When You Believe 18

741 76 9
                                    

Tiga part untuk hari ini lagi 😊 jadi jangan minta tambahan part ya part selanjutnya buat besok-besok 😂 Happy Reading gess jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian disni 😉

Hari mulai senja sepoi-sepoi angin laut semakin terasa di sore hari.
Ishani masih duduk di sofa kecil di balkon kamarnya.
Karyawan-karyawati yg sedari pagi menukmati liburan mereka masih menunjukan aktivitasnya, kini mereka sedang bermain volly di hamparan pasir putih pantai Railay Karbi, Thailand.

"Sendirian aja ka"
Ishani terkejut saat mendengar suara seseoang dari belakang tubuhnya.
"Oliv"
"Hehe kaget ya"
"Iyalah.. kamu ko bisa masuk?"
"Iyalah abis aku ketuk pintunya kaka ngga nyahut ya udah aku masuk aja"
"Hm ngga sopan"
"Hehe piss, ka shani kenapa disini"
"Ngga papa lagi pengen duduk disini aja nunggu sunset"
"Beruntung kamarnya paling ujung jadi dapet balkon langsung ke pantai"
"Hehe ya doang"
"Tapi bener cuma nunggu sunset aja nih?"
"emang gimana?"
"Ya kali kaka nunggu ka veer"
"Heleh males dia itu nyebelin"
"Nyebelin?"
"Iya dia itu pokoknya super duper nyebelin"
"Tapi kenapa kaka bisa pacaran sama ka veer?"
"Eh itu.."
"Hayo kenapa?"
"Hehe ngga tau, justru aku ngerasa bukan ranveer kalo dia ngga nyebelin"
"Idih sosweetnya"
"Haha masa sih"
"Emang pernah ya ka veer ngga nyebelin gitu?"
"Ngga sih, hehe tapi jangan sampe deh aku suka dia yg nyebelin"
"Iya deh ka iya, tadinya aku ngeraguin hubungan kalian loh karna awalnya aku liat kalian kaku gimana gitu, tapi setelah dengar pengakuan ka shani aku jadi lega"
"pengakuan?"
"Iya tadi ka shani ngomong gitu, benerkan"
Ishani mengangguk dengan senyum sekilas dalam hatinya bertanya
'benarkah ia mengakui menyukai ranveer?' Ini hanya sebatas suka bukan? Tidak sampai jatuh cinta pada ranveer? Aku harap begitu.
Ishani kembali menghela nafas berat.

"Ka.."
"Eh iya"
"Ko ngelamun, hayo mikirin ka veer ya hehe"
"Hehe ngga"
"Ngaku"
"Ngga liv ya ampun suka maksa ya kalo nanya"
"Biarin, biar ka shan ngaku"
"Ngaku apa sih ih"
"Eh ka kebawah yuk, aku sampe lupa tujuan aku kesini loh gara-gara ngobrol sama kaka"
"Emang ada apa?"
"Papa bakal panggang BB"
"Bb? Blackbarry?"
"Heh bukan itu loh daging panggang"
"Hehe iya tau bercanda ko, ya udah bentar aku beresin iket rambut dulu"
"Eh jangan ka"
"Kenapa?"
"Kaka cantik di gerai"
"Tapi gerah"
"Kena angin ka"
"Hehe bisa aja jawabnya ya"
"Harus jangan mau kalah hehe"
"Iya deh ayo.. yg karyawan yg lai  ada juga kah?"
"Mungkin sebagian udah biasa sih kalo acara gini mereka ya liburan sendiri-sendiri kalo udah disini ya ngga ada bos atau karyawan, free gitu"
"Hmm tiap tahun"
"iya, tapi baru beberapa tahun belakangan sih sejak ka veer yg jabat jadi dirut aja"
"Hm"

Ishani mengangguk paham, oliv dan ishani sudah sampai di pinggiran pantai yg cukup jauh dari air mereka, ishani dan oliv duduk bersama dengan Ny. Wv mempersiapkan bahan masakan sementara Ranveer Bram dan Tn. Wv sibuk mempersiapkan pemanggangan, tidak sedikit juga pekerja WVcorp membantu.
Sembari menunggu daging asap matang, Bram yg ketularan orang korea sekarang doyan menyannyi.
Sebuah gitar sudah di pangkuannya.

"Matamu melemahkanku"

"Saat pertama kali ku lihatmu"

"Dan jujur.. ku tak pernah merasa.."

"Ku tak pernah merasa begini.."

Ranveer yg semula sibuk dengan pemanggangan berhenti sejanak, ia tersenyum kearah ishani yg tengah bercanda dengan ibu dan adiknya oliv.
Ya.. ranveer tidak lupa jika dia jatuh cinta karna mata indah ishani di lukisan itu.

"Oh..mungkin inikah cinta padangan yg pertama"

"Karna apa yg kurasa ini tak biasa"

"Jika benar ini cinta"

"Mulai dari mana"

"Mana.."

"Oh darimana"

When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang