pabrik minimarket dan lainnya, namun memang dasar ishani adalah gadis yg pandai sebelumnya ia tak pernah menyalah gunakan kepandaiannya tapi nasi sudah menadi bubur.

Setelah berdebat dan mencoba meyakinkan ritika akhirnya ishani mendapatkan kepercayaan saat mengatakan dirinya memiliki teman di perusahaan tersebut, mungkin bahasa kotornya adalah orang dalam ya semacam itulah.

Ishani akan sampai setelah menuruni beberapa anak tangga lagi. Ritika sempat menghentikan aktivitas makannya saat milihat sang adik berjalan kearahnya, arah ruang makan pasalnya gadis itu terlihat begitu dewasa dengan pakaian kantor di tambah ah.. itu shopper bag berwarna hitam miliknya saat menyetujui ishani akan bekerja ritika langsung memberikan beberapa tas miliknya karna ia tau ishani tak memiliki tas semacam itu untuk di bawa bekerja, hanya ada beberapa
Mini backpack sling bag dan beberapa ransel, ishani memang masih sangat muda untuk bekerja itu juga alasan kenapa ritika mengkhawatirkannya, tapi sudahlah toh itu sudah menjadi keputusan ishani.

"Wah anak mama cantik ya hari ini.. iyakan ritika"
Ritika mengangguk semabari tersenyum malas, mamanya memang suka berlebihan pada ishani.

"Ih mama emang hari-hari sebelumnya shani ngga cantik gitu"
"Hehe ngga sayang kamu makin cantik keliatan dewasakan ya ritika?"
Lagi-lagi anggun bertanya dan hanya di jawab anggukan pelan dari ritika
"Tapi cuma penampilan doang sih mah"
"Hush.. ritika.."
"Dih sirik aja nih ka tika"
"Emang benerkan tuh pagi-pagi udah manyun-manyun tuh bibir"
"Bodo emang apa peduli kaka heh"
"Nantangin kamu heh"
"eh udah-udah ko jadi ribut sih ritika udah jangan komporin adik kamu terus dan shani juga jangan ngomong ngga sopan sama kaka"
"Iya mah" ucap ritika dan ishani kompak.

******

Ishani turun dari taksi di depan salah satu gedung pencakar langit di jakarta, kebetulan ritika akan kembali ke tempat kosnya jadi mereka naik taksi yg sama.
"Ngga ada ucapan apa gitu buat sang adek"
"Idih ngarep"
"Jahat.. adiknya mau interview bukannya di doain"
"iya wel.. semoga sukses ya say"
"Haha ngga usah lebay juga sih"
"Udah protes mulu kamu, sana masuk"
Ishani terasenyum kembali masuk kedalam taksi memeluk ritika.
"Aku sayang kaka"
Ritika tersenyum membalas pelukan ishani.
"Ngga di bales nih"
Ritika memutar bola matanya malas, dengan cepat mendorong tubuh mumgil ishani keluar taksi.
"Ngarep"
mobil melesat meninggalkan ishani yg masih memantung menatap kepergian ritika.

Dreett.. dreett.. ponsel ishani bergetar sebentar menandakan sebuah pesan masuk

From : Ka Tika

Loveyu too bocah, banyak minum air putih biar fokus

Sebuah garis simpul membentuk senyum di bibir ishani muncul, sementara jari tangannya sibuk mengetik dengan cepat membalas pesan sang kaka.

Dasar sombong kau😎

..Sand

Ishani berjalan cepat menuju lift umun disana juga sudah ada ranveer yg berdiri di depan pintu lift khusus, lebih tepatnya di samping lift umum adalah lift khusus yg di gunakan oleh pejabat-pejabat perusahaan.

"Selamat pagi sir" sapa ishani ragu begitu berdiri di samping ranveer, ranveer mendelik cukup lama pada ishani tanpa ada tanda-tanda ia akan membalas sapaan ishani.
Pintu lift khusus terbuka ranveer akan melangkahkan kaki masuk kedalam lift namun sempat tertahan.
"Eh.."
Karna ranveer menarik ishani untuk ikut serta memasuki lift khusu tersebut.
"Sir.." seru ishani kesal
"Ada apa?"
"Ada apa? Harusnya saya yg tanya anda kenapa? Kenapa main tarik-tarik tangan saya gitu sih"
"Terus gimana? Apa perlu aku gendong kamu gitu"
"Eh ya bukan git.."
"Ngga usah ngarep"

Ishani menarik ujung bibirnya agar tersenyum meski dipakaskan.

'Oh ayolah masih pagi dia udah nyebelin, toh siapa juga yg bilang minta di gendong emang dia kira aku ngga bisa jalan apa?' Gumam ishani dalam hatinya.

Masih ada lima lantai lagi untuk sampai di ruangan ranveer, ishani? Ishani juga akan turun di lantai yg sama dengan ranveer karna mengingat dia tak punya ruangan untuk bekerja selain duduk di sofa di ruangan atas nama tuan Ranveer Wirathmadja Vaghela pria dingin super nyebelin dan galak sekalinya dia tersenyum mungkin adalah senyum yg patut di curigai.

Setelah pembicaraan terakhir dengan ranveer di lantai satu pada lantai berikutnya mereka hanya saling diam sibuk dengan fikiran masing-masing.
"Kamu sanggul rambut sendiri?" Ucap ranveer yg pada akhirnya memecahkan keheningan yg cukup lama.
Ishani bersemangat untuk menjawab pertanyaan ranveer mengingat betapa antusiasnya melakoni sanggulan tersebut, ishani memutar tubuhnya 90derajat.
"Eh iya sir kena.."
Ishani mendadak kaku tak lagi dapat melanjutkan ucapnnya saat ranveer sudah berada dekatnya di hadapannya ia tak menyadari jika ranveer juga memutar tubuhnya sama dengan dirinya, begitu dekat mungkin bisa dikatakan hanya berjarak 9 samapai 10 centi saja.

Degup jantung ishani pun mulai berpacu tak semeasinya saat sentuhan jari ranveer berada di belakang daun telinganya bahkan ishani sempat menutup matanya menikmati sentuhan lembut tersebut.
Hanya sesaat karna ranveer memang hanya melakukan hal biasa menarik helaian rambut ishani kebelakang telinganya.
"Pantas saja tidak rapih"

Krekk..

semacam bunyi ilustrasi di tv-tv saat hati mendadak patah.

Denting lift berbunyi dan pintu terbuka.
Ranveer berjalan lebih dulu keluar dari lift sementara ishani masih diam menghentak-henyakan kakinya kesal.
"Ngga punya hati banget sih udah bawa terbang malah di jatuhin dasar beruang kutub" ejek ishani pelan kemudian melangkah keluar menyusul ranveer, ishani sempat terdiam meletakan telapak tangannya di dada beberapa saat menyadari jika detak jantungnya masih berdebar tak karuan.
"Sepertinya aku sakit, hm"
Gumannya lagi.

*****

Ranveer duduk di mejanya dengan tenang mengerjakan beberapa lembaran kertas yg harus ia baca dan pada akhirnya di tanda tangani.

Ishani memutar bola matanya malas saat mendengar sesekali pria itu bersenandung tak jelas lirik lagu seperti apa yg tengah di nyanyikan, yg semakin membuat ishani tak nyaman di kursinya,

btw soal kursi kembaran beruang kutub itu telah memberi ishani meja dan kursi khusus untuknya tapatnya berada di samping kanan pintu dan di depan ranveer meski jaraknya sedikit jauh bukan berarti ishani tak bisa melihat wajah bosnya itu yg terus datar tanpa ekspersi dan membuat ishani jengkel saja untuk memandangnya.

Ishani melirik arlogi di pergelangan tangannya 5 menit lagi adalah jam makan siang.
"Kau sudah bereskan tugasmu?"
"Sudah sir"
Ishani bangkit dari kursi melangkahkan kakinya hingga di depan meja ranveer.
"Ini silahkan anda periksa lagi"
"Hm.. nanti saja setelah makan siang"
Ishani kembali melirik arloginya masih tersisa waktu 3 menit 15 dekit lagi.
"Kenapa masih disini?"

Ishani mengeram pelan, bosnya itu benar-benae menguji kesabarannya.

'Kenapa bilang nantinya ngga pas aku bangkit dari kursi kenapa harus bilang nanti setelah sudah di hadapannya? Buang sisa energi aja ini mah'
dongkol ishani dalam hatinya

Terakhir ya 😁 udah author udah nepatin janji buat update 3X untuk hari ini.
Kritik saran komen ya jangan lupa juga buat di vote 😘 biar authornya semangat teyuuss gitu 😆

When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang