When You Believe 43

843 57 5
                                    

Ishani masih sibuk memilih baju yg akan di kenakannya, hari ini adalah hari terakhir ranveer berdiam di rumah seperti pengantin baru yg baru menikah kemarin sore.

Besok ranveer sudah akan bekerja, jadi mereka sepakat untuk pergi jalan-jalan.

"Honey, kamu sudah.. ko belum pake baju juga sayang" ucap ranveer yg baru saja masuk kamar.
Radhika mengangguk manja.
"Aku bingung mau pake baju apa?"

"Ko bingung. kamu pake baju apa aja cantik ko sayang, ayo cepat berisap atau hari ini kita di rumah lagi aja"
"Enak aja kamu kan udah janji mau ajak aku pergi ke karnaval veer"

Ranveer tersenyum lemah.
"Kalau begitu ayo berisap, aku akan tunggu di bawah oke" sebelum keluar ranveer mencium kening ishani lebih dulu.

Ranveer sibuk membaca pesan yg terus di kirimkan oleh yovan, terdengar ketukan sepatu menuruni tangga, tidak ada lagi orang yg akan turun dari lantai dua selain ishani.

Karna memang mereka hanya tinggal berdua, ranveer melirik arah tangga. Matanya berbinar saat melihat sosok wanita menggunakan dress berwarna krim menuruni tangga. Dan..

"Honey kamu pakai.."
"Aku tidak tau kapan membelinya tapi ini ada di lemari jadi aku pakai saja" potong ishani sebelum ranveer melanjutkan ucapannya.

'Jujur saja itu terlalu terbuka' fikir ranveer cemas. Tapi ini barat bukan indonesia banyak wanita yg berpakaian mini dan lebih terbuka dari istrinya.

"Oke tanang saja veer" ucap ranveer pelan mencoba menenangkan diri.
"Kenapa? Kita jadi keluarkan?"
Ranveer mengangguk mengambil jemari ishani untuk di genggamnya.

"Kemana pun yg anda inginkan Tuan Putri" goda ranveer mencium pipi ishani lembut.
Ishani hanya tersipu.

Mereka berjalan menuju mobil yg masih berada di dalam bagasi.
Ranveer menyempatkan mengabadikan foto ishani diam-diam saat istrinya itu sibuk melihati heelsnya.

Ranveer menyempatkan mengabadikan foto ishani diam-diam saat istrinya itu sibuk melihati heelsnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik" ucapnya tersenyum melihat gambar ishani di ponselnya.

Mobil ferarri ranveer mulai meninggalkan kawasan rumah, dan memunculkan jalanan yg ramai oleh berbagai jenis kendaraan.

Ishani berdecak kagum, kota ini memang kawasan elit, ishani perlu mengakui itu tapi indonesia tetaplah rumah baginya.

Kini mobil ranveer memasuki sebuah, taman karnaval tiap tahun di sekitar Los Angeles.
"Kita akan kemana dulu" tanya ranveer bingung melihat berbagai stand di depannya, ada yg menjajahkan makanan juga barang dan beberapa game.

"Kita main game ringan aja, yg lempar kaleng pake bola terus dapet hadiah boneka ada ngga ya?"
"Heh? Itu" ini dia salah satu sifat ajaib ishani, memaksa ranveer pergi kesuatu tempat dan dia hanya akan memilih sesuatu hal yg tak biasa dan aneh.

"Honey, disini ada banyak hal, kenapa harus itu?" Tanya ranveer heran

"Veer, kalo main-main begity komidi putar dan lain-lain bikin mual tau. mending main itu tadi, kalo ngga manah-manah target gitu, aku sering liat itu di film hollywood gitu"

When You BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang