When You Believe 27

781 76 6
                                    

Maaf baru update lagi seperti biasa bompart sebagai gantinya dan kali ini 4 part akan di hadirkan, harusnya sih 5 cuma karna nanggung biar jadi 30part jadi 4 aja dulu ya.

Selamat membaca semoga masih di tungguin ceritanya 😊

Oh iya selamat berbuka puasa bagi yg menjalankan.
Dan untuk kemungkinan besar update selama bulan puasa akan di up setelah buka puasa atau setelah sholat magrib oke? ☺

Ranveer dan ishani duduk bersantai melepas lelah dengan tumpukan bulat es krim coklat vanila pada mangkuk besar ishani.

Sedangkan ranveer hanya disugukan Es latte dan beberapa cemilan.

"kamu yakin akan habiskan itu?"
"Yes.. why not?"
"Nanti perutmu bisa sakit"
"Kata siapa?"
"Aku kan barusan"
"Eh bukan gitu maksudnya siapa bilang makan es krim banyak bikin sakit perut"
"Kan aku tadi yg bilang shan"
"Idih ko keselnya, masih belum puas juga bikin emosinya nih"
"Haha kidding"
"Hm mungkin lain kesempatan"
"Apa?"
"Ngga papa"
"Ko gitu"
"Bodo"
"Shan"
"Ngga denger"
"Shan jangan ngambek dong"
"Di bilang ngga denger"
"Ngga denger ko nyahut"
"Suka-suka dih mulut siapa"
"Ya berarti denger dong"
"Di bilang ngga"
"Elah"
"Huhhh"

Setelah beberapa waktu lalau mereka menaiki bebetapa wahana, saat ini mereka tengah memanjakan lidah dengan jajanan yg sudah di pesan sejak tadi.
Dan sudah sejak tadi pula jajanan itu terabaikan karna mereka sibuk bertengkar akan hal sepele, mereka seperti sebuah tontonan gratis bagi pengunjung lain.

"Veer"
Ranveer melirik sekilas saat suara memanggilnya berasal dari ishani dengan sangat lembut, apa lagi sekarang. Fikir ranveer curiga.
"Aku boleh tanya sesuatu"
"Soal apa? Jika soal wanita lain sudah di pastikan tidak ada selain kamu dan mama"
"Hm bukan itu, jangan di potong bisa ngga sih"
"Lama" ketus ranveer menyeruput lagi es latte miliknya.

"Apa kamu pernah kesini sebelumnya?"

Uhukk... uhhmm..

"Eh kamu ngga papa, hati-hati dong veer"
Ishani mengambil tissu dalam singbag mengusap pelan noda di bibir ranveer.

"Sampe kesedak gitu padahal ngga makan batu"
"Shan.."
"Hehe ya abis kamu aneh sih kan aku cuma tanya kamu pernah kesini ngga sebelumnya? Tapi kamu kagetnya ngga biasa kaya orang ketauan boong aja.. lucu deh kamu harusnya tadi aku..."

Ishani mengoceh panjang lebar mengingat wajah ranveer yg begitu jenaka saat kaget.

Sementara bagi ranveer, ocehan ishani hanya seperti angin waktu seperti berhenti dengan mengfokuskan pada ishani yg masih berucap-ucap entah apa yg dia katakan.
Dalam batin ranveer, akankah ishani membencinya saat tahu kebenaran yg sudah terjadi, apakah semuanya akan hilang saat dirinya baru saja menggenggam ishani di sisinya.

"Veer are you oke?" ranveer tersadar dari lamunannya entah sudah berapa lama dia melamun sudah dipastikan takan bagus kedepannya.
"Kamu ngga papa? Kamu dari tadi diem aja loh"
"Maaf.. aku hanya sedikit salah fokus"
"Heh kenapa?"
"Biasa masalah kerjaan"
"Huhh dasar sok sibuk di hari libur juga masih sempet-sempetnya mikirin kerjaan, pantes kamu itu dingin banget pas baru ketemu, kamu ini tipe orang gila kerja hati-hati loh"
"Hati-hati??"
"Iya hati-hati ntar jadi zombi"
"Haha"
"Dih serius di drama-drama gitu loh veer"
Ranveer hanya menggeleng senang mendengar ishani yg masih kekeh dengan philosofinya.

****

Pukul 19:23  mobil ranveer sudah berhenti di halaman rumah ishani, ranveer baru saja mematikan mesin mobilnya.
"Bener ngga mau mampir dulu"
Ranveer tersenyum menggeleng tak enak.
"Lain kali ya aku cape hari ini"
"Hehe iya deh ya udah aku keluar ya"
Ishani baru saja ingin memmbuka pintu mobil sebelum ranveer menahan lengannya.
"Ada apa?"
"Gitu doang"
"Heh" ishani mengerutkan keningnya bingung, ranveer tersenyum penuh arti menunjuk bibirnya dengan jari telunjut.

When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang